.
.
.Aku hanya terpaku mematung kaku bian menempelkan bibirnya ke bibirku! Dia mencium ku? Astaga gue bisa mati kalau gini ommaoo apa yang gue lakuin gue belum pernah sama sekali ciuman, dan ini first kiss gue ciuman pertama gue di ambil sama bian anjay tuh anak, bian masih saja menempelkan bibirnya di bibirku ciuman ini cukup tenang tidak ada pergerakan sama sekali bian menciumku tanpa menggerakkan bibirnya dan hanya mematung merasakan bibir gue shit loh bian, bian melepaskan ciumannya dan menjauhkan tatapannya kembali duduk seperti biasa anjay tuh anak kyak ngak ngerasa dosa' udah cium gue aku hanya menatapnya dengan keadaan yang masih kaku
"Ngak usah sumpah sumpahin gue jess" ujar bian, so' kok dia tau yang gue pikirin jangan jangan dia cenayang bian?
" eh jess jangan jelek jelekin gue lagi sini duduk di samping gue lagi" ucap bian' yah jess kali ini loh harus tenang itu cuman ciuman pertama loh dan bian mengambilnya okay kali ini gue strong! Gue ngak mau di bilang labil sama bian masa gara² ciuman doang gue udah matung kayak es di kutub tapi emang gitu duh jess optimal lin sikap loh, aku berjalan dan duduk kembali di samping bian.
"Jess? Oii"
"hm?"
"Love you" ucap bian, berhasil lah dia lagi membuat jantung gue lari maraton, lah kok' gue nyaman banget sama bian enggak habis pikir lagi kalau bian nantinya pergi ninggalin gue_-
BIAN POV'S
Aku meregang kan tubuhku yang terbaring di atas tempat tidur, hari yang lelah jessie jessie sahabat gila gue
"Bian loh apain gue tadi"
" ngak apa apain loh"
"Tadi yang loh lakuin bian!! Jangan pura pura bego' dong"
" tadi gue ngapain yah, gue tadi cium loh jess!! Kalau ngak salah sih"
"Engak salah? Kepala loh yang salah" ucap jessie sambil mengecut kan bibirnya dan melipat kedua tangannya di depan dada, cih jessie cantik juga yah kalau marah
Argh!! Geramku sambil bangun dari tempat tidur dan melepas seragam sekolah yang dari tadi ku pake, aku mengganti baju lalu mau turun ke bawah makan malam tapi tiba tiba langkahku terhenti seketika melihat wanita cantik memakai piyama tidur sedang melihat ku dari seberang jendela kamarnya, aku berjalan ke jendela dengan kembali menatapnya menaikkan satu alis dan merentangkan tanganku berusaha menggodanya tapi siapa sangka dia malah menolakku berbalik lalu menutup jendelanya
"Eh jess jutek amat sih" teriakku keluar jendela dan alhasil teriakanku pun tidak sia sia
"Apa? Panggil panggil gue berisik" ucap jessie sambil membuka jendela kamarnya, yah memang rumah kami berdampingan secara kan orang tua kami satu rekan kerja kamar jessie berhadapan dengan kamarku meskipun beda rumah tapi kami sering bertengkar lewat jendela kamar kami yang berhadapan
"Cih.. Sok jual mahal"
"Cepetan bian!! Gue mau tidur"
"Jess serius amat sih apa perlu gue cium lagi" ucapku serentak membuat jessie terkejut dia memelototi ku dengan emosi yang mengebu gebu aku hanya tersenyum lebar melihat ekspresi nya yang langkah wkwkw jess jess
"Cium cium apaan? Emangnya gue boneka loh apa yang bisa loh cium cium seenaknya dasar mesum!! " ujar jessie sepertinya dia emosi kyaknya kalau ketemu jessie siap di jambakin, wah wah muka jessie serem takut dasar nenek lampir aku hanya tertawa lebar melihat nya
"Ok... Udah dong stop marahnya jess, eh jess gue lapar nih"
"Yah makan bego! Susah amat dih"
"Loh udah makan jess? "
" kepo banget dih eloh aja belum makan pake tanya tanya gue lagi sok perhatian"
"Tuh kan cewe yang belum makan tuh bawaan nya sensi"
"Sok tau loh"
"Udah jess makan bareng yuk' di bawah mama udah masak, mama kamu lagi keluar kota kan? Dari pada masak sendiri yuk' sini makan malam sama bian ganteng"
"Iyah sih ok tunggu gue depan pintu loh bian gue mau ganti baju dulu!! "
"Liat" candaku jessie langsung balik menutup jendelanya
"Dasar mesum" teriak jessie
Aku berlari turun ke bawah untuk menunggu jessie di luar, aku berjalan turun dari tanggga dan mendapati mama yang sedang mempersiapkan kan jamuan makan malam dia hanya tersenyum kepadaku
"Pelan pelan bian, mau kemana sih nak?"
"Jemput jessie di luar ma' bentar aja kok' "
" cepat yah sayang nanti makanannya keburu dingin"
"Iyya ma' " yah dia mamaku mama yang baik dan ngertiin aku, aku berlari keluar pintu dan siapa sangka aku terjatuh karna tersandung sesuatu, shit pekikku aku mencari benda yang membuatku terjatuh dan siapa sangka kaki putih mulus di balut dengan celana tidur yang dari tadi buat aku terjatuh
"Hahahahaha... " tawa jessie
"Elloh yah jess... Jahat banget"
"Rasain siapa suruh jahilin gue tadi hahaha... "
"Nenek lampir loh" ujarku langsung sontak membuat mata cantik jessie melotot
"Apa? Nenek lampir!! Enggak ada nama lain apa? Jelek amat nenek lampir"
"Hmm apa yah oh melifecent jessie si melifiecent"
" apa loh kata in gue melificent cantik sih tapi jahat tapi gue ngak mau yang jahat dasar loh bian katain gue jahat!! " jessie mengejarku lari ke dalam rumah dengan emosi, aku berlari ke dalam dapur dan segera berlindung di punggung mama' jessie tidak canggung sama sekali untuk memukulku meskipun ada mama' di situ kami memang sering berkelahi di depan orang tua kami dan itu sudah menjadi hal biasa bagi mama' makanya dia malah narik aku ke jessie dan akhirnya jessie memukul lengan ku dengan keras
"Awaw.... Sakit jess udah sorry sorry jess aww awww" pekikku memang sakit jessie mukulnya enggak pake perasaan
"Udah rasaain bego"
"Terusin jess biar biannya kapok ngak papa kok' kasi masuk rumah sakit aja jess mama udah bayar ansuransi kok" ucap mama tersenyum sambil menggelengkan kepalanya perlahan melihat tingkah kami berdua
"Mama lapar nih jess yuk makan"
"Iya ma' " jessie segera duduk dan aku mengikuti nya duduk di hadapan nya
***
Kami telah selesai makan aku dan mama mengantar jessie keluar untuk pulang
"Makasih yah ma' " ucap jessie memang jessie memanggil orang tuaku dengan sebutan layaknya seorang anak karena kami sudah kebiasaan jessie menganggap kedua orang tuaku adalah orang tuanya juga begitupun denganku
"Iyya hati hati yah sayang" ucap mama, tiba tiba ada mobil hitam datang di depan rumahku ini bukan mobil orang tua jessie atau pun orang tuaku mobil itu berhenti dan turun lah wanita paruh baya dan wanita cantik nan anggun memakai dress hitam dengan rambut yang di kucir kuda dia chessie? Ngapain dia di sini? Mereka berjalan ke arah rumah kami dengan senyuman
"Hallo bian sayang tunanganmu ini datang mengunjungi mu!! " ucap chessie sambil memelukku aku hanya diam kaku melihat perlakuan chessie yang begitu agresif ke kepadaku, jessie jessie melihatku!! Dia hanya menatapku dengan wajah yang datar mataku dan matanya bertemu aku tahu yang dia rasakan mata yang sangat cantik itu mulai berkaca kaca dan ingin meneteskan air mata aku segera melepaskan pelukan chessie tatapan ku tidak berahli ke apapun tetap ke jessie
"Ma di luan yah lagi banyak tugas sekolah" ucap jessie lalu berlari ke rumahnya
"Jess? "
"Udah bian yuk kita masuk enggak enak ngobrol di luar" ujar tante meriana cih dasar orang tua jahat rumah rumah gue kok' loh yang atur
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER BE ALONE
De TodoCinta, sayang, suka kagum hal ini yang selalu memenuhi otak jessie ketika melihat sahabat nya bian Dia menyukai bian,tapi apakah bian menyukainya? Ataukah bian masih ingin mempertahannkan persahabatannya Next selamat membaca ⬇⬇⬇⬇⬇