Suzy, melirik ponselnya yang bergetar sejak tadi dengan pandangan kesal. Pasalnya, si penelpon sudah lebih dari tiga kali menghubungi nomornya dan tidak menyerah sedikitpun walaupun panggilan-panggilan itu sama sekali tidak di gubris oleh gadis itu.
"Mwoya... berisik sekali huh." Gerutu Suzy. Tangan kanan gadis itu kembali menekan remot televisi untuk mengganti saluran. Suzy masih kekeuh untuk tidak menjawab panggilan itu.
Dan ini, sudah tidak tahu pada panggilan keberapa yang masuk kedalam ponsel gadis itu, ketika ponselnya kembali membunyikan ringtone tanda pesan baru.
Suzy meraih ponselnya dengan malas. Gadis itu sebenarnya sudah tahu siapa orang yang mengirimi nya pesan.
Benar.
Dari Myungsoo.
Sebuah kalimat yang diiringi beberapa digit nomor lelaki itu dibawahnya.
Mengapa kau tidak menjawab teleponku?
Kau ingin di hukum, hm?
Suzy mendengus. Dengan Myungsoo, semua hal akan menjadi ancaman. Semua senyum akan menjadi sebuah paksaan. Semua hal adalah keterpaksaan.
"Ah, Ibu... aku ingin lepas dari lelaki arogan itu." gumam Suzy, sambil menenggelamkan kepalanya pada bantal sofa.
***
"Oh My God. Oh My God. Oh My God."
Soojung kembali berekspresi berlebihan sejak ia dan Suzy menduduki bangku kantin universitas mereka. Membuat setiap mata yang berada di sekitar mereka menoleh dengan tatapan heran kearah kedua gadis itu.
Suzy, mengangkat kedua alisnya sambil menggeleng-gelengkan kepala. Dalam setiap waktu, kenapa sahabatnya itu selalu berlaku berlebihan terus dan membuat Suzy harus menebalkan wajahnya tiap kali mereka berada di hadapan banyak orang.
"Kau kenapa?" tanya Suzy heran.
Soojung, menyesap air mineral yang di pesannya tadi dalam sekali tegakan. Lalu, menaruh botol air itu keatas meja dengan sedikit hentakan. Kedua bola matanya menatap Suzy lurus-lurus.
"Kau tahu, kurasa dosen Park sengaja memberikan soal Quiz di luar nalar mahasiswa didikan nya." Jawab Soojung. Terdengar suara sedikit remasan pada botol air mineral yang di tadi dihentakan gadis itu diatas meja kantin.
Seperti perkiraan Suzy.
Memang, Suzy dan Soojung baru saja keluar dari kelas Bahasa Asing. Sepanjang malam digunakan kedua gadis itu untuk menonton film kesukaan mereka–karena kebetulan Soojung menginap dirumah Suzy—sehingga kedua nya lupa kalau esok paginya adalah jam kuliah dosen Park Se Kyung dalam mata kuliah pengampu nya yaitu kelas Bahasa Asing. Dan naasnya, essay yang diberikan sang dosen itupun sangat sulit.
"Mm. Aku setuju denganmu, Soojung-ah." Ujar Suzy.
"Jika sampai huruf mutu ku jelek, Aku akan melakukan demo!" Soojung menyipitkan kedua mata dengan gaya berlebihan. Gadis itu lalu kembali menegak air dalam botol mineralnya.
Suzy menggeleng. Hanya karena satu huruf mutu yang anjlok, Soojung akan melakukan demo? Soojung sudah seperti mahasiswi teladan saja yang selalu mendapat nilai sempurna dan merasa berdosa jika satu saja nilainya hancur. Benar-benar menggelikan batin Suzy.
Lagipula, jika di telaah lebih dalam, tentu saja yang salah disini adalah Suzy dan Soojung, karena sudah tahu akan ada quiz dan mereka malah menonton film secara marathon.
"Yya, kau menggelikan Jung Soojung." Suzy terkekeh.
"Ck!"
Satu getaran pada ponselnya, membuat Suzy tersadar. Buru-buru diambilnya ponsel dari dalam tas. Panggilan dari kekasihnya. Namun, tidak langsung dijawabnya karena tiba-tiba Soojung mengalihkan pandangan matanya kepada Suzy karena teringat suatu hal,
KAMU SEDANG MEMBACA
The Phenylethylamine Of Love
Fanfiction[230417] 79 in CHICKLIT. [240417] 74 in CHICKLIT. Myungsoo, adalah seorang arogan yang dengan mudahnya mendeklarasikan pada seluruh penghuni Universitas bahwa lelaki itu dan Suzy telah resmi berkencan. Mendengar itu, Suzy hanya...