keduapuluhdua

4.2K 206 5
                                    

HAPPY READING 😘❤.

                      ****

Operasi dan pembedahan berjalan dengan lancar,  dan Denira masih perlu istirahat untuk pemulihan keadaan nya,  gadis itu masih terbaring lemah di bangsal rumah sakit.

Denira mengerjap ngerjap kan mata nya ketika kesadaran nya mulai terkumpul gadis itu mengedarkan pandangan nya ke setiap penjuru ruangan tempat nya berada kini,  dan baru lah ia sadar bahwa saat ini ia sedang berada di rumah sakit.

Clek..

Suara knop pintu terdengar gadis itu menolehkan pandangan nya ke asal Sumber suara dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah Nazmul yang melangkah mendekati nya.

" Alhamdulilah lo udah sadar,  " ucap Nazmul laki laki itu duduk di kursi yang menghadap ke bangsal yang di tiduri Denira.

" apa yang terjadi?  Kenapa lagi lagi gue harus masuk rumah sakit,  oh iyah gue lupa kalo gue itu emang penyakitan " ucap Denira dengan suara yang pelan.

Masih merasa lemas karena kondisi nya belum benar benar pulih dan stabil.

" lo gak boleh ngomong gitu,  lagian sekarang lo pasti udah sembuh kok,  karena lo udah di operasi " tutur Nazmul.

Denira tersenyum. Walau pun dalam hati nya gadis itu juga merasa ragu,  bukan nya ia tidak tau kalau penyakit kanker itu bukan lah sesuatu hal yang sepele,  kanker itu adalah suatu penyakit yang ganas yang bisa saja sewaktu waktu kembali menyerang nya lagi,  bukan tidak mungkin jika penyakit itu akan kembali menyerang nya.

Meski pun kini ia telah menjalani operasi namun bukan berarti sel sel kanker itu tidak akan kembali lagi,  kanker itu kejam,  di saat jinak ia akan tertidur,  di saat sedang ganas ganas nya ia akan menyerang tubuh nya tanpa ampun.

Tapi yang jelas sekarang Denira berharap bahwa semua nya akan baik baik saja,  ia akan mulai berjanji pada diri nya sendiri bahwa ia tak akan lemah lagi,  bahwa ia tak akan tertindas lagi,  ia ingin orang tidak hanya melihat nya sebagai sosok yang paling sengsara dan menderita.

Ini adalah awal yang baru bagi nya,  setelah perbuatan keji yang Megan dan teman teman nya lakukan pada nya , ia tidak akan goyah dan menjadi Denira yang lemah lagi,  Denira yang selalu tertindas.

" Denira are you okey?  " tanya Nazmul,  Denira hanya tersenyum lalu menggeleng.

" gue gak apa apa kok, " sahut nya.

" Megan , Kinnta dan Erlin benar benar keterlaluan, sekarang lo gak boleh percaya gitu aja sama mereka ya, kalo perlu lo bisa tuntut mereka ke polisi, banyak...

Denira menyela" TIDAK! eumm maksud gue ngak usah, lagian sekarang gue gak akan bisa mereka bodohi lagi, gue gak akan menjadi Denira yang tolol lagi, Denira yang lemah dan gak bisa melawan apa apa, sekarang lihat saja gue akan membuat mereka sadar bahwa mereka tidak selama nya benar dan so berkuasa,  GUE AKAN BUKTIIN ITU" ucap Denira dengan mata yang telah basah oleh air mata dan dengan tangan yang sudah mencengkram baju yang di kenakan nya sendiri.

Nazmul merasa jika gadis di hadapan nya ini benar benar menahan amarah nya,  jelas saja Denira berhak marah , apa yang sudah Megan dan teman teman nya lakukan kepada nya benar benar keterlaluan dan sulit untuk di maafkan.

Mereka membuat Denira hampir saja kehilangan kehormatan nya,  hampir di perkosa oleh kakak tiri nya sendiri. Sialan!  Mengingat itu membuat Nazmul emosi mengingat betapa brengsek nya laki laki bernama Renal itu.

Nazmul menggenggam tangan Denira,  jari jari tangan nya dengan lembut menghapus air mata Denira.

" lo tau gak? " tanya Nazmul dengan air muka yang amat begitu serius,  membuat Denira mendongkak dan menatap nya lebih intens lagi.

Dia gadis berkacamata(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang