Semua berjalan seperti biasanya, aku pergi ke kantor tepat waktu, mengumpulkan mengerjakan deadline tugas tepat waktu, mengikuti rapat dengan perusahaan lain, makan siang bersama teman-teman, dan kegiatan keseharianku lainnya. Aku sempat berfikir kalau hidupku ini benar-benar flat, aku jarang jatuh cinta, aku juga sedang tidak didekati cowok lainnya. Membosankan ya?
"lho? Tumben enggak mau pulang bareng?" Tanya Jennie heran ketika aku bilang kalau aku ingin pulang sendiri, karena aku ingin mencoba merubah rutinitasku
"iya hehe. Lagipula rumahku tidak jauh kan dari tempat ini." Jawabku
"aigoo, bukannya aku enggak suka kalau kamu enggak pulang bareng aku. Tapi aku khawatir kalau kamu tersesat." Kata Jennie
Aku tertawa kecil, "mwoya, aku kan udah gede masa enggak inget jalan pulang!"
"ah perasaan pas itu kamu pernah tersesat saat mencoba pulang sendiri dan akhirnya kamu menelpon aku dan Jennie untuk menjemputmu!" ledek Lisa
"Ya! Itu kan aku Cuma lupa!" pipiku memerah karena malu, "udah tenang aja. Aku bakal baik-baik aja. Baterai HP-ku masih full, jadi kalau tersesat bisa buka maps." Jawabku
"geuraeyo" Lisa dan Jennie melambaikan tangan meninggalkanku, aku membalas lambaian tangan mereka dan berjalan ke halte untuk menunggu bus yang langsung menuju halte dekat rumahku
"ah, tapi aku lapar. Sepertinya aku membeli makanan dulu baru pulang." Gumanku, kemudian aku berbalik dan berjalan menuju kios yang menjual toppokki.
"ahjumma! 1 toppokki juseyo!" ucapku, ahjumma mengangguk dan mulai memasak toppokki, sambil menunggu aku memainkan handphone dan membuka kakao talk. Lalu tiba-tiba saja seseorang menyenggolku sehingga handphoneku terjatuh
"Ya!" pekikku kesal
"a-ah, Jeosonghada." Orang yang menabrakku memakai hoodie berwarna gelap dan memakai topi sehingga aku tidak melihat jelas wajahnya. Aku menghela napas dan mengambil handphoneku yang terjatuh
"hei nak, ini topokkimu." Ahjumma memberikan topokki pesananku, aku membayar topokki itu "terima kasih."
Aku berjalan cepat menuju halte dan melihat bus yang menuju halte rumahku mulai mendekat, tetapi aku merasa handphone milikku bebunyi. Akhirnya aku membuka handphoneku untuk mengecek notifikasi
Lho, kenapa tiba-tiba handphoneku ada aplikasi aneh. Dan aplikasi itulah yang membuat handphoneku berbunyi karena notifnya. Aku membuka aplikasi itu, ternyata itu adalah aplikasi chat dan seseorang dengan display name 'JOKER'
Joker: halo? Ah akhirnya kamu membuka pesanku
Joker: bisakah kamu menolongku? Ini penting
Rosie Park: siapa kamu? Dan kenapa handphoneku ada aplikasi ini?
Joker: panjang ceritanya, tapi kamu harus menolongku!
Rosie Park: menolong apa?
Joker: sepertinya aku meninggalkan sesuatu di sebuah apartemen. Aku akan memberikan alamat apartemen itu ke kamu
Tidak lama kemudian, Joker mengirimkan alamat apartemen itu. Yang ternyata tidak jauh dari halte yang aku tempati
Joker: Bagaimana? Kumohon
Rosie Park: a-ah baiklah aku akan kesana
Joker: wow kamu baik sekali
Rosie Park: aku membantumu bukan berarti aku tidak curiga denganmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cheese in a Trap | june + rose
Fanfiction"Kalau aku setuju dengan tawaran kamu, apa yang aku dapatkan?" tanya Rose ke Junhoe "apapun, apapun yang kamu idamkan." • • • Inspired by Mystic Messenger, story by me Cheese in A Trap 2017