Chapter 29

10K 549 77
                                    

Sebulan telah berlalu, baik Alby maupun Della tak merasakan gangguan lagi dikehidupan mereka. Semua berjalan dengan tenang dan seperti kehidupan orang-orang pada umumnya, tanpa ada yang mengusik.

Helena, yang biasanya akan mengejar Alby jika bertemu Alby, justru malah hanya tersenyum tipis tanpa mengatakan apapun. Entah apa yang Alby katakan pada Helena dulu pada saat pembicaraan mereka, Della tak tahu. Dan Jason yang Alby anggap sebagai perusuh hidupnya kini juga tak lagi hadir dihadapan mereka.

Bulan Desember adalah bulan yang ditunggu-tunggu semua orang, selain karena musim liburan tentunya juga karena adanya perayaan natal yang selalu disambut ceria oleh umat Kristiani. Tanggal 24 Desember pukul 10.00 malam WIB. Della dan Alby baru saja keluar dari gereja sehabis mengikuti acara Missa Natal.

Seharusnya malam ini mereka semua akan berkumpul di rumah keluarga Markus alias Ayah Della, Nicho juga akan ikut berkumpul disana. Tetapi Alby dan Della memilih untuk menyusul, karena  sehabis pulang missa natal mereka akan berkumpul sebentar bersama Paul, Risky dan Joshua, dan ada juga Clara dan Elsa di Cafe dekat dengan Gereja Katedral.

Baik Alby maupun Della, ini adalah musim natal terindah yang pernah mereka rasakan, karena berbeda dengan tahun sebelumnya, tentunya. Selain itu, sebagai kado tambahan, Alby kembali mendapat medali emas pada saat lomba Olimpiade kemarin, tak hanya itu, Alby juga kembali mendapat juara kelas. Berbeda dengan Della yang hanya puas dengan masuk kedalam 5 besar. Tapi tak apa, mungkin ia harus belajar lebih giat lagi.

Satu jam berlalu, Alby dan Della masih betah berlama-lama didalam mobil. Ya, memang satu jam lalu mereka telah keluar dari cafe dan berakhir dimobil ini menikmati pemandangan malam yang sangat riuh menurut Alby. Banyak orang-orang memainkan terompet disepanjang jalan setelah pulang gereja--maksudnya terompet mainan. Dan juga suara kembang api tak ada hentinya sedari tadi bersuara.

"Aku seneng banget malam ini," Alby bersuara dengan pandangan kelangit malam.

"Kenapa?" tanya Della memiringkan kepalanya melihat Alby.

"Karena ada kamu," jawab Alby tersenyum, ia lalu mengalihkan pandangannya kepada Della. "Kamu tau, baru tahun ini aku menikmati natal se-seneng ini," dahi della berkerut mendengar penuturan Alby.

"Karena dari tahun-tahun sebelumnya, aku nggak pernah ngerayain natal. Aku jarang ke gereja disaat missa natal. Aku cuma diem dikamar, sambil dengerin cerita Risky, Paul dan Joshua tentang keceriaan mereka dimalam natal lewat HP. Mereka bakalan cerita panjang lebar, tentang suasana natal dirumah mereka yang gaduh banget, semua keluarga mereka bakalan berkumpul atau keluarga mereka bakalan sibuk mengabari keluarga demi ngucapin selamat hari natal. Mereka juga bakalan mainin kembang api didepan rumah mereka yang buat tetangga mereka marah karena suara kembang api yang berisik banget."

Alby tersenyum tipis, dan menghela nafas sejenak lalu melanjutkan kembali, "Waktu mereka tanya gimana malam natalku, aku cuma bilang, aku natal berdua dengan Papa. Dan kami lagi makan enak dirumah, sambil nonton TV. Padahal nyatanya, Papa nggak pernah ada dirumah setiap malam natal. Aku bohong, karena aku iri sama mereka dan aku nggak mau kelihatan menyedihkan. Tapi sekarang aku juga keliatan menyedihkan pasti setelah aku cerita sama kamu?"

Della tersenyum lembut, ia mengusap pipi Alby, "Hidup itu punya tahap. Kalau kamu bilang tadi kamu menyedihkan, sekarang kayaknya nggak deh. Kamu punya aku sekarang, malam ini kita ngerayain natal dirumah Ayah, kita semua bakalan ngumpul disana."

"I know, that's why i so happy tonight," ucap Alby menggenggam tangan Della lalu menciumnya.

Keduanya kembali hening sambil menatap langit malam yang bertabur dengan suara kembang api yang saling bersahutan.

Della mengalihkan pandangannya pada Alby yang masih sibuk menatap langit malam. Della tersenyum kecil lalu tangannya bergerak membuka tas dan mengambil sesuatu dari sana, "Bi," panggil Della membuat Alby mengalihkan pandangannya pada Della.

Beloved AlbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang