-09-

242 25 7
                                    

June tersenyum cerah hari ini, Ia bahkan tidak malu untuk menyapa orang orang yang tidak Ia kenal disepanjang jalan. Bayangkan seorang June menyapa, membuat orang merdecik ngeri setan apa yang merasuki makhluk satu itu.

Bukan kesurupan kok tenang aja hehe, June memiliki janji untuk menjemput Pujaan Hati nya di Airport. Iya, Dahyun kembali ke Indonesia, setelah kejadian dukacita Dahyun memantapkan tekadnya untuk pulang ke kampung halamannya.

Sesampainya di Airport June mengedarkan pandangan mencari keberadaan gadis dengan rambut berwarna merah padam itu.

"JUNNNN."

Dengan cepat June menoleh dan mendapati Dahyun tengah berlari kearahnya dengan menyeret koper merah muda miliknya. June tersenyum cerah dan langsung memeluk Dahyun erat.

"Udah lama Jun?" Tanya Dahyun sambil melepaskan pelukan mereka. June menatap Dahyun, lalu menggeleng. "Belum kok."

"Yaudah yuk." Sambung June, tangan kirinya mengambil alih koper milik Dahyun, sedangkan tangan kanannya menggengam erat tangan Dahyun. Dahyun tersipu malu.

∞∞∞

Dahyun tak henti hentinya tertawa akibat ulah June. Entah karena lelaki itu yang mengklakson pasangan kekasih dilampu merah dengan tak tau malu, atau yang barusan terjadi June meneriaki bencong yang lewat sampai sampai bencong itu mengejar mereka bersama teman temannya.

"Aduh gila sakit perut gue. Jun asli gak lagi lagi deh." Dahyun memengangi perutnya, sambil menengok ke belakang memperhatikan apakah bencong itu masih mengikutinya atau tidak.

June tertawa puas, "Biarin Hyun, kapan lagi ngegodain bencong sexy kayak tadi."

"Gue gak tau lo jadi kaum jeruk makan jeruk sekarang Jun."

"Enak aja lo. Gue masih normal kali, masih doyan yang bening bening."

Dahyun menatap June dengan pandangan meremehkan, "Masa? Buktinya lo masih jomblo sampai sekarang sejak gue tinggalin."

"Yaiyalah jomblo, orang nungguin lo." gumam June dalam hati

June berdehem, "Masih belum ada yang pas aja. Lo kek punya pacar aja ngatain gue."

Dahyun terkekeh pelan, "Belum. Tapi doain secepatnya."

June hampir tersedak jika saja Ia sedang minum, sayangnya sekarang Ia sedang menyetir, hehe gak nyambung. Tapi serius, June langsung syok dibuatnya setelah mendengar ucapan Dahyun.

∞∞∞


Rumah minimalis berwarna cream dengan banyak tanaman dihalaman depan. June jadi mengingat kejadian dulu waktu pertama kali datang ke rumah Doyeon. Mengantarkan Doyeon—yang Ia masukan kedalam deretan hitam miliknya—karena terpaksa. Dan sekarang Ia mengantarkan Dahyun, unbelievable. Satu lelaki yang membuat dua gadis jatuh cintanya padanya.

Toktoktok

Pintu terbuka, dan muncul lah Doyeon. Doyeon menatap Dahyun dan tanpa aba aba memeluk Dahyun erat.

"Ih kok balik gak bilang bilang sih kak?" Doyeon mencebik bibirnya, menatap Dahyun kesal.

"Hehe, kan kejutan de."

"Terus dijemput sama siapa tadi?" Doyeon mengedarkan pandangan, melihat June masih dengan seragam sekolah tengah berdiri dibelakang Dahyun sambil memengangi koper.

CappuchinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang