Fransisca Pov
"Fransisca!"...kau Fransisca bukan? Tanyanya yang masih menatapku terheran - heran.
"Ya, Namaku Fransisca." "Fransisca Alvord Eltano yang mulia." Tanpa sadar aku memanggilnya seperti itu. Setelah mendengar namaku,ia pun langsung memelukku dengan erat. "Aku merindukanmu sayang"jawabnya sambil mengelus kepalaku. Apa benar dia ayahku? Ta...tapi aku tidak boleh sok kenal dulu mungkin saja bukan. Batinku. Dan seketika itu aku langsung melepaskan pelukannya.
"Ma...maaf Tuan apa maksud anda?" Tanyaku. "Kau adalah anakku. Ya kau adalah keluarga kerajaan eltano, aku melihatnya dari aura yang kau pancarkan." Jawabnya sambil tersenyum.
"Apa kau ingin mengunjungi rumahmu yang sebenarnya?" Tanyanya dengan tersenyum.
"Rumahku yang sebenarnya? Apa maksud anda adalah rumah Ms. Valey? Karena itu adalah rumahku." Jawabku.
"Bukan! Kastil ini adalah rumahmu yang sebenarnya." Jawabnya. Sambil mengulurkan tangannya menghadap kastil megah tersebut.
"Ta...tapi Tuan aku..."
jangan panggil aku tuan! Panggil aku ayah! Kau mengerti." Pintahnya. Sambil melihatku dengan tatapan yang dingin."Dan Ikuti aku tak ada tapi - tapian." Jawabnya sambil berjalan menuju Kastil.
"Ba...baik Tu...maksudku Ayah." Jawabku sambil tergaggap. Aku pun di ajak masuk oleh Ayahku ke dalam Kastil besar itu. Sebelum aku masuk aku melihat sebuah patung singa dari Emas yang mengkilat yang memakai mahkota dengan sebuah Tulisan di depan patung itu, yang bertuliskan "Welcome to The kingdom of the klan leader Eltano"
Apa? Jadi...jadi inilah kerajaan Eltano? Batinku. "Fransisca kau sedang apa? Masuklah!." Pintahnya. Aku pun masuk kedalam kerajaan itu mengikuti langkah kaki ayahku yang membawaku kesebuah ruangan besar. Akan tetapi, sebelum aku memasuki ruangan besar itu, terdapat sebuah lukisan Ratu yang begitu cantik. Lukisannya sangat besar dan tergantung di dinding marmer kerajaan. Siapapun yang lewat disini pasti akan melihat lukisan tersebut.
Ayahku yang menyadari keberadaanku yang sedang memandang takjub lukisan itu menghampiriku kembali dan berkata " kau tau siapa wanita yang ada di lukisan itu?" Tanyanya sambil melihat lukisan itu dengan tatapan sendu.
'Tidak ayah? Dia siapa?" Tanyaku heran. "Dia Ibumu!" Jawabnya yang masih dengan tatapan serupa tanpa memandangku. "Begitukah, dimana dia?" Tanyaku penasaran. Ayahku yang mendengar perkataanku pun memasang wajah sedih. Tapi ia berusaha menahannya dan menarik napasnya berat.
"Ia sudah meninggal!" Jawabnya singkat sambil meninggalkanku untuk menuju ke ruangan yang ia tuju. "Ikuti aku Fransisca! Aku ingin berbicara denganmu sebentar." Aku pun mengikuti ayahku lagi berjalan keruangan besar tadi. Saat Kami sampai ke ruangan itu terdapat sebuah meja yang panjang dengan satu kursi di dua sudutnya yang saling berhadapan. Ayahku duduk di salah satu kursi dan aku duduk di kursi lainnya jauh di seberangnya.
Ruangan ini begitu gelap dan hanya di terangi beberapa lilin sehingga hanya menyinari sebagian ruangan dan itulah aku tak bisa melihat wajah ayahku dengan jelas.
"A...ayah mengapa ayah membawaku di ruangan gelap ini? Kenapa tidak di ruangan lain saja? Maksudku bukannya aku takut, aku sudah terbiasa dengan ruangan gelap tapi aku tak bisa melihat wajah ayah dengan jelas." Jawabku yang sengaja mencari alasan untuk pindah ruangan.
"Itu tidak penting!." Jawabnya dingin.
"Fransisca, kita tak punya waktu untuk berbasa basi karena kau hanya bisa melihatku sebentar saja dan begitu pula aku. Jadi bisakah aku langsung ke intinya saja?."
"Ba...baiklah Ayah, Silahkan." Jawabku.
"Fransisca Alvord Eltano,Mulai detik ini Aku sebagai kepala keluargamu dengan resmi mengangkatmu menjadi Kepala keluarga Eltano yang selanjutnya. Dan akan bertanggung jawab atas semua masalah yang akan terjadi di Keluarga ini baik yang terjadi sekarang maupun yang akan datang."
Aku pun terbelalak kaget dengan apa yang ayahku katakan barusan. "Ayah, apa aku tidak salah dengar?" Jawabku terheran - heran.
"Ya, Kau tidak salah dengar." Jawabnya serius. "Ta...tapi ayah aku...aku belum siap!." Kataku menegaskan. "Fransisca, apa yang kau katakan? Tak ada kata tak siap untuk hal ini. Kau harus menghadapinya." Jawabnya. "Ta..tapi ayah umurku baru 18 tahun dan aku mungkin belum layak untuk memimpin." Jawabku.
"Fransisca Alvord Eltano, Aku telah menjadi Kepala keluarga ini sejak aku berumur 10 tahun. Dan aku pun bersedia dan siap bertanggung jawab atas keluarga ini, tapi kau? Umurmu telah menginjak 18 tahun dan kau bilang belum SIAP! Apa - apaan ini!."
Emosi ayahku meledak seketika. "Itu bukanlah sikap yang terhormat." Mendengar ayah mengatakan hal itu aku pun merasa malu di depan ayahku sendiri.
"Maafkan aku ayah, aku akan bersedia." Jawabku sambil berdiri dari tempatku duduk. Aku bukan ingin mendengar hal itu dari mu Fransisca, "UCAPKAN DENGAN RESMI!" Emosi ayahku kembali meledak dan itupun membuatku kaget.
"Baik ayah."Aku pun mengucapkanya dengan resmi "Aku, Fransisca Alvord eltano dengan resmi menyatakan diriku sebagai kepala keluarga eltano selanjutnya untuk mengantikan ayahku dan bersedia menanggung seluruh masalah keluarga ini Mulai sekarang dan seterusnya." Jawabku Serius.
Bagus! Itu baru putriku yang sesungguhnya. Jawab ayahku yang tersenyum tipis.
Tiba - tiba ayahku mengeluarkan sebuah Cahaya biru silau dari tubuhnya. Aku pun kaget dan juga bingung. Ketika cahaya itu keluar sepenuhnya, cahaya itu berdiri di depan kami tanpa wujud.
Dia berkata "Wahai keturunan keluarga kerajaan eltano, Hei Fransisca Alvord Eltano Aku telah mendengarmu mengucapkan secara resmi sebagai keturunan dan juga pewaris keluarga ini, Maka aku akan masuk kedalam jiwa mu dan jiwa keturunan keluarga eltano sesudahmu sebagai penerang dan petunjuk jalanmu."
Seketika itu cahaya yang tadi berbicara kepadaku menuju kearahku dan seperti masuk kedalam tubuhku. Seketika itu cahaya tersebut pun hilang seakan memang ia tak ada.
"Fransisca!" Panggil ayahku yang seketia mengagetkanku. "Ya ayah." Jawabku. Satu pesan lagi, Kau harus bekerja sama dengan Keturunan keluarga kerajaan Westaria di masa mendatang agar kau dapat menjaga Semua tahta kerajaan ini. Dan dia juga adalah pasangan hidupmu Ingat pesan itu baik - baik." Setelah Ayah mengatakan hal itu ia kemudian menghilang tanpa jejak.
"Fransisca"..."Fransisca" terdengar suara seseorang memanggilku. Aku hanya bisa melihatnya samar - samar. "Hei bangunlah sudah pagi!" Pintah Ms. Valey yang membangunkan aku dengan paksa.
Eh tadi itu cuma mimpi? Tapi...tapi rasanya seperti bukan mimpi. Batinku.
"Hei! Tidak biasanya kau bangun di saat seperti ini! Kau biasanya bangun duluan dari pada aku."
"Hahhh aku kesulitan sekali membangunkanmu! Kupikir kau sudah mati! Dasar." Kata Ms. Valey yang mengomeliku.
"Hei Fransisca kenpa kau melamun? Apa kau mimpi buruk?" Tanyanya khawatir sambil memperhatikan wajahku. "Kenapa Kau pucat? Apa kau sakit?" Tanyanya Khawatir.
Aku masih saja memikirkan mimpiku barusan tanpa meladeni pertanyaan Ms. Valey. Sesaat kemudian aku pun berkata kepadanya.
"Ms. Valey! Aku bermimpi bertemu ayahku! Dan...ia mengangkatku menjadi penerusnya. Aku pun menceritakan mimpiku kepada Ms Valey. Kemudian Wajah Ms. Valey terbelalak tak percaya. "Ms. Valey, kenapa diam saja? Apa artinya mimpiku barusan?tanyaku yang mengagetkannya. Kemudian Wajahnya pun kembali serius.
"Fransisca Alvord Eltano, Itu menandakan Ayahmu telah Meninggal! Dan kau telah menjadi Penggantinya Secara resmi."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Love Girl Ancient
FantasyFransisca Alvord eltano. Mengapa kau harus menjadi bagian dari takdirku? Zen Westaria Anderson. Karena cuma aku yang pantas untukmu. Mengisahkan 2 orang yang hidup di zaman yang berbeda saling bertemu satu saman lain. Mengapa hal itu terjadi? Masih...