"Iya, gue otw sekarang,"
"Cepetan! udah mau mulai."
"Iya! bawel."
Klik
Hari minggu, hari yang seharusnya menjadi waktu ku untuk ber hibernasi di tempat tidur milikku, tetapi sekarang aku harus mendatangi sebuah acara seminar yang sangat amat tidak aku suka,
Jika bukan karena teman ku yang super bawel itu, aku tidak akan pernah mau mendatangi acara yang membosankan seperti itu.
Aku pun memakai sepatu sambil menunggu ojek online yang sudah ku pesan tadi,
Aku melihat jam arloji yang terpasang di tangan kiri ku,
Masih jam setengah delapan. Batinku
Padahal acara dimulai tepat pukul sembilan, sedangkan dari rumah ku menuju lokasi hanya butuh sepuluh menit, mengapa ia menyuruh ku untuk cepat cepat sih? Ya begitulah temanku, si Rina.
Entah kenapa, Mama tidak memperbolehkan ku memakai mobil lagi untuk kemana-mana, mungkin karena-
Tin...tin...
Ah! ojek online ku sudah sampai,
"Ma, aku berangkat dulu ya,"
"Hati-hati ya! Kalo ada cogan, jangan cuek bebek lho, inget!"
Aku pun memutar kedua bola mataku lalu melambaikan tangan ke arah Mama.
Begitulah Rianty Rocher, Ibu kandung ku. Selalu saja ingin cepat-cepat aku punya pacar, entah apa latar belakangnya. Tetapi, aku sangat salut kepadanya, ia sangat tabah menghadapi cobaan yang bertubi-tubi datang pada keluarga kecil kami.
Semenjak Papa meninggal dua tahun yang lalu, Mama semakin menjadi sosok yang sangat kuat untuk menjadi tulang punggung keluarga, meskipun awalnya begitu berat untuk Mama. Tetapi, aku dan Karin-adikku- selalu support Mama bagaimana pun keadaannya,"Dengan mba Gabriella Rocher?"
Suara berat dari supir ojek online pun membuat sadar dari lamunan ku,
Tetapi, "Lho? kok bapak tau nama saya ya? nama lengkap lagi pak,"
"Oh, ini kan ada disini mba," Lalu bapak tersebut menunjukan handphone nya padaku
Aku pun menepuk dahi ku, "Oh iya pak, lupa hehehe"
Lalu aku menerima helm yang diberikan oleh Pak Rahmat selaku supir ojek online.
"Agak cepet ya pak,"
"Siap mba."
-----------
"GABY!!!"
Setelah memberikan selembar uang kepada pak Rahmat, aku pun langsung di hadiahi teriakan cempreng yang ku yakin itu suara milik Rina.
"Gaby, kenapa lo lama banget sih! Gue jamuran tau gak disini nunggu lo, tengok kanan-kiri nunggu lo udah kayak orang bloon,"
Aku pun meringis mendengar celotehan Rina, "Yaelah, Rin. Acara nya juga masih lima belas menit lagi kali, itupun gua yakin bakal ngaret."
Lalu Rina pun menarik tangan ku untuk masuk ke dalam gedung untuk melihat seminar tentang Kenakalan Remaja. Memang nya aku anak nakal apa dibawa-bawa ke seminar begini.
"Eh, gue duduk disini ya? Tempat duduk gue di tempatin orang tuh disana."
Aku tidak perdulikan suara Rina yang sedang berbincang entah dengan siapa yang jelas ia sedang memohon agar aku dan dia bisa duduk di sini.