Cafuné
(v). Running your fingers through your lover's hair.
yoona x sehun
.
.
.
Yoona suka segala sesuatu tentang Sehun.
Seperti saat pertama kali dia bertemu dengan lelaki itu. Oh Sehun adalah seorang pianist yang terkenal. Yang dibayar jutaan dollar hanya untuk 15 menit, tidak lebih tidak kurang. Yoona bertemu pertama kali saat keluarganya mengajaknya menghadiri permainan lelaki itu. Awalnya, Yoona menolak mentah mentah. Dia lebih suka menghabiskan malamnya dengan T-shirt and jeans, ditemani dengan Caramel Greentea shakenya dan canda tawa dengan Park Jiyeon dibandingkan harus dengan gaun malam dan nada nada membosankan di aula sebesar lapangan bola. Ugh, not her type.
Tapi dengan setelan jas pearl grey dan Carnation putih di sakunya, Sehun sukses membuat Yoona kehilangan rasa kantuknya. Permainan lelaki itu luar biasa. Dari kursi VVIP yang keluarganya duduki, mata Yoona tidak lepas dari bagaimana jari jari itu bergerak dengan lihai diatas tuts.
Dan diiringi dengan tepukan meriah serta decakan kagum, Oh Sehun menyunggingkan senyumnya terhadap Im Yoona.
//
"Apa menu sarapan hari ini?"
Yoona menghabiskan sisa minggu itu di apartemen Sehun. Dia sedang bermalas malasan didepan setumpuk CD saat Sehun datang dengan secangkir teh hangat yang mengepul.
"Apa kau sedang mengejekku?" Yoona mendengus. Dia itu anti dengan peralatan dapur. Bukan salahnya juga, seumur umur Yoona masuk dapur hanya untuk membuka kulkas, "Delivery saja jika kau lapar." ini masih pukul 8 pagi, menu sarapan pagi di restoran Franchise dekat apartemen Sehun masih ada.
Lelaki itu mendengus dan memainkan bulu Candy—anjing kecil milik Tao yang dititipkan padanya—yang menyalak galak sebelum lari kepangkuan Yoona, "Kau tahu, aku bosan dengan makanan fastfood."
"...."
"Aku tadi baca berita, katanya makanan cepat saji bisa menyebabkan stroke lebih cepat. Duh, aku tidak ingin terjadi. Bagaimana denganmu?"
Dasar bodoh, Sehun bertanya dengan tampang polos yang ingin sekali Yoona cakar, "Kalau kau sakit, ujung ujungnya kau merengek seperti bayi besar juga padaku."
"Iya, makanya jangan makan makanan cepat saji ya?"
"Kalau begitu antarkan aku pulang, Bibi Kim pasti sudah menyediakan banyak menu di meja. Nanti aku beri—"
"Buatkan aku pancake."
Yoona menatap Sehun tak percaya. Dia pernah dua kali membuat pancake. Yang pertama, gagal total. Yang kedua, tidak buruk, tapi tampilannya tidak layak disebut Pancake. Yoona merinding, dan menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
love shots
Fanfictionhanya kumpulan cerita singkat tentang yoona x boys. enjoy!