Part 4

136 1 0
                                    

Setelah kejadian dikantor tadi siang jihyun jadi tidak fokus pada setiap orang yang mengajaknya bicara,pikirannya mulai berputar mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu dimana kedua orang yang sangat ia sayangi pergi meninggalkannya..

Flashback on
Saat itu hujan turun dengan sangat deras membasahi seluruh kota seoul,seorang yeoja cantik berjalan dibawah derasnya hujan sambil menangis meratapi nasibnya.
"apakah aku tidak pantas mendapatkan seseorang yang menyayangiku tanpa pernah meninggalkanku sendirian? apa semua orang akan meninggalkanku sama seperti kalian appa eomma ? jika memang sudah tidak ada lagi orang yang menyayangiku lebih baik aku ikut bersama kalian saja." jihyun menangis sambil menengadahkan wajahnya dibawah guyuran hujan,menatap langit seakan langit itu dapat menjawab semua pertanyaan yang ia lontarkan tadi.

Tinn.. Tinn.. Tinn..
Sebuah mobil baru saja menepi dan keluarlah seorang lelaki membawa payung serta jaket dan menghampiri seseorang yang sedang ia cari sedari tadi

"nona,mengapa kau berada disini ? aku sudah mencarimu sedari tadi nona,kajja ku antar kau pulang." ucap luhan yang sudah mencarinya beberapa jam yang lalu karena yeoja itu melarikan diri saat acara pemakaman dan penghormatan terakhir untuk kedua orangtuanya.

"shireo luhan-ya,aku akan tetap disini sampai kedua orangtuaku kembali membawa aku pergi bersama mereka,biarkanlah aku mati kedinginan disini luhan-ya"ucap jihyun dengan lirih

"tolong jangan seperti ini nona,apakah kau tidak kasihan dengan nona dahyun,jika kau juga ikut bersama kedua orangtuamu,jadi siapa yang akan mengurus nona dahyun eoh ?? kumohon nona kajja kita kembali kerumah,nona dahyun dan yang lainnya sangat mengkhawatirkanmu." ucapan luhan sudah cukup menyadarkan jihyun bahwa ia juga tidak boleh bersikap egois dan kekanak-kanakan.

"baiklah" jawaban itu mampu membuat tersenyum lega karena sudah menemukan jihyun.

"kalau begitu pakailah ini nona karena bajumu sudah sangat basah dan aku takut kau terkena demam dan flu nona" ujar luhan sambil mempakaikan jaket pada jihyun.

saat mobil itu sedang melaju menerobos derasnya hujan,suasana di mobil itu sangatlah hening dan tidak ada yang mengeluarkan suara.

"Ehm.. nona jihyun,apakah anda baik-baik saja ?" ucap luhan berbasa basi untuk sekedar menghilangkan rasa hening yang ada didalam mobil.

"ne,aku baik-baik saja luhan-ya" jawab jihyun yang masih belum menerima kenyataan yang menimpanya.

25menit kemudian mereka telah sampai di kediaman kelurga kim.
jihyun langsung keluar dari mobil luhan dan berjalan masuk kedalam meninggalkan luhan yang masih berada didalam mobil. Sedangkan luhan menatap jihyun yang sudah keluar dari mobil itu dan berjalan menjauh dari mobil itu dengan tatapan yang sulit untuk diartikan oleh semua orang.

"jihyunie,neo gwenchanayeo ?" ujar minho dengan nada yang khawatir saat jihyun melewati ruang tamu dengan wajah yang pucat pasih dan melihat sekujur tubuh gadis itu basah.

"ne,nan gwenchana minho oppa" ujar jihyun dengan lirih.

"sebaiknya kau harus beristirahat,kau terlihat pucat seperti mayat hidup"ujar minho dengan sedikit bercanda pada jihyun.

"ne,oppa bolehkah aku meminta tolong padamu ?" ucap jihyun dengan nada yang sedikit serius

"ne,igeo mwoya jihyunie?"

"tolong kau cari tau apa penyebab kedua orang tuaku mengalami kecelakaan dan meninggal ditempat"

"baiklah aku akan menyuruh seorang detektif rahasia untuk mencari tahu informasi itu,kau tenang saja jihyunie"

"ne,gomawo minho oppa"

"baiklah,sekarang kau harus istirahat"

Selepas dari pembicaraannya dengan minho,jihyun menuju kamarnya berniat untuk istirahat dan menghubungi chanyeol.

"Nomor yang anda tuju sedang diluar jangkauan,tolong tinggalkan pesan"
Hanya suara dari operator yang terdengar setiap kali ia menghubungi chanyeol.

Sebuah ketukan pintu mengalihkan pikiran jihyun yang sedari cemas karena tidak dapat menghubungi chanyeol.
Dahyun membuka pintu kamar jihyun dengan perlahan sambil membawa segelas cokelat panas buatannya.

"eonnie,ini aku membawakanmu cokelat panas,aku akan menaruhnya disini" ucap dahyun sambil menaruh segelas cokelat panas itu diatas meja nakas yang berada disamping tempat tidurnya

"ne,gomawo dahyunie" ujar jihyun dengan tenang

"baiklah kalau begitu aku keluar dulu ne,ingat ! habiskan cokelat panas yang sudah aku buatkan" ucap dahyun yang menoleh kearah kakak tersayangnya sambil mengulas senyuman,dan segera beranjak dari kamar kakaknya itu.

Sudah 5 bulan jihyun tak mendapatkan pesan ataupun telepon dari chanyeol. Dan jihyun menganggap jika chanyeol sudah tak membutuhkannya lagi dan pergi menghilang dengan cara yang seperti ini. Dan saat ini ia sedang berada diruang tamu bersama dengan minho dan detektif rahasia yang minho suruh untuk mencari tahu penyebab kecelakaan itu terjadi.

"jihyunie,aku sudah mendapatkan informasi atas kecelakaan yang menyebabkan kedua orangtuanmu meninggal dari detektif kyungsoo" ujar minho dengan nada yang serius sambil menolehkan kepalanya pada seorang namja yang duduk disebelahnya mengisyaratkan jihyun bahwa yang duduk disebelahnya adalah detektif rahasia yang minho suruh untuk mencari informasi tersebut

"jadi siapakah orang yang telah menyebabkan kedua orang tuaku meninggal" ucap jihyun dengan nada yang sedikit penasaran.

minho menoleh pada kyungsoo untuk memberitahu semua informasi yang ia dapatkan selama ini.

"Tuan kim dan Nyonya kim meninggal karena ada yang sengaja membuat rem mobil itu menjadi blong dan menyebabkan kedua orang itu mengalami kecelakaan,dan orang dibalik ini semua adalah tuan muda huang zi tao,perusahaan keluarga pria itu mengalami kemerosotan keuangan yang sangat drastis karena kalah tender oleh perusahaan tuan kim,dan ia berniat untuk membunuh siapa saja yang telah membuat perusahaan keluarganya semakin mengalami kemerosotan itu" selesai kyungsoo menjelaskan semuanya. Ekspresi wajah jihyun berubah menjadi merah padam dan tangannya terkepal dengan erat berusaha menahan amarahnya agar tidak ia keluarkan.

"Manusia laknat,iblis,jahanam,keparat !!! liat saja aku akan membuat perhitungan padanya" ucap jihyun yang tidak bisa lagi menahan amarahnya yang sudah memuncak saat ini.

Flashback off

"Ahh.. ternyata kau tuan huang zitao,selamat datang diperusahaan kami,ada yang bisa saya bantu? " ujar jihyun dengan nada yang lembut mencoba menahan rasa benci bercampur kesal melihat namja yang telah membunuh kedua orangtuanya.

"lama sekali kita tidak bertemu ne.bagaimana keadaanmu nona kim? bagaimana kalau kita makan siang bersama diluar?" ujar tao dengan lembut.

"kabarku baik,senang bisa bertemu kau kembali tuan huang. baiklah kita akan makan siang bersama" ujar jihyun sambil mengulas senyum yang dibuat semanis mungkin.

Skip...

Setelah makan siang tadi jihyun berencana untuk mengenal sosok namja itu lebih dekat,dan ia ingin mencoba mencari tahu dimana titik kelemahan namja itu.

"Dunia ini berputar,mungkin dulu kau yang bahagia diatas penderitaanku. Tapi sekarang,aku bersumpah atas nama kedua orangtuaku yang kau bunuh. Aku yang akan tertawa diatas penderitaanmu Huang Zitao. Aku akan menghancurkan perusahaanmu bahkan kalau aku mau aku akan melenyapkan semua orang yang kau sayangi,seperti kau melenyapkan orang yang aku sayangi. Jadi mari kita bermain-main sebentar Tuan muda HUANG ZITAO !!!" ucap jihyun pada dirinya sendiri sambil mengepalkan tangannya menahan amarahnya yang kembali datang..

TO BE COUNTINUE....

Hai guys aku balik lagi ..
sempet binggung sii buat nentuin siapa yang pantes meranin orang jahat yang ada di cerita ini.. tapi aku uda dapet perannya. aku pkir tao lebih baik jadi orang jahat aj hihihi...

Maaf ya klo sedikit gak nyambung...
jangan lupa vote and comment yooo guys..
see you next part..

KISS KISS hangat dari anaknya chanyeol
hihihi...

Please,stay with meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang