Chapter 2

2.3K 226 23
                                    

Siapa yang kau maksud 'si pendek', bocah tengik?



-Mikasa POV-

Cihh.. kalimat itu terus-terusnya berputar-putar di dalam pikiranku, aku masih tetap menahan posisiku ini, aku tidak ingin membalikkan tubuhku untuk melihat wajah sialan pemuda itu.

Levi? Ya itu nama pemuda pendek yang tidak punya etika ini, aku mendengar namanya saat salah satu temannya memanggilnya.

"Oh ya, sebelumnya terima kasih atas pujian tak bergunamu itu yang sudah mengatakan bahwa aku tampan." Bisiknya pelan yang jelas membuatku sadar kalau ia semakin dekat denganku.

Aku memberanikan diri untuk menatap wajahnya itu.

"Ya! Ku akui kau memang tampan, tapi tidak berlaku untuk sikap dan etika busukmu itu." Ku beranikan diri untuk membalasnya.

Tapi aku melihat dia tidak membalas lagi, dia hanya memasang wajah datar seperti biasanya dan mulai pergi.

Aku kembali menghampiri Eren dan Armin yang mungkin masih duduk manis menanti kehadiranku.

"Sebaiknya kita cepat-cepat ke hotel, sudah semakin sore." Kata Eren yang langsung mengambil tasnya itu dan memanggil taksi.

"Aku melihatmu berbicara dengan Levi, ada masalah apa?" bisik Armin kepadaku.

"Aku tidak ingin membahasnya sekarang, Armin." Balasku jutek.

Kami bertiga pun langsung menghampiri taksi dan bersiap menuju hotel yang sudah kami booking itu.

"Where are you going?" tanya supir taksi itu.

Aku, Eren, dan Armin hanya kebingungan dengan bahasa yang ia gunakan, walau itu bukan bahasa Swiss, melainkan bahasa inggris, tapi kami tidak pandai dalam berbahasa inggris.

"Kami ingin ke hotel ibis di pusat kota." Jawab Armin.

"Ibis hotel? Which one?" tanya supir itu.

Astaga, aku tidak menyangka kalau ke Swiss juga perlu banyak berbicara bahasa inggris.

"Ahhh.. A-Ano. Rrrrr." Gerutu Armin karena tidak dapat menjawab pertanyaan si supir.

"Astaga, hanya untuk menjawab Hotel Ibis Budget Geneve di pusat kota saja kok sulit sekali ya." Kata Eren.

Perjalanan ke Swiss ini benar-benar canggung, belum juga berlibur satu hari, sudah banyak kendala yang kami hadapi.

"They want to go to Ibis Budget Geneve Hotel at Avenue Louis-Casai 30." Sela tiba-tiba seseorang yang suaranya tidak asing bagiku.

"Petra?" ternyata aku baru menyadarinya, itu adalah Petra, perempuan berambut pirang yang ku temui tadi di toilet.

"Mikasa, di Swiss ini kau pasti akan berjumpa dengan banyak orang asli sini, gunakan bahasa inggris jika kau tidak bisa berbahasa Swiss." Kata Petra yang langsung memasuki taksi yang sudah dia panggil itu.

"Ayo!" ajak Armin dan Eren tiba-tiba yang langsung ku susuli memasuki taksi.


Demepro Sa Company

Senin, 7 September 2015. Pukul 18:00

-Levi POV-

"Apakah jas ini cocok untuk orang pendek sepertiku?" tanyaku kepada kedua kawanku, Erwin dan Hanji.

"Penampilanmu sempurna, Levi." Puji Hanji yang tidak sedikitpun membuatku tersenyum.

"Levi, jangan sampai kau gugup, hari ini adalah pertemuan yang sangat penting dengan pemimpin DSC. Ku harap kau bisa menjaga sikapmu, Levi." Kata Erwin.

Ashen LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang