Sudut yang sama
Dengan secangkir kopi dan sepotong roti
Pandangan melesat pada wajah anggun
Tersirat resah tersesat di mata syahdunyaSudut yang sama
Tak pernah ada yang tahu
Bahkan gerimis pun sibuk sendiri dengarkan suara tokek yang seksiRasa itu ...
Rasa yang dia ciptakan sendiri
Sayang itu ...
Sayang yang selalu terbungkus rapi
Cinta itu ...
Cintanya sendiriAndai saja,
Wajah anggun itu tahu
Sinar matanya berpendar bak titik cahaya gemintangSudut yang sama
Akan kupinang wajah anggun itu
Dibawah rembulan malam
Setelah senja menyerah karena cemburuSudut yang sama
Secangkir kopi dan sepotong roti lenyap
Tertelan bersama fantasi senja hari-KY-
Surabaya, 30.12.16
KAMU SEDANG MEMBACA
Lemari Tua
PoetryPerjalanan kisahku, kisahmu, dan kisahnya pada sebuah labirin sunyi