You

993 135 2
                                    

Happy Reading ^^

Sorry For Typos

.

.


Drrttt

"Ne Eomma??"

"......................."

"Tutor?? Kurasa aku tak begitu memerlukannya, hm?? Kau akan ke Seoul?? Kapan??"

"........................."

"Geurae, aku akan memberitaumu jika memerlukannya, Ah minggu depan?? ne eomma aku menunggumu"

"........................"

"Arraseo eomma, Keuno,, eo nado saranghae"

Namja itu tersenyum sembari menatap benda persegi yang berada dalam genggamannya, ia merapatkan jaket yang dikenakannya saat udara yang semakin dingin berusaha menembus permukaan kulit tubuhnya, lelaki itu masih memiliki waktu dua jam sebelum pulang ke apartement miliknya, bibir lelaki itu seketika tertarik keatas begitu melihat seorang gadis dengan terburu-buru keluar dari gedung sekolah.

"Sunbae aku benar benar bosan hari ini,, mungkin ini akan jadi masalah jika aku mengikutimu tapi anggap saja aku sedang berjalan jalan" Kaki lelaki itu perlahan berjalan mengendap persis seperti pencuri saat mengikuti gadis yang satu meter lebih jauh darinya.

.......................................................

Peluh sebesar biji jagung turun begitu saja melewati pelipis seorang gadis yang sibuk membersihkan kuah ramyeon serta bekas tumpahan air dimeja pelanggan. Bibir peachnya tertarik keatas begitu melihat jam yang terlingkar dipergelangan tangannya menunjukkan pukul 06.30 menandakan kedai akan segera tutup.

Kakinya bergerak cepat ketika bos mereka meminta seluruh karyawan berkumpul, pandangan gadis itu mendadak buram begitu sang bos memberitaukan bahwa kedai tempatnya bekerja akan segera ditutup dikarenakan akan dibangun sebuah café di dearah ini.

'Oh tuhan cobaan apalagi kali ini??'

Langkah lunglai serta bau alcohol yang menyengat menemani gadis itu dalam perjalanannya, pandangan yang memburam membuatnya sulit berjalan lurus alhasil ia menabrak orang-orang yang berjalan disekitarnya, matanya sedikit menyipit saat sebuah cahaya terang mengarah kearahnya.

'TIIIINNNNNNNN'

'Tuhan jika mati adalah jalan yang terbaik maka kau boleh mengambil nyawaku'

Kim Myungsoo POV

Aku menatap punggung miliknya, terlihat penuh beban memang tapi aku tidak tau bagaimana cara agar aku bisa membantunya mengangkat beban itu, ia menolak untuk melihatku bahkan ketika tatapan kami bertemu secara tidak sengaja ia selalu mengalihkan padangannya, lalu bagaimana caraku membantumu??

Aku melihatnya meneguk beberapa gelas botol Soju ah bukan beberapa tapi ini sudah botol kelimanya, ingin sekali aku menghentikannya, tapi apadaya?? nyaliku seakan menciut ketika berhadapan dengannya, maka dari itu aku memlih mengikutinya dalam diam dan bersembunyi ketika sosoknya menghadap kebelakang.

Aku menghembuskan nafasku hingga mengeluarkan kepulan uap dari sana, disini dingin, dingin sekali aku lelah karena sudah setengah jam aku berdiri tapi yeoja itu masih asik dengan botol sojunya, tak peduli dengan ramainya jalanan kota seoul akupun berjongkok guna menghilangkan rasa lelahku seperti anak yang sedang kehilangan ibunya.

Aku terkantuk, berapa lama aku tertidur?? Ah bagaimana dengan gadis itu?? aku seketika mengedarkan pandanganku dan dalam sekejap mataku membesar, gadis itu menghilang, aku panik pikiranku melayang akan sesuatu hal buruk terjadi padanya dan benar saja aku melihatnya!! meskipun samar aku mengenali postur tubuh itu ia mencoba untuk menyebrangi jalan tetapi lampu pejalan kaki masih bewarna merah.

Dengan secepat mungkin aku berusaha berlari dan menjulurkan tanganku untuk menggapai tubuhnya sebelum sebuah truk pengangkat barang melintasi tikungan tempat dimana gadis itu akan menyeberang.

GREPPP

Aku merengkuh tubuhnya kedalam pelukanku, sensasi dingin menjalar ke seluruh tubuhku. Aku baru menyadari jika gadis ini tidak memakai jaket untuk menghangatkan tubuhnya padahal salju turun melanda kota seoul sore tadi.

"Hiks ,,Hiks ,,Nappeun!" bau alkohol menusuk indra penciumanku seketika, kulihat gadis itu menangis, tangannya memukul dadaku lemah.

"Kenapa kau menghentikannya?? Ketika tuhan akan mengambil penderitaanku mengapa kau menghentikannya?!!!" yeoja itu merancau masih dalam dekapanku, aku tau jika keadaannya benar benar rapuh saat ini, tanganku terjulur mengusap punggungnya yang bergetar berusaha menenangkannya. "Noon- ani Sunbae jebal jangan seperti ini" aku melepas pelukanku menatap matanya yang basah kemudian menghapusnya.

"Myungsoo?" tanyanya terkesan kaget karena kehadiranku. "Mianhae, tapi aku benar benar tidak bisa menghindarimu kali ini" aku menundukkan kepalaku berusaha menghindari tatapannya.

"Myungsoo-ya,, jika kau melakukan sesuatu bukankah kau harus bertanggung jawab??" dahi ku mengkerut, sedikit bingung akan ucapan wanita dihadapanku. "Kau baru saja menghalangi malaikat pencabut nyawa untuk mengambil nyawaku pabo!! Jika aku mati aku tidak akan mengalami masa sulit lagi!!"

Mwo?!! Apa yeoja ini menyalahkanku karena sudah menolongnya??!! Kurasa dia sudah gila!!

"Orang tuaku akan bercerai, aku kehilangan pekerjaanku, dan mungkin besok aku akan ditendang dari sekolah karena belum membayar tagihan selama tiga bulan,, owh kau benar benar beruntung Bae Suzy!!"

Ah apa aku lebih baik membiarkannya mati saja tadi?? Mengapa aku jadi merasa bersalah?? Tapi jika dia mati aku tidak akan bisa melihatnya lagi?? Andweee!! Itu tidak boleh terjadi!!

Aku menatap gadis yang tengah menertawakan dirinya penuh rasa kasihan, tatapannya yang sayu penuh keperihan tergambar jelas disana, apa ini alasan dirinya menghinaku saat itu?? Saat ia bertemu denganku beserta ibuku didepan apartement, ketika ibuku dengan sayang mengusap kepalaku dihadapannya. Cemburu?? Mungkin saja, kekurangan kasih sayang itu lah kesimpulan yang dapat kuambil saat ini.

Kim Myungsoo POV End

"Aku akan melunasinya sunbae!! Biaya sekolahmu aku yang akan membayarnya!!-"

"Cih!! Apa sekarang kau mencoba untuk mengkasihaniku?? Aku tidak butuh belas kasih-" Suzy memutus perkataan Myungsoo, jujur saja hatinya sedikit sakit ketika merasa dirinya direndahkan.

"Ani sunbae!! Sebagai gantinya kau harus menjadi guru privatku!! Kudengar Sunbae juga berada dikelas-A sama sepertiku dan Sunbae juga mendapat peringkat satu tahun lalu jadi kupikir tidak buruk jika seandainya Sunbae menjadi tutorku,,Bagaimana??" Suzy, gadis itu tertegun mendengar tawaran yang Myungsoo berikan matanya mendadak bersinar membuat Myungsoo sedikit merinding melihatnya.

"Jinja??!! Nee aku mau!! Gomawo Myungsoo-ya" Dengan setengah kesadarannya ia meloncat memeluk pria dihadapannya. Myungsoo sedikit terbatuk karena Suzy sedikit mencekik lehernya tetapi setelah itu senyumnya mengembang, ia bahagia ketika mendengar gelak tawa dari Suzy.

GREPP!!

Tangan kekar Myungsoo dengan sigap menangkap tubuh ramping milik Suzy ketika yeoja itu dengan tiba-tiba tidak sadarkan diri, lelaki itu panik ia berusaha menyadarkan Suzy dengan menepuk pelan kedua pipinya tetapi rasa paniknya menghilang begitu mendengar dengkuran halus dari bibir milik yeoja itu. 'Kau tertidur rupanya' batin Myungsoo masih asik memandangi wajah cantik yang ia kenali sebagai 'Ji Noona'nya

"Chuwoo" yeoja itu semakin merapatkan tubuh mungilnya kedalam dekapan Myungsoo mencari kehangatan untuk dirinya sendiri.

"Mengapa kau selalu membuatku khawatir noona??" ucap Myungsoo yang pastinya tidak dapat didengar oleh Suzy, dengan sigap pria itu melepaskan jaketnya kemudian memasangkannya ketubuh Suzy, mengangkat gadis itu kepunggungnya yang lebar kemudian mengalungkan tangan Suzy kelehernya.

.

.

. TBC


You, Memory, and Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang