Lingkaran

5 1 0
                                    

Mendalami, memaknai, belajar.
Ulangi...

Dunia memang sempit,
Kamu lagi, kamu lagi. Sebagian orang berkata demikian.
Kemudian...

Sepucuk surat ku sampaikan pada temanku,
Dikata, untuk apa aku kembali ke kota itu terus menerus?
Diam, aku tak mau berbincang dengan lancang soal itu.

Aku mencintai seorang, hanya itu jawaban sederhana.
Mereka menyalahkan, tanpa tau arti sebenarnya
Aku tak tau, kenapa manusia itu begitu mudah menyimpulkan tapi tak ingin memahami atau mencari arti?

Sekeras apapun perasaan seseorang, diapun punya arah langkah berpulang
Aku yang senang memilih diam, luluh tak bertulang pada saatnya.
Dia seorang yang kucintai dengan sangat.
Meski kini aku terluka, bukan sekedar belaka.
Aku tak se tegap lalu, lemahku adalah lirih tak ingin di lirik.

Dia yang selalu berpesan:
"Suatu saat kamu akan menjadi yang terhebat, tak perlu banyak bicara atau berpura-pura menjadi baik. Carilah seseorang yang menerima burukmu, bukan baikmu. Buatlah dirimu bangga akan dirimu sendiri. Aku mendukungmu, aku merindukanmu, aku mencintaimu."
Jawabku, aku tak mampu membalas cintamu. Sehebat apapun aku kelak...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNKNOWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang