#7 AWAKE

17 1 0
                                    

Berjalan menyusuri ruang-ruang adalah hobiku. Selain mengerjakan tugasku, aku juga bisa refreshing menenangkan fikiran dari pekerjaan ku yang menumpuk.

Semua bermula dari pertemuanku dengannya seorang anak kecil yang berbeda dari biasanya. Beda dari anak kecil lainnya ia bahkan tak menangis sedikitpun melihat kematian ibunya. Aku yang hadir di rumah duka itu berfikir apa mungkin karena terlalu sakit yang di rasa anak itu hingga ia tak mampu mengeluarkan air matanya, atau karena ia anak yang sangat tegar dan kuat. Saat aku hendak pergi, tiba-tiba anak itu menggenggam tanganku.

“Hyung.. bawa dia ke tempat yang indah, ibuku bukanlah orang yang jahat.”

Aku terkejut mendengar ucapannya, bagaimana bisa ia melihatku bahkan menyentuhku. Ternyata dia memang anak yang berbeda.

Sejak itu aku melihat hidupnya penuh duka dan tak ada satupun orang yang perduli akan keadaannya. Karena ia dapat melihatku kuputuskan untuk berkomunikasi dengannya.

“Hyung ini apa ? Hyung ini terlalu tampan untuk di panggil hantu.”
Tanya nya dengan polos

“Panggil aku sesukamu..aku campuran dari semua makhluk yang dapat kamu lihat.”

“benarkah ?”

“Taehyung.. kamu lapar kan ?? (Mengeluarkan sesuatu dari balik saku) makan ini!”

Kuberi ia sosis sebanyak yang aku punya. Aku tahu bahwa ia sangat menyukai sosis.

Di tempat lain aku menemui anak yang tak sekuat anak sebelumnya. Ia nampak bahagia bertemu dengan ibunya lagi setelah setahun perceraian kedua orangtuanya.

“Mama...” teriak salah seorang anak kecil yang menunggu di pinggir jalan raya.

Seorang wanita paruh baya keluar dari dalam mobil dan meminta anaknya untuk jangan menyebrang karena terlalu bahaya

“Jimin.. tunggu mama di situ jangan pergi kemana- mana. Tunggu mama di situ.” Teriaknya

Merasa tak sabar untuk memeluk anaknya wanita itu berlari dan dari arah kiri mobil box hitam melaju kencang menghantam tubuh wanita itu hingga terpental jauh. Kulihat anak laki-laki itu terlalu takut untuk mendekati ibunya yang sudah penuh darah. Tidak hentinya ia menangis dan menangis.

Setelah mayat dibawa kerumah sakit aku melihat satu anak lagi yang menangisi wanita itu. Kemudian aku membuat kesimpulan, mungkin itu kakak dari Jimin, karena usianya terlihat lebih tua. Menyaksikan keadaan itu sungguh membuatku tak tega. Namun aku tak dapat berbuat apa-apa.

Sesekali ketika bosan, aku merubah wujudku menjadi manusia, bersekolah dan berseragam seperti mereka. Aku masuk ke sebuah sekolah menengah dan menjadi pengalaman baru  buatku.

“Selamat pagi aku murid baru, namaku Kim Seokjin.”

Manusia manusia itu memberiku tepuk tangan yang tak pernah aku dapatkan sebelumnya. Aku merasa senang dan mulai terbiasa hidup seperti mereka.

“Seokjin-ah.. aku Hayoung" ( mengajakku berjabat tangan)

Aku masih terlihat sedikit canggung sehingga kubiarkan tangan yang mengajakku berjabat itu.

“Kamu terlihat pucat ya..” ujar Hayoung padaku.

“ini hanya karena aku terlalu putih.” Ucapku meyakinkan.

Hayoung gadis cantik yang dekat denganku sejak saat itu. Namun nampaknya kedekatanku dengan Hayoung tak terlalu di sukai oleh salah seorang teman sekelasku. Namanya Yoongi, dia selalu memandangku dan Hayoung aneh walau sebenarnya aku sudah tahu apa yang ada di fikirannya karena aku mampu membacanya.  Maka dari itu sebelum aku masuk dan masuk lagi ke dunia percintaan manusia lebih baik aku menghindarinya, toh ini juga bukan cinta yang semestinya.
Maka dari itu aku membiarkan Hayoung berada di dekatku agar laki-laki itu menjauhiku.

Hingga pada suatu hari aku merasa bebanku amat berat, 3 orang sekaligus ditakdirkan mati hari itu. Salah satunya adalah orang yang aku kenal. Dia melihatku pada saat detik-detik kematiannya. Masih teringat jelas senyum Yoongi sore itu.

Jasad tiga orang yaitu Ayah, ibu ,dan Yoongi di bawa kerumah sakit .Aku ikut meneteskan air mata melihat anak kecil yang terlihat sangat manja menggenggam erat tangan ibunya, sesekali ia berlari menggenggam ayahnya. Sesekali dia berlari menggenggam tangan kakaknya.

Tahun demi tahun pun berlalu Yoongi masih belum bisa membiarkan adik manja nya sendiri, hingga ia memohon kepadaku untuk tidak membawanya terlebih dahulu sebelum adiknya dewasa dan mampu hidup sendiri. Aku mengabulkan permintaannya itu tetap atas izin yang Maha Satu.

Di sela-sela waktuku, sesekali aku mendatangi Taehyung anak terkuat yang pernah aku temui. Ia tetap tak berubah ia tetap jadi anak yang kuat meski hidupnya kini telah hancur.  Melihat tanpa membantu apapun itu juga membuatku sakit. Namun apa dayaku.

Di lain tempat seorang pemuda dengan lemasnya tertidur di pinggir jalan. Aku mendatanginya namun dia justru memanggilku mama. Mendengar hal itu aku tahu ia sangat merindukan sosok tersebut. Takdir kematiannya hari ini di tanganku, dia mati karena ku. Sebenarnya apa yang telah aku lakukan aku pun tak tahu. Aku hanya manerima perintah-Nya.

Beberapa hari setelahnya, dengan mengejutkan Yoongi menemuiku dan berkata bahwa ia sudah siap untuk di bawa olehku. Meski tak tega namun itu lah tugasku. Hingga muncul pemikiran di luar batas yang menaungi otakku. Setelah mengantarkan Yonggi ke tempatnya, kubawa 6 kelopak bunga yang kucuri dari surga. Aku berencana untuk membangunkan kembali 6 orang yang sudah kuambil nyawanya. Meski aku tahu setelah ini justru aku lah yang menerima hukuman. Keputusan yang ku ambil tak akan pernah aku sesali. Setelah ini aku tak akan bisa kembali ke atas sana karena sayapku terbakar oleh dosaku. Dan aku akan melebur menjadi tanah hingga waktu kembali memanggilku.
Kutaruh 6 kelopak bunga itu dan kubiarkan terkena sinar matahari pagi. Kelopak itu terbakar dan asapnya terbang menuju orang yang ingin aku bangkitkan.

Akhirnya waktu pun mulai bergulir tak karuan dan perlahan kekuatanku melemah dan tubuhku pun hancur.
Aku merasa kini mereka bisa bersama sama tanpa ada kesedihan lagi karena waktu sudah berubah.
                                                                     

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WINGS (WITH YOUR WINGS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang