27. Terus Terang

8K 781 106
                                    

Makasih untuk semua yg udah ikut berpartisipasi *elahh dikira apaan😂
Intinya gitu, aku mau bilang makasih sama kalian yg udah mau bela-belain spam coment di chapter sebelumnya. Dan ini hadiah untuk kalian semua yaaa!! Jangan lupa dispamin lagi yaa aku jadi ketagihan lhoo dispam coment sama kalian😘😘😘
Dan tentunya targetnya aku naikin. Okeyy???
Ready for 300++ VOTE??
Ready for 150++ COMENT??

GOOOOO!!!!!!!

---------------

       Selama dua hari ini Salsha selalu menemani (Namakamu). Dan sudah dua hari ini pula, (Namakamu) tidak mau berangkat sekolah. Dengan alasan yang klasik, sakit. Memang benar, sejak kejadian di gor sekolah itu, (Namakamu) jatuh sakit, sepanjang malam ia demam.

       Beruntung, Dixie tidak berada di apartementnya karena ada kepentingan bersama temannya, jadi ia tidak tahu-menahu apa yang terjadi pada adik kesayangannya yang tengah patah hati itu.

       "(Namakamu) cepet sembuh dong.." Salsha mengusap tubuh (Namakamu) yang terbalut kain tebal berupa selimut.

       Salsha prihatin dengan sahabatnya yang belakangan ini terlihat rapuh. Entah apa yang dialami (Namakamu) kini. Padahal, ia type gadis yang keras, pembangkang, dan masa bodoh. Namun, ketika merasa sakit hati begini, ia tidak beda dengan gadis lemah pada umumnya.

       "Non (Namakamu) dari semalam nyariin kakaknya, den Dixie ditelpon ngga ngangkat-ngangkat, Non Salsha," mbok Iyem yang menemani (Namakamu) saat Salsha pulang.

       "Yaudah, Mbok. Salsha minta nomor hpnya kak Dixie, ada?"

       "Ada, Non. Sebentar, Mbok ambil hp dulu di kamar,"

***

       "Lo ngga berhak nyuruh Iqbaal putus sama (Namakamu), Dib! Lo tuh siapa? Cuma orang baru di sini!" Aldi berdiri dari perapiannya. Ia ikut geram dengan kejadian tempo hari. Terlebih lagi saat tahu, Adiba selalu menekankan Iqbaal untuk menyudahi hubungannya dengan (Namakamu).

       "Iya, Dib! Lo tuh orang baru! Ngga usah jadi PHO, dong!" sergap Kiki tak mau kalah.

       Iqbaal hanya terdiam menyaksikan Adiba dipojokkan oleh Aldi dan Kiki. Semenjak kejadian memalukan yang dilakukan oleh (Namakamu) saat itu membuat Adiba benar-benar geram dan sangat membenci (Namakamu). Terlebih lagi saat ia tahu bahwa (Namakamu) adalah pacar Iqbaal, ia langsung bicara dengan Iqbaal agar menyudahi hubungannya.

       "Gue bukan orang baru! Gue lebih dulu kenal Iqbaal daripada kalian berdua!" Adiba berusaha membela dirinya sendiri.

       "Oh, jadi ini, Baal? Ini yang dari dulu lo banggain, pujaan hati lo? Punya hati ngga sih lo, Baal? Lo ngertiin perasaan (Namakamu), kek! Lo ngga pernah tahu susahnya jatuh cinta sama orang yang sebelumnya dia benci!" celoteh Aldi.

       Aldi memang tidak pernah terima jika ada yang menyakiti mantan gebetannya itu, (Namakamu). Dengan susah payah juga ia menghapuskan rasa cintanya pada (Namakamu) demi sahabatnya sendiri. Baru saja (Namakamu) menjadi milik Iqbaal, Iqbaal kembali menyakiti seperti yang sudah-sudah.

       "Kalo kaya gini, dari dulu mending gue ngeship Aldi buat (Namakamu), bukan sama lo! Udah berapa cewek yang kalian perebutin, tapi ujungnya sama, lo sakitin mereka, Baal!" Kiki tak mau kalah. Dua makhluk berbeda jenis ini, Iqbaal dan Adiba memang bersalah dan harus diberi pelajaran.

       "Kalian ngga usah nyalahin Iqbaal juga dong! Perasaan kan emang ngga bisa dibohongin," ujar Adiba.

       "Pantes aja (Namakamu) berani narik kerudung lo itu, kelakuan lo ternyata emang ngga mencerminkan perempuan solehah pada umumnya!" Kiki menuding Adiba.

1. Senior Jutek VS Junior Rese • IDR [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang