Hello guys!! maaf kalau berbulan-bulan 4 Destiny nggak update ..ToT.. Author sangat sibuk, ya untuk kali ini sempet-sempetin ngelanjutin cerita meskipun masih tetap sibuk :' Banyak banget ulangan dan harus belajar ini dan itu. Maafkan atas kesalahan saya :v untuk kedepannya mungkin agak lama nggak update dulu ya readers ToT ku usahakan yang terbaik. Stay tune ya~~
- Author
Con merintih kesakitan, rasanya seperti dilempar ke jurang oleh seseorang. Dia melihat lengannya yang luka dan bersimbah darah. Disaat dia jatuh ke dalam lubang misterius itu ia tersangkut oleh sebuah ranting yang sangat tajam. Ia mencoba untuk bangun. Suara tangisan seorang gadis membuat Con terkejut. Ia melihat Victor yang tidak terluka sekalipun, hanya saja ia terlihat dekil dengan keringat dan noda hitam di wajahnya. Mereka melihat ke arah gadis itu, dia tetap menangis sambil menatap Victor dan Con. Dia memiliki rambut panjang berwarna pirang dan iris matanya yang biru. Dia seperti gadis berusia lima belas tahun tetapi mengapa ia disini? Victor dan Con tetap berhati-hati kepada gadis itu, mungkin saja ini semua adalah rencana Raja Belhem. Ya, rencana yang kedua.
Victor dan Con maju secara perlahan ke arah sinar yang terpancar di tengah lubang misterius itu. Namun tetap saja, gadis itu menjauh sekarang.
" Kita harus mundur perlahan-lahan," Kata Victor "kita akan membuktikan gadis itu berbahaya atau tidak."
" Di belakang gelap sekali, aku tidak akan menanggung jika disana terdapat ranjau atau binatang buas lainnya" kata Con.
"Kita aman percayalah" Victor menggeret tang Con dan mundur secara perlahan. Suara tangisan gadis itu berhenti seketika. Dia mendekat ke arah cahaya. Ia masuk kedalam cahaya itu, Dia tidak menimbulkan reaksi apapun. Dia duduk ditengah lalu menekuk kakinya dan menutup kepalanya. Victor dan Con melihat setiap gerak-gerik gadis itu di kegelapan. Con yang sangat kasihan melihat gadis itu berusaha mendekat dan keluar dari kegelapan.
"Apa yang kamu lakukan ?! Dia dapat membunuhmu dan memakanmu hidup-hidup" Victor menyeret kembali Con.
"Tetapi, lihatlah dia, aku mempunyai firasat kalau gadis itu bukanlah hal yang patut kita curigai" kata Con.
"Lihatlah dia, siapa yang kau tunjuk? gadis itu tidak ada disana" Victor terkejut mendapati Gadis itu tiba- tiba tidak ada di sana.
"Dia berada disini tadi, kemana dia?" Tanya Con.
"Kenapa kalian datang kemari?" Suara gadis itu mengejutkan Voctor dan Con. Suara itu berasal dari belakang. Tetapi, mereka tidak dapat melihat gadis itu sekalipun.
"Siapa itu? Jangan macam-macam dengan kami!" Tegas Con.
Victor dan Con berlari kearah cahaya yang menerangi sebagian tempat itu. Mereka mengeluarkan pedang dan bertolak belakang mengelilingi setiap sudut. Satu-satunya yang dapat didengar Con adalah langkah kaki gadis itu.
"Apa yang akan kau lakukan?! Aku bisa mendengar mu!" teriak Con.
"Letakkan pedang kalian, aku tidak akan menyakitimu. Aku janji," kata Gadis itu "Biarkan aku mendekatimu, akan kutunjukkan siapa diriku."
Victor dan Con pun melepaskan pedang dari tangan mereka. Suara gadis itu sangatlah halus dan membuat hati mereka luluh. Seorang gadis muncul dari sisi bayang-bayang gelap. Rambutnya yang bergelombang tergerai indah. Sungguh, gadis itu memiliki mata yang menawan. Ia memakai gaun dan jubah berwarna putih. Gadis itu bercahaya layaknya bintang yang bersinar di atas Jerome. Con melihat dari atas ke bawah, pipi kanan gadis itu terluka. Luka yang baru saja terbentuk dan meninggalkan sebercak darah di pipinya.
"Mungkin, ini sebab gadis itu menangis di kegelapan atau mungkin ranting yang melukai Con patah dan mengenai gadis itu?" Con bertanya-tanya dalam hati.
Gadis itu tersenyum dan menunduk hormat pada mereka. Namun darah yang terus mengalir itu tidak menyembunyikannya.
"Apa kau terluka?" tanya Con.
"Bukan apa-apa, tak masalah. Kenapa kalian disini?" katanya dengan memberi tatapan yang penuh dengan isyarat.
"Kita terjebak oleh -"
"Terjebak oleh Raja Belhem? Aku pun begitu" Kata gadis itu memotong pembicaraan Victor. Kasus kali ini sama. Kita sama-sama terjebak oleh Raja Belhem. Seketika pedang Victor berkilauan membentuk sebuah ukiran yang sangat menawan hingga ujungnya. Ini sebuah pertanda adanya monster yang tidak berada jauh dari mereka. Setitik cahaya yang jauh dari jangkauan penglihatan Con membuat Con mengernyit dan mencoba untuk mengenali cahaya apa itu.
"Sembunyi!" Bisik gadis itu. Mereka berjajar merapat di dinding yang penuh dengan tumbuhan merambat dan juga batu-batu.
"Siapa itu?" Con seketika panik. Mereka bertiga berjalan merapat ke bayang-bayang gelap dinding yang penuh tumbuhan itu itu.
"Victor ??" Tanya Con bingung. Victor yang baru saja berada di dekatnya sekitar satu detik yang lalu kini telah hilang bak ditiup angin. Ia mencari sekeliling tempat itu tetapi, tidak ada Victor juga gadis yang baru saja ia temui. Seketika kerah bajunya ditarik oleh seseorang yang membuat ia jatuh.
"Tidakk! S-s-siapa kau ?!" Kata Con, memberontak dan segera bangkit dari jatuhnya dengan sangat cepat.
"Aku Kakakmu jangan panik oke, kita harus cepat sembunyi" Kata Victor menarik Con.
"Bagaimana bisa kau tak terlihat tadi? Aku mencarimu. Tapi, sungguh aku tidak melihatmu."
"Kata gadis ini, disini ada keajaiban. Kita bisa melihat di luar tetapi yang berada di luar tidak bisa melihat kita karena, ini arena kegelapan"
"Semuanya diam!" Teriak gadis itu. Victor dan Con mengikutinya. Jantung Con berdegup kencang. Derap langkah kaki seperti langkah kaki raksasa berjalan mendekat ke arah mereka. Langkah kaki ini membuat dinding dan lantai bergetar.
"Tak bisa dipungkiri lagi, kita mendapat tamu tak terduga. Pamparam..paramm.." Kata Victor.
"Dan mengerikan juga menjijikkan siapa lagi kalau bukan milik Raja Belhem," Kata Con sambil mengintip " Sebentar lagi kita akan disapa oleh makhluk itu sebagai salam perpisahan sebelum kita mati"
"Kau anak yang penakut kita akan hadapi dengan kecerdasan" Saut gadis itu.
"Bayangkan saja, Bagaimana kita bisa keluar? Telinga makhluk itu, kau melihatnya? Dia memiliki pendengaran yang baik"
"Kita akan melakukan sebuah cara untuk keluar dari sini, sebelum itu aku pernah melakukan hal konyol. Kita akan mencoba lagi hal itu, apakah kalian bisa?" Tegas gadis itu.
"Aku yakin kita bisa kalau kita saling menguatkan dan menolong sama lain"
"Katakan pada kami !" Victor dan Con menjawab bersama-sama. Makhluk itu berjalan semakin mendekat. Seperti halnya mitologi Yunani di bumi. Buku-buku mitologi Yunani yang berada di perpustakaan Saturnus menggambarkan monster ini. Seluruh tubuh monster ini berbeda. Dia memiliki kepala serigala, ekor scorpio dan kaki menyerupai kuda. Con tidak bisa membayangkan kalau ia selamat nantinya. Endusan monster itu membawanya semakin dekat dengan mereka.
"Sekarang?" Tanya gadis itu mengernyit.
"Sekarang !!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
4 DESTINY
Ficção CientíficaMasa depan jagat raya ini, dimana segala hal berubah dari ambang normal. Ras manusia, alam, planet-planet dan adanya kegilaan akan kekuasaan selama berabad-abad membuat segalanya berbeda. Kemajuan teknologi, robot di bumi dan makhluk luar angkasa da...