Part 1

12.8K 391 28
                                    

Awas!!!!
Typo bertebaran😂

Author Pov

Gadis mungil ini masih meringuk di ranjangnya. Nuansa biru dan doraemon memenuhi ruangannya itu. Yak, Prilly Louyn Adrighta sangat menyukai kartun kucing itu, padahal ia sendiri sangat takut dengan kucing nyata, entahlah apa yang membuatnya menyukai tokoh kartun itu. Yang jelas ia sangat menyukainya.
*(Prilly Louyn Adrighta disingkat PLA = Prilly Love Ali) *suka suka yee 😂

Tok...tok...tok
Ketukan pintu membangunkannya dari tidur.

"Pril, bangun. Udah ditunggu tuh. Ntar telat". Ucap bunda Ully

"Iya bun" Sahut prilly dari dalam
"Aarrhgghh" Prilly merenggangkan otot - ototnya lalu bergegas mandi dan bersiap untuk berangkat ke sekolah.

30 menit berlalu.

"Li lo udah sarapan?" Selidik prilly pada Ali sambil menuruni anak tangga.

"Hehe, Belum bie". Jawab ali jujur

BIE adalah panggilan ali untuk prilly, katanya sih panggilan kesayangan *ekhem (dari kecil)

"Lo tuh ya, kebiasaan tau gak. Ntar kalo lo pingsan dijalan gimana? Sarapan dirumah dulu kek. Lagian kebiasaan jemput pagi pagi banget". Ucap prilly kesal.

"Sstt, bawel deh ah. Gue kan bisa sarapan disini. Lagian udah jadi ritual gue. Yakan bun?" ucap ali sambil melirik bunda Ully.

"Iya li, yaudah ayo sarapan. Keburu kalian telat" ucap bunda ully sembari duduk di meja makan

Prilly masih kesal, mengapa bundanya itu selalu memihak pada ali si kutu kupret sih. Sebenarnya yang anaknya itu ali apa dia sih? Huft.
Satu kebiasaa ali adalah, selalu menumpang makan di rumah calon mertua *eh rumah bunda ully maksudnya.

"Bun, kita berangkat dulu ya" ucap ali

"Prilly berangkat bun" ucap prilly

"Yaudah hati hati yah, ali jangan ngebut" ucap bunda ully

"Siap bun" ucap ali sambil memberi hormat pada bunda ully.

Tak lupa mereka mencium punggung tangan bunda sebelum berangkat.

"Assalamualaikum" ucap ali dan prilly barengan

"Waalaikumsalam" ucap bunda sambil memasuki rumah

"Nih, pakek" ucap ali sambil menyodorkan helm bermotif doraemon kepada prilly. Dan diterima prilly dengan diam. *nahloh ngambek.

"Yaelah neng, masih kesel aja sama abang, haha" ucap ali sambil tertawa.

"Lo tuh yah! Ngeselin banget!" ucap prilly kesal.

"Yaudah sih, wlee" ucap ali sambil menjulurkan lidahnya mengejek prilly. Prilly hanya diam dan naik ke sepeda motor ali.

"Pegangan, ntar jatuh"
"Jangan pegangan dipundak, gue bukan abang abang gojek kali" imbuh ali saat prilly hendak berpegangan pada pundaknya. *yailah kang somay bisa aja modusnya.

Prilly langsung memegang pinggang Ali dari belakang. *yaiya pan prillynya dibelakang
Prilly akui, pelukan bersama ali lah yang selalu membuatnya nyaman. Entah dari depan maupun belakang *? . Tak bisa dipungkiri, bahwa ali menempati tahta tertinggi di hatinya setelah orangtua nya.

"Turun bie, udah nyampek. Bengong aja sih". Ucap ali membuyarkan lamunan prilly

"Oh, iya" ucap prilly dengan senyum tipis. Ah iya, prilly tidak bisa marah lama lama dengan. Entah mengapa, tetapi hatinya selalu menolak jika ia harus marah pada ali.

Sudah menjadi kebiasaan ali dan prilly masuk ke sekolah dengan bergandeng tangan ataupun merangkul satu sama lain. Bahkan sampai sampai ada yang mengira kalo ali dan prilly berpacaran. Tetapi sayang, status mereka hanya sahabat. Iya SAHABAT HIDUP. digaris bawahi ya, di capslock, di bold, di italic. Sahabat dari kecil hingga sekarang, karena orangtua mereka juga bersahabat sudah dari masa remaja.
Banyak tatapan memuja yang dilontarkan para wanita pada ali. Tetapi hanya dibalas senyuman dan anggukan oleh ali. Itupun sudah membuat para wanita itu histeris (padahal bukan lihat konser nya babang). Yah, ali dikenal karena ketampanannya dengan bulu mata lentik, alis tebal, bibir merah, dan wajah yang sedikit arabic itu membuat wanita disekitarnya selalu memuja tak hanya tampan, ali juga di kenal dengan kepintarannya, ia juga sangat ramah kepada semua murid. Tak ada kata sombong pada dirinya. Sedangkan prilly, ia juga ramah, cantik, pintar tak jarang juga laki laki yang merebutkan prilly. Tapi tidak ada satupun yang menarik bagi prilly. Dihatinya ada hanya dua laki laki, papanya dan ALI. Lebih tepatnya Ali Lugwyn Prandigyo *(Disingkat ALP = Ali Love Prilly) *suka suka ane ye😂😂
Prilly hanya terkekeh geli melihatnya.
Prilly cemburu? Tidak, karena Prilly Louyn Adrighta tau bahwa mereka bukan type ali

"Tuh li, dicariin fans lo tuh" ucap prilly sambil tertawa.

"Yaudah sih biarin, gue kan emang cowok ter" ucap ali terhenti saat tangan mungil prilly menutup mulut ali.

"Stop! Gue gak mau denger bacot kepedean lo" ucap prilly sambil berjalan mendahului ali

"Jiah, gue kan emang cakep, pinter,apalagi ya?" ucap ali pada dirinya sendiri.

"Prilly...!" teriak seorang wanita seumuran dengannya, siapa lagi kalo bukan gritte, sahabatnya.
Yaps, prilly dan ali saat ini menginjak di kelas 3 SMA, dan tak lama lagi mereka akan menghadapi Ujian Nasional. *merinding
Tapi tidak dengan Ali dan Prilly, karena mereka cukup pintar untuk menakhlukan soalsoal itu nantinya.

"Li, gue pinjem dulu ya prillynya, sampai ntar pulang sekolah. Bye li" ucap gritte langsung nyelonong membawa prilly pergi.

"Lah lah. Gue kan belum bilang iya. Asal nyelonong aja tuh anak" ucap ali sendiri.
*emang lo siapanya Prilly, li?

.
.
.
.
.
.
Segini dulu yah. Gak ada prolog atau apalah yah. Cus ke cerita aja.
Jangan lupa tinggalkan jejak yes :*
Salam dari kang somay dan bungkus nugget.😘

I Want My CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang