Bab 7 - Marry Me, Rose

2.2K 216 12
                                    

Jimin menjatuhkan kepalanya diatas meja kantin, menghela nafas berat. Akhirnya Jimin sendiri tidak bisa mengatakan apa-apa setelah Chanyeol mengatakan sendiri kalau ia masih mencintai Rose dan begitu juga sebaliknya. Tapi Jimin masih tidak puas karena kemarin sama sekali tidak seperti hal yang dikatakan Chanyeol tadi pagi.

Jimin mengacak-acak rambutnya sendiri kesal. "Sebenarnya ada apa dengan mereka?" gerutunya.

"'Mereka' maksudmu itu apa Namjoon-hyung dengan Chanyeol atau Rose dengan Chanyeol?" kata Sungjae yang baru saja mengambil makan siangnya, untuk makan bersama Jimin.

"Kenapa kau tanya begitu?" heran Jimin.

"Mereka bertiga datang bersamaan, tapi tidak saling bicara" jawab Sungjae sudah siap mengambil nasi dengan sumpitnya.

"Yah ~ banyak hal yang sudah terjadi" Jimin pasrah. Sama sekali tidak berpikir kalau dirinya akan terlibat dengan perseteruan yang ia kira tidak akan pernah terjadi ini. Karena selama ini Rose, Chanyeol dan Namjoon adalah Happy Familly to be (calon keluarga bahagia di masa depan).

Tidak ada yang pernah menyangka akan ada situasi canggung diantara ketiganya, bahkan ketika tinggal dua hari lagi Namjoon akan berangkat ke Inggris untuk melanjutkan kuliah disana.

* * *

Perasaan Rose masih tidak terasa baik, jadi ia putuskan untuk makan siang sendiri di kolam renang. Ia duduk sendirian disisi kolam renang sambil memeluk kakinya tanpa menyentuh roti yang dibelikan Namjoon sebelumnya.

Langkah kaki seseorang yang mendekat, menyadarkan Rose dari lamunannya. Itu Chanyeol tersenyum padanya. Tapi tidak seperti biasanya, Rose tidak bisa membalas senyum itu.

"Kau masih memikirkan yang kemarin?" tanya Chanyeol duduk disamping Rose.

"Sepertinya..." gumam Rose, tidak menatap Chanyeol tapi malah melihat riak kecil air karena sedikit angin yang berhembus. "...kau masih ingat janji itu?" tanya Rose, tiba-tiba.

"Tentu saja" jawab Chanyeol.

"Apa kau masih tidak suka air?" tanya Rose lagi.

"Kurasa aku sudah sedikit menyukai, setelah terakhir kali kau menjatuhkanku dari kapal saat di Bali." Chanyeol sedikit tergelak saat mengingat momen liburan lain yang mereka habiskan bersama di luar negeri.

Rose sendiri tidak bisa menahan tawanya, saat itu sebenarnya Rose hanya bermaksud menakut-nakuti Chanyeol, tapi ia malah membuat Chanyeol jatuh kedalam air. Saat itu Chanyeol sudah cukup mahir berenang, jadi bukan masalah besar selain dia mengabaikan Rose semalaman karena kesal. "Wajahmu sangat lucu saat itu" Rose menambahkan, ikut tergelak.

"Apa kau masih ingin aku menepati janji itu?" tanya Chanyeol.

Rose segera menoleh pada Chanyeol. "Eh?"

Chanyeol mengeluarkan sesuatu dari dalam jas sekolahnya. Itu adalah sebuah kotak kecil berwarna hitam dengan bahan kain beludru, sebuah kotak perhiasan. Kemudian Chanyeol membuka tutupnya, didalam sana ada sebuah cincin perak sederhana tapi terdapat ukiran nama Chanyeol dalam huruf latin pada bagian dalam cincin itu.

"Kejadian kemarin hanya kecelakaan," Chanyeol memulai, sambil mengeluarkan cincin itu dari wadahnya. "Kau sendiri tahu perasaanku tidak akan pernah berubah padamu, Rose" lanjut Chanyeol menatap mata Rose yang benar-benar terpaku padanya.

Rose tidak bisa berkata apapun.

"Menikahlah denganku, Rose" pinta Chanyeol sudah menarik tangan kiri Rose, untuk menyematkan cincinnya.

Itu adalah momen yang sejak kecil selalu Rose dambakan. Walaupun waktunya tidak tepat karena mereka baru saja bertengkar, tapi itu tidak penting lagi karena saat ini adalah kenyataan bahwa Chanyeol sedang melamarnya. Tidak ada keraguan lagi dalam hati Rose, ia mengangguk bersemangat, membiarkan Chanyeol menyematkan cincin itu di jari manisnya, kemudian Rose memeluk Chanyeol erat. "Aku mencintaimu, Chanyeol-ah~"

"Aku juga" balas Chanyeol, tapi disaat yang bersamaan handphone Chanyeol bergetar. Itu adalah pesan Line.

Rose segera menarik diri dari Chanyeol heran, "Hebat sekali, ada yang mengganggu momen paling membahagiakan dalam hidupku ini." kagum Rose sarkatis.

Chanyeol tersenyum, "Aku bisa mengabaikannya kalau kau-"

"Jawab saja, mungkin itu penting" kata Rose perhatian.

"Terima kasih" Chanyeol segera mengeluarkan handphonenya.

Disaat yang sama, Jimin sekali lagi hari ini mendengarkan pembicaraan yang seharusnya tidak ia dengarkan. Saat Chanyeol melamar Rose. Jimin ada di pintu masuk kolam renang. Bermaksud mencari Rose untuk menghiburnya.

Jimin pikir seharusnya Rose memang masih sedih, tapi entah kenapa saat mendengar Chanyeol melamar Rose, Jiminlah yang jadi merasa sedih, dadanya terasa sesak bahkan hampir membuatnya tidak bisa bernafas . Itu benar-benar menyebalkan pikir Jimin sendiri, kemudian bergegas pergi meninggalkan gedung kolam renang. Ia berlari sangat cepat menuju koridor sekolah dan tidak sengaja menabrak seseorang.

BRUK....

Keduanya jatuh bersamaan, dan handphone orang yang ditabrak Jimin jatuh ke lantai. Jatuh tidak jauh dari Jimin. Saat Jimin bermaksud membantu memungutnya, ada hal lain yang membuat Jimin terkejut saat melihat layar handphone itu. Pada layar handphone itu berisi percakapan Line :

Chanyeol : "Aku akan melindungimu, Jihyo-ya. Kau tidak perlu khawatir."

"Aku mencintaimu~"

Jihyo : "Aku juga mencintaimu, Chan-ah"

Selain isi pesannya, hal yang membuat Jimin terkejut lagi adalah jam pada saat pesan itu dikirim, tidak lama setelah Jimin mendengar Chanyeol melamar Rose.

Jihyo segera merebut handphonenya dengan kasar dari Jimin, wajahnya sangat terkejut dan ketakutan saat menatap Jimin yang keheranan. Pertanyaan lain muncul lagi dibenak Jimin. Apa yang sebenarnya yang ada dipikirkan Chanyeol?

continued....

semoga pada suka^^

ditunggu kritik, saran & votenya^^

You & Me / Her!? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang