Cath POV
"CAM!!!!" teriakku ketika menemukan sebongkah es di dalam lemari bajuku. Sudah pasti itu ulahnya. Ulah si gila Cameron Alexander Dallas. Dan sialnya dia adalah kembaranku. Dan sialnya lagi,dia lahir lebih dulu 3 menit, jadi secara harfiah dia kakakku dan aku harus menghormatinya. Huft.
Seseorang membuka pintu kamarku dengan tergesa. Mom.
"Ada apa, Honey?" tanyanya sambil berjalan ke arahku, terdapat kepanikan di wajahnya.
"Lihat Mom apa yang dilakukan Cam" jawabku kesal sambil menunjuk es yang mulai mencair dan membasahi baju-bajuku.
Mom tersentak kemudian menahan tawanya. Beliau mengelus kepalaku.
"Cam, tunjukkan wajahmu, Mom tau kau dibalik pintu" Mom menatap ke arah pintu.
Cam masuk dengan tampang tanpa dosa dan tertawa terbahak melihat ke arahku. Aku menatapnya tajam yang membuat tertawanya semakin keras. Tuhan, mengapa kau kembarkan aku dengan orang ini?
"Okay, menurutmu apa yang harus kau lakukan Cam?" tanya Mom sabar
Cam terus tertawa.
"Cam, berhentilah tertawa. Lakukan kewajibanmu!" pinta Mom tetap sabar.
Aku hanya mendecak.
"Wohooo...Baiklah Mom...Maafkan aku Cath sayang" katanya kemudian tertawa lagi.
Aku berjalan ke arahnya kemudian mendorongnya.
Aku pun menuruni tangga dan menuju meja makan. Astaga! Dasar gila! Pagi-pagi sudah merusak moodku. Argh.
Baiklah, asal kalian tau saja. Ini bukan yang pertama kalinya dia mengerjaiku. Dan bukan cuma aku yang dia kerjai, Sierra, kakak kami juga sering terkena ulahnya.
Cam bahkan pernah membuatku masuk rumah sakit selama 3 hari karena dia mencampuri entah apa ke dalam yogurt ku. Dia juga pernah melumuri lantai kamar mandiku dengan telur, menaruh tikus dan keluarganya dalam laci nakasku, menaburi tepung di tempat tidurku, mengoleskan lem di dalam sepatuku, mencoret-coret wajahku sewaktu tidur, dan masih banyak lelucon konyol lainnya. Itu semua akan dia update di snapchat kesayangannya, hingga seluruh teman sekolah kami tau, aku korban yang amat sangat malang. Muak?Sudah pasti. Tetapi entah kenapa aku selalu memaafkannya, dengan bujukan dia akan membelikanku sesuatu/melakukan hal yang aku minta.
Dan ya, aku tetap menyayanginya. Bagaimanapun dia tetap saudaraku. Kami berada di rahim pada waktu yang sama. Ikatan batin kami sangat kuat. Katanya ikatan anak kembar lebih kuat dari pada ikatan anak dan ibunya. Aku tau apa yang dia rasakan dan dia tau apa yang aku rasakan. Kami sangat dekat,apa pun akan saling kami ceritakan. Kami selalu membantu satu sama lain.
Secara fisik, kami mirip. Warna mata, kulit, dan rambut sama.Bentuk mata, hidung, dan bibir pun sama. Hanya saja dia lebih tinggi 5 cm. Dan tentunya dia lelaki dan aku perempuan.
Tapi..Sifat kami berbeda. Sangat bertolak belakang. Cam cenderung badboy, jail, selalu melakukan hal konyol sehingga seperti tidak punya malu, selalu melanggar peraturan, tidak pedulian, amat sangat benci belajar tetapi tetap saja pintar, dan sialnya dia populer. Wajahnya yang harus ku akui memang sangatlah tampan dan tubuhnya yang atletis membuat gadis-gadis banyak yang mengejarnya. Sedangkan aku cenderung goodgirl, melakukan semuanya dengan teliti dan penuh pertimbangan, tidak aneh-aneh, tidak pernah melanggar peraturan sekolah, tekun belajar untuk masa depan, dan karena Cam, aku cukup populer. Menjadi populer jelas tidak ku inginkan. Apapun yang kulakukan pasti akan diketahui. Dan pergerakanku jadi tidak leluasa karena mereka selalu saja memperhatikanku bahkan mengikutiku.
Satu hal penting yang kulupakan. Namaku Catherine Alexandra Dallas dan inilah ceritaku...
"Morning, Sweety" sapa Dad yang sedang menyesap kopinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Over Again
FanfictionAku hanya ingin dimaafkan. Karena jujur aku menyesal. Dan kali ini. Aku benar-benar menyesal. Percayalah bahwa aku sudah berubah. Aku bukanlah aku yang dulu. Sekali ini saja. Berilah kesempatan. Aku bersumpah tidak akan mengulanginya. Karena aku sa...