16. Hei..!!

167 8 0
                                    

Aku pulang dengan perasaan bersalah dan juga kesal. Yaa semua itu di karenakan pria playboy dan menyebalkan itu.

Tit...tit...tit... Klik..!!
Aku membuka pintu apartemenku dan langsung masuk ke dalam.

Suasana apartemenku terlihat sepi.

Aku mencari keberadaan Shin di dalam kamar yang biasa ia tempati.

Ternyata Shin sudah pergi dari apartemenku. Karena barang-barang miliknya sudah tidak ada.

Pagi harinya aku seperti biasanya mengawali pagi ku seorang diri tanpa pria yang kini telah menjadi suamiku.

Saat ini aku sedang berada di ruang kerjaku untuk mempelajari laporan keuangan kafe yang Shin berikan padaku.

'Neol chajaganda chuogi bonaen tinkobel....'
Suara nada dering ponselku menghentikan aktifitasku saat ini.

Aku melihat nama penelpon tersebut dan langsung mengangkatnya.
"Halo Karin".

Telpon itu dari Karin.

"Heyy Dizta..!! Bisa enggak jemput aku???"
Terdengar suara Karin di seberang sana.

Karin memintaku untuk menjemputnya di bandara.

"Oke tunggu aku. aku akan menjemputmu".

Setelah menerima panggilan dari Karin, aku bergegas pergi menuju bandara.

Sesampainya di bandara aku langsung mencari keberadaan Karin.

"Dizta.." Karin melambaikan tangannya padaku dan berjalan ke arahku sambil membawa kopernya.

"Karin...".

Aku dan Karin saling berpelukkan untuk melepas rindu.

"Karin, kau sedang apa di Singapura???. Apa kau ingin mengunjungiku??". Tanyaku pada Karin dengan senyuman lebar.

"Aku di pindah tugaskan untuk bekerja di Singapura dan sekalian ingin mengunjungimu". Ujar Karin padaku.

"Lalu kau akan tinggal dimana selama disini??".

"Aku belum tau Diz. Tapi bisa enggak aku sementara waktu menginap di tempatmu??". Karin menatapku dengan tatapan memohon.

"Ya ampun Karin. Kenapa enggak cobak? Aku malah dengan senang hati menerimamu. Lagian aku juga sendirian di apartemenku". Ujarku padanya.

Kami berjalan menuju parkiran mobil dan langsung melaju ke apartemenku.

Aku begitu senang karena Karin akan tinggal di apartemenku untuk sementara waktu sampai dia menemukan tempat tinggalnya.

Sesampainya di apartemenku, aku memberitahukan kepada Karin password apartemenku untuk memudahkannya masuk.

"Ayo masuk". Ujarku.

Aku membantu Karin membawa barang-barangnya ke dalam apartemenku.

"Jadi, kalau aku menginap disini. Bagaimana dengan Shin??". Tanya Karin padaku.

"Shin tidak tinggal bersamaku. Dia hanya datang sesekali sesuai kesepakatan kami" Jawabku seadanya.

Karin menatapku dengan tatapan prihatin.

"It's oke Karin. Kau tidak perlu memandangku dengan tatapan seperti itu. Aku benar-benar baik-baik saja". Jawabku pada Karin sambil menunjukkan senyum bahagia padanya.

Karin terlihat mengerti dengan posisiku saat ini karena dia tidak terlalu banyak bertanya.

Aku membantu Karin untuk menyusun barang-barangnya ke dalam kamar tamu yang ada di apartemenku.

I Hope You Love Me [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang