Van? {Part 1}

504 13 0
                                    

Sudah satu bulan Vanes ada di sekolah itu. Bahkan ia bersahabat dengan Riya. Riya pun sudah tahu sifat asli Vanes yang bener bener moody.

Kalau badmood, dia akan menganggap semua orang seperti musuh.

Kalau lagi goodmood, dia akan yah you know lah, kayak orang sinting, ketawa ketawa gajelas.

Vanes masuk kelas dengan muka cemberut.

Teman temannya yang melihat itu langsung menutup mulut, mereka tahu Vanes badmood.

Gaada yang berani ganggu Vanes kalau kondisinya kayak gini.

Dia duduk di tempat duduknya, dua dari paling belakang di pojok kanan kelas.

Lalu Vanes mendengus ketika menyadari chairmate nya gaada.

Cowok yang duduk di paling belakang, orang paling iseng sekelas, mencolek-colek punggung cewek didepannya yang baru datang itu.

"APA LO COLEK-COLEK HAH?!"

'Berhasil' batin cowok itu sambil menahan tawa.

"Gapapa, by the way, udah ngerja- ye dia balik" kata cowok itu lalu tertawa kecil, melihat cewek didepannya berbalik badan.

Dia lalu mengambil sebuah kertas.

'Vanesa Githa, kalo badmood, jadi orang paling jelek sedunia, kayak tai kering'

Tulisnya di kertas itu.

Lalu digulung

"Vanes, kertas lo bukan?" Tanyanya sambil menyodorkan kertas tersebut.

"Apaan tuh" kata Vanes malas.

Lalu mengambil dan membuka kertas tersebut.

"STEVANO GENTAIK BEGO! NAMA GUE GAK DIPISAH! DARI PERTAMA MASUK UDAH BILANG KAN! NAMA GUE VANESAGITHA GAK DIPISAH! DAN GUE BUKAN TAI! DASAR GENTAIK!" Teriak Vanes emosi sambil melempar buku buku tebal ke blakangnya.

Cowok yang dipanggil Vano itu tertawa tawa lalu menghindari buku buku yang terlempar.

"AMBILIN BUKU GUA!" Teriak Vanes.

"Yang jatohin siapa?" Bisik Vano di tengkuk Vanes.

Vanes merinding sedetik, dua detik, lalu tersadar.

"STEVANO EEK! TAI LU TAI!"

***

Vanes memasuki rumahnya.

Tak lama, mamanya datang.

"Vanes, udah pulang? Kok lama sih?"

"Tadi ngobrol dulu sama temen di sevel"

"Kamu kalo diajakin temen kamu itu ke bar ato gitu gituan jangan mau ya! Awas kamu!"

"Yaampun, ma. Gamungkin aku mau. Temen ku baik baik kok" sahut Vanes kesal.

'Enak aja si Riya dibilang anak gak baik' batin Vanes.

"Siapa?"

"Kiriya, ma. Yang waktu itu kerumah ngerjain tugas kelompok biologi"

"Yang rambutnya sebahu atau yang sepinggang?"

"Yang sepinggang si Cia"

"Berarti yang sebahu itu Riya?"

"IYA, MAMA! KEPO BANGET SIH!" Teriak Vanes lalu membanting pintu kamar.

"Yaampun, gitu aja ngambek. Gajelas" teriak mamanya lalu hening.

'Tok tok tok'

"MBAK ADA YANG NGETOK TUH MBAK!" teriak Vanes.

Tak lama, pintu kamar Vanes kebuka.

Van? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang