•
•
•
•
•
•
•
•
•
Happy Reading ^^
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•Halo, namaku adalah Kim Kibum. Ahh. Tidak tidak tidak. Namaku sekarang adalah Jung Kibum.
JUNG??
JUNG????
Iya, Jung. Keluarga Jung yang itu. Keturunan bangsawan Korea dan Tiongkok sekaligus. Keluarga paling disegani dan dihormati diseluruh penjuru Korea.
Ya, aku adalah bagian dari mereka. Statusku adalah putera Kedua dari Jung Yunho, Kepala Keluarga Jung yang sekarang. Pemegang tahta dan tampuk kekuasaan Jung.
Kenapa sebelumnya aku menyebutkan namaku Kim? Karena aku adalah anak adopsi mereka. Daddy mengadopsiku ketika aku berusia sepuluh tahun. Aku dibesarkan di panti asuhan St. Vincentius. Tempat dimana Ilwoo dan Yonghwa ahjussi juga dibesarkan. Mereka juga diadosi oleh kakek Jung. Jung Hanggeng.
Daddy menemukanku dipanti, ketika acara perayaan ulang tahun Ilwoo dan Yonghwa di panti kami. Saat itu aku sedang kewalahan menggendong si gempal Junsu. Adik satu pantiku. Yanh entah kenapa semenjak kehadirannya di panti ini, ia selalu menempel padaku. Selalu minta gendong padaku. Sampai-sampai suster Yoona menyematkan nama Kim untukku seperti marga Junsu.
Aku tak seberuntung Junsu yang sempat merasakan Kasih sayang orangtuanya. Walaupun kebahagiaan itu direnggut darinya.
Aku dibuang oleh orangtuaku yang entah siapa. Aku diletakkan begitu saja didepan pintu gerbang panti ditengah badai salju. Suster Yoona mengatakan aku hampir tewas membeku. Namun rupanya Tuhan masih memberikan aku kesempatan hidup. Yang sebenarnya aku tak mengharapkan hidup didunia ini.
Aku memilih meninggalkan dunia ini daripada dibuang oleh orangtuaku. Suster Yoona sebagai ibuku, Bapa pendeta sebagai ayahku, dan anak-anak panti asuhan sebagai saudaraku.
Sunggu, aku merasa hidupku sangat tidak adil. Mengapa orangtuaku begitu tega padaku? Mengapa mereka harus melahirkan aku ketika mereka akhirnya hanya membuangku ditengah badai salju. Bukankah lebih baik bila mereka membunuhku.
Terus dan terus aku berpikir seperti sepanjang hidupku. Akan tetapi semuanya berubah, setelah keajaiban itu datang padaku. Keajaiban Tuhan melalui Keluarga Jung. Aku yang selama ini marah padaNya. Marah akan ketidakadilan pada hidupku. Mengirimkan Kasih dan cintanya melalui keluarga Jung. Melalui Daddy ku. Daddy kesayanganku. Daddy Jung Yunho.
•
•
•
•
•
•
•
•
4 tahun yang lalu.St. Vincentius Orphanage
"Hei, nak. Kemarilah.! ",pria itu pria penuh Wibawa dan baik hati menghampiriku ketika aku sedang sibuk menggendong si gempal Junsu yang rewel.
Aku hanya memandangnya dingin. Tak kujawab ajakannya. Kemudian beliau melangkah menghampiriku. Dan menggiringku untuk duduk dikursi ruang rekreasi anak-anak panti.
"Adikmu kenapa? Apa ia sakit, nak? ",beliau kembali bertanya. Aku masih enggan menjawab. Aku rasa itu tak perlu. Aku tak suka orang dewasa. Aku tak suka orangtua. Mereka jahat pada anak-anak. Oh tentu saja pengecualian pada Suster Yoona dan Bapa Taeyang. Pendeta digereja lingkungan panti asuhan ini. Bapa kami semua. Beliau adalah ayah bagi kami.
Lelaki Wibawa tersebut, tak menyerah akan keterdiamanku. Ia mengajak Junsu bercanda yang hanya ditanggapi Junsu dengan tawa tanpa kaya. Junsu tak pandai bicara. Ia hanya mampu mengucapkan beberapa kata seperti Tel Una(suster Yoona), Apa Yang(Bapa Taeyang), Mbumbum Yung(Kibum hyung), pol(ngompol/pipis), cucu, mam, selebihnya ia hanya akan berteriak dan menjerit atau menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Daddy side story.
Fanfictionini adalah curahaan hati anak-anak keluarga Jung. tiap cerita beda anak.