Chanyeol membuka kedua matanya, dan perlahan bayangan samar-samar gadis itu hilang dari benaknya. Rambutnya merah seperti api, dan Chanyeol tidak mampu medeskripsikan lebih lanjut bagaimana sosok itu dapat begitu menarik baginya.
Matahari bersinar terik di atas kepalanya, dan Chanyeol meneruskan perjalanan tanpa arah. Satu-satunya yang dia ingat adalah namanya. Chanyeol. Dengan delusi suara perempuan yang memanggilnya berulang kali.
Dia merongoh saku mantelnya dan mengecek jam saku disana, waktu berhenti tepat pukul 17:12. Angin berhembus kencang menerbangkan topi milik Chanyeol dan membuatnya harus berlari-lari kecil untuk mendapatkan topi itu kembali. Lalu sosok itu kembali melintas dalam benaknya.
Rambut semerah api dengan sorot mata yang tajam.
Chanyeol mengerjap dan memakai kembali topi fedora hitamnya.
Semakin lama sosok tersebut tergambar semakin jelas.
Gadis itu, yang sering hadir dalam bunga tidurnya.
Dia selalu disana, dalam ruangan yang tidak Chanyeol ketahui, dan Chanyeol ingat cermin besar yang tergantung pada dinding.
Pemuda itu memasuki hutan, dan bayangannya semakin jelas.
Roseanne Park.
Seolah seseorang membisikkan nama itu di telinganya. Chanyeol berhenti melangkah, pandangannya mengitari hutan.
"Roseanne. Rose. . . Rose. . ."
Chanyeol menggumamkannya berkali-kali. Sebuah nama yang rasanya tak asing, namun tak ada lagi yang bisa dia ingat.
Hati kecilnya memberitahunya untuk menemukan gadis itu tanpa dia ketahui bagaimana caranya. Dia sendirian. Tanpa keluarga dan ingatan. Chanyeol rasa jika dia menemukan Roseanne maka segalanya akan membaik. Mungkin dia bisa mendapatkan kembali ingatannya yang hilang entah bagaimana.
"Semuanya akan baik-baik saja."
Chanyeol memejamkan matanya erat, kalimat Roseanne dari mimpinya terngiang di telinga.
Tidak. Tidak ada yang baik-baik saja. Chanyeol menggeleng, membuka kedua matanya lagi. Sesuatu dalam dirinya kembali, dia mengangkat tangannya dan mendapati api keluar dari telapaknya.
Tidak akan pernah dia jumpai Roseanne Park. Bahkan jikapun dia terus berkelana di atas dunia yang tanpa ujung sampai kedua kakinya tak lagi mampu melangkah.
Apinya membakar pepohonan disekelilingnya.
Hatinya tercabik-cabik begitu bayangan Roseanne kembali terbesit dalam ingatannya.
Roseanne Park tersenyum dalam delusinya. Chanyeol menahan air matanya, mungkin ini tebusan atas dosanya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
EXODUS | Chanyeol x Rose
FanfictionTakdir seolah tidak lagi berpihak padanya. Chanyeol tidak pernah mengetahui bagaimana hidupnya dimasa lalu pernah berlangsung, bagaimana caranya bertahan dimasa sekarang, atau akhir miliknya dimasa depan. Ingatannya dihapus, sosok Roseanne yang dic...