Kalau aku boleh berkata jujur, melupakan itu perihal paling sulit, apalagi mengikhlaskan. Ini bukan tentang bagaimana waktu berputar, atau seberapa lama kita mencoba untuk melupakan. Ini tentang rasa, yang sudah begitu membekas dan melekat hingga sukar untuk dilepaskan.
Terkadang perasaan mendorong kita ke dalam jurang kesalahan, dimana kita akan sulit menjadi benar dan segala hal yang salah malah kita anggap benar. Terkadang sulit untuk menjadi tahu diri disaat kita begitu menyayangi seseorang.
Pada dasarnya, manusia diciptakan berpasang-pasangan. Tapi, bukankah tidak setiap kisah cinta akan berakhir bahagia? Bukankah hanya ada satu cinta sejati, yang mana jika ingin mendapatkannya kita harus melewati berbagai macam masalah?
Tidak semua kisah cinta ditakdirkan untuk kita, akan banyak orang yang datang dan pergi sesuka mereka, karena memang mereka tidak ditakdirkan untuk kamu. Akan banyak orang datang silih berganti dan akhirnya, hanya satu yang benar-benar tinggal.
Bukankah kita seharusnya melepaskan sesuatu yang akan semakin menyakitkan jika digenggam terlalu erat? Bukankah harusnya kita membiarkan perasaan yang awalnya mendebarkan perlahan luntur dimakan waktu?
Kembali pada asalnya, melupakan tidaklah semudah itu. Namun semuanya ada pada diri kita. Ketika kita yakin kalau dia bukanlah orang yang tepat, maka segeralah melepaskan daripada terus menggenggam sesuatu yang akan semakin memilukan.
[02-01-17]
KAMU SEDANG MEMBACA
Always (Be My Destiny)
Teen FictionAda banyak teka-teki dalam kehidupan. Salah satunya, perasaan. Seseorang bisa saja menyembunyikannya, atau malah memalsukannya. . . [!!!] Mohon tinggalkan jejak, jangan jadi dark readers ya :) terimakasih yang sudah mau menghargai karya saya. [Publi...