Chapter 1

130 12 4
                                    

Mentari telah bersinar sejak beberapa menit lalu. Seorang gadis masih asik bergelut manja dengan selimutnya. Hingga sebuah suara membuatnya terusik dan bangun dari kenyamanannya.

"Prilly....bangun..."seru seorang gadis.

Prilly Amoura adalah seorang gadis cantik, bawel, manja, dan ceplas-ceplos. Prilly begitu orang memanggilnya.

"Apaan sih lo Nad. Teriak teriak gue gak budek kali"gerutu gadis itu yang tak lain adalah Prilly pada sepupunya yang bernama Nadine Amoura. Nad adalah panggilan kebiasaan untuk sepupunya itu.

"Lo liat tuh jam berapa"balas Nadine Amoura yang sering dipanggil Nadine.

Prilly tak menyahut balasan dari Nadine, ia langsung melirik jam weker yang berada di nakas samping ranjangnya. Jam weker menunjukkan pukul 07:00.

"Omg.... Jam 7 gue telattttt.."pekik Prilly yang langsung bangkit dari ranjang dan berlari menuju kamar mandi.

"Cepetan... Gara-gara lo nih pasti telat juga deh gue"gerutu Nadine yang ikut memekik karena ia pasti juga akan telat karena sepupunya itu.

Sementara Prilly tak menanggapinya dan langsung masuk ke kamar mandi menyibukkan dirinya pada alat-alat di kamar mandi.

"Untung saja lo sepupu gue"lanjutnya berusaha sabar.

Nadine memang tinggal di rumah om dan tantenya. orang tuanya sibuk mengurusi bisnis mereka di jerman dan menitipkan Nadine di sini karena ia lebih nyaman tinggal di indonesia. Apalagi ia pasti akan kesepian disana karena orang tuanya sibuk dengan kerjaanya masing-masing.

"Gue tunggu diluar... Jangan lama..."teriak Nadine pada Prilly yang masih berada di kamar mandi.

"Iya"sahut Prilly singkat dari dalam kamar mandi.

Setelah mendengar sahutan singkat dari Prilly ia pun berlalu keluar dari kamar sepupunya itu.

***

"Semoga aja kita gak telat deh"harap Prilly.

"Semoga aja"balas Nadine.

Mereka kini telah berjalan di koridor sekolah setelah tadi memohon pada satpam untuk membukakan pintu gerbang yang sudah ditutup. Bukan Prilly namanya jika ia tak mengancam. Entah apa ancaman yang dilakukanya hingga Satpam itu membukakan pintu gerbangnya.

Brukk...

Tanpa sengaja Prilly menabrak seseorang.

"Lo punya mata gak sih?"gerutu seorang cowok yang ditabraknya.

"Ups.. Sorry gue gak sengaja soalnya gue buru-buru"balas Prilly.

Cowok itu hanya berdehem dan bersedekap dada.
Ia sedikit merapikan pakainya.

"Tunggu lo siapa? Murid baru?"tanya Prilly yang menyadari tak pernah melihat cowok ini sebelumnya di sekolah.

"Kepo lo!"balas cowok itu yang langsung berlalu begitu saja.

"Yeeh dasar cowok sombong"geram Prilly pada cowok itu yang sudah berlalu.

"Ngapain lo ketawa?"tatapan Prilly beralih pada sepupunya yang dari tadi hanya diam memperhatikan dirinya dan cowok itu sembari terkikik.

"Hati-hati jangan benci kayak gitu nanti suka lho"goda Nadine sambil tersenyum penuh arti.

"Sorry ya gue gak mungkin suka sama cowok songong kayak gitu"sahut Prilly dengan bersedekap dada.

"Karena hati gue cuma buat my baby James"lanjutnya dengan senyum centil yang membuat Nadine bergidik.

"Ih.. Jijik gue liat lo kayak gitu"ujar Nadine yang berlalu begitu saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

On the Sky of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang