Cerita sebelumnya
"Oh, kau." kini Min Gyu tampak makin terkejut karena mengetahui siapa yang memanggilnya.
"Ne."
"Ada apa?"
"Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Sebuah pengakuan."
"Pengakuan?" Min Gyu memandang Ye In tanpa berkedip. Gadis itu pun membalas tatapan Min Gyu.
❤❤❤
Mi Joo kembali ke kantin sembari mencoba menetralkan detak jantungnya yang bergemuruh. Ia terus-terusan menghembuskan napas dengan kasar dan telapak tangannya berubah fungsi menjadi kipas karena wajahnya memanas. Semua perkataan Mark tadi ia anggap sebagai angin lalu.
"Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Sebuah pengakuan."
Mi Joo terhenyak mendengar ucapan Ye In yang kini sedang beradu pandang dengan Min Gyu. Apa yang terjadi? Ia tidak tahu apakah telah melewatkan sesuatu atau bahkan sesuatu itu baru akan dimulai. Kata pengakuan yang ditangkap Mi Joo langsung ia terjemahkan sebagai ungkapan perasaan.
"Min Gyu-ya," sebut Mi Joo tanpa sadar.
Min Gyu menoleh, begitu pun Ye In. Rasa terkejut Min Gyu jujur belum reda, kini ia dihadapkan pada Mi Joo yang menatapnya penuh tanda tanya. Padahal ia sendiri bingung dengan situasi ini. Sementara Ye In, sorot mata dinginnya sama sekali tidak tertuju pada Mi Joo. Melainkan pada laki-laki di belakang Mi Joo. Mark.
Entah berapa lama waktu yang mereka gunakan untuk saling melempar pandang. Sekarang keempatnya dipertemukan di tempat yang sama. Mark yang selama ini menghindari Ye In, Ye In yang tidak pernah mau bertemu lagi dengan Mark, Mi Joo yang tidak tahu apa hubungan Mark dan Ye In, serta Min Gyu yang pernah meminta Ye In bicara dengannya dan sedikit mengerti masalah Ye In.
❤❤❤
Ye In menatap lurus dengan tangan bersedekap di dada. Sebenarnya ia tidak tertarik bicara dengan Min Gyu. Terlebih lagi mereka tidak saling mengenal dan fakta bahwa Min Gyu adalah teman Mi Joo. Gadis yang membuatnya kesal karena berani mengantarkan surat dari Mark padanya.
"Apa sebenarnya yang terjadi di antara kalian?" Min Gyu buka suara lebih dulu karena sadar bahwa dialah yang mengajak Ye In untuk bicara empat mata.
"Kau sudah tahu dan itulah kebenarannya," jawab Ye In dengan tetap memandang lurus.
"Maksudku, Mi Joo tidak melakukan hal yang salah. Dia hanya menyampaikan surat yang dititipkan padanya untukmu."
"Seharusnya dia tidak perlu berbaik hati memberikan surat itu padaku."
"Masalahnya adalah Mark. Kau marah karena dia yang mengirimimu surat. Benar kan?"
"Tidak ada urusannya denganmu."
"Ini akan menjadi kesalah pahaman yang berkepanjangan antara kalian. Aku tahu kau tidak bermaksud bersikap tidak sopan pada Mi Joo dan Mi Joo pun tidak mungkin balik bersikap kasar jika surat itu bukan dari Mark. Iya kan?"
Kali ini Ye In mengalihkan pandangannya pada manik mata Min Gyu dan menatapnya lekat.
"Kalaupun iya, apa untungnya? Kau mencoba mendamaikanku dengan temanmu? Sunbae, aku bisa mengurus hidupku sendiri. Dengan siapa aku berhadapan, dengan siapa aku bermusuhan, aku bisa mengatur itu semua. Kau tidak perlu bersusah payah menjadi penengah di antara kami."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY EXACT LIFE (END)
FanficMi Joo belum ingin menikah. Dan kalaupun ia ingin, maka biarkan ia sendiri yang memilih pasangannya. Min Gyu pun sama. Ia sudah cukup senang berteman dengan Mi Joo sejak kecil. Kenapa harus memaksa mereka menikah? Mark tahu hubungan keduanya meski i...