Jakarta, Juni 2014
“GEI!! Bangun… sekarang hari pertamamu sekolah,” suara teriakan Hannah melengking kuat, menyebabkan Geisha yang tengah tertidur di ujung tempat tidurnya sontak terkejut dan kehilangan keseimbangannya lalu terjatuh ke lantai.
“Iya, bun. Gei udah bangun!” Geisha mengusap kepalanya yang berdenyut sakit. Gerutuan kesal menjadi komat kamitnya pagi ini. Oh, yang benar saja. Ini masih jam setengah enam dan ibunya membangunkannya secara tidak terhormat! Oke, ralat, karena Hannah hanya berteriak yang membuat Geisha jatuh di lantai yang keras.
Demi keselamatan bersama, akhirnya Geisha bergegas mandi dan mempersiapkan dirinya untuk MOS SMA hari ini.
✌✌✌
Apel pagi menyebalkan! Terik matahari yang menyengat sangat tidak menyenangkan untuk dirasakan ketika berdiri dengan suasana tegang karena kakak kakak senior dengan tampang menyeramkan berada di sekeliling barisan mengamati dengan tatapan tajam mereka.
Beruntung sekolah ini tidak menerapkan sistem keanehan dalam kegiatan mos seperti menguncir rambut mereka layaknya pegangan kuda atau membuat wajah celemotan dengan pewarna yang akan membuat wajah terlihat lucu.
Geisha mengusap wajahnya untuk yang kesekian kalinya. Keringat tak berhenti keluar melalui pori pori kulitnya dan itu cukup membuat kadar kekesalannya bertambah.
“....Baiklah, saya harap kalian bisa mengikuti kegiatan Masa Orentasi Siswa dengan baik dan ikuti aturan yang berlaku selama tiga hari ini, terima kasih.” Akhirnya pidato panjang dari ketua OSIS selesai juga. Geisha menghela napasnya lega.
Hingga suara interuksi dari kakak senior pendamping mereka menginterupsi. Geisha mendengarkan intruksi itu dengan seksama sebelum pergi menuju tempat yang diintruksikan. Untuk kegiatan pertama sosialisasi dari dinas kesehatan Jakarta, kedua permainan dan banyak sekali, namun dari semua itu, yang paling membuat kesal adalah membersihkan salah satu daerah sekolah pada saat siang hari. Menyebalkan!
“Geisha…” panggil Claudia. Claudia Bimantara, adalah salah satu anak pegawai yang bekerja di kantor ayahnya.
“Apaan Di?” tanya Geisha berbisik.
“Nanti katanya setelah bersih bersih kan shalat dzuhur yah, terus habis itu katanya bakalan ada pengenalan ekstrakulikuler sekaligus pendaftaran gitu, lo mau daftar ekstra apa? Jujur gue bingung banget mau milih apa? Habis gue gak bisa apa-apa,” gerutu Claudia kesal.
“Kalau gue sih bakalan milih musik, soalnya gue suka musik.” ujar Geisha tersenyum.
Kalau menyangkut dengan musik, ia akan jadi nomor satu yang mengikutinya. Dia cinta musik. Karena musik mampu membuatnya bahagia sekaligus sedih di saat yang bersamaan, satu konsep yang sangat ia sukai dari musik yaitu “music make me feel better.”
“Terus gue harus milih apa dong?”
“Ya mana gue tau. Tuh, lo ikut klub basket aja, biar ketemu cowok ganteng tiap hari.” Claudia sontak mencubit pinggang Geisha geram. Sahabatnya yang satu ini memang jarang serius kalau diminta solusi.
“Gak bisa ya serius kalau gue lagi tanya?” tanya Claudia kesal. Geisha hanya tersenyum lebar menunjukkan deretan giginya yang rapi dengan dua jarinya yang mengacung ke atas membentuk huruf ‘V’.
✌✌✌
“Lo beneran mau ikut ekstra teater? kan secara lo kurang mendalami yang namanya olah sukma, Di.” ujar Geisha polos.
Claudia melotot geram. Dia mendorong badan Geisha agar cepat cepat pergi dari hadapannya. Karena sekali lagi Geisha bicara, maka otaknya yang antik itu akan terpengaruh dan akhirnya ia tidak akan mengikuti ekstra apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love Song
Teen FictionI'm just a sad song... Lagu yang sering Galang nyanyikan untuk Geisha ketika usia mereka masih 7 tahun. Tak ada debaran kala itu mereka bersama. Namun, setelah beberapa tahun pergi meninggalkan Geisha, pertemuan mereka menimbulkan sesuatu yang belu...