Part Two 🌸

30 4 0
                                    

Haejin membuka pintu rumah banglo yang bakal dihuni dia dan Sehun . Betul jugak idea Sehun . Kalau mereka tinggal bersama senang nak buat haluan masing-masing . Haejin menarik bagasinya . Sehun turut masuk .

" Aku bilik utama . " Haejin menjeling Sehun . Sikit pun dia tak hairan . As long dia boleh buat hal dia .

" Saya nak bilik bawah . Okay bye . " Haejin terus menarik bagasinya ke dalam bilik .

" It's up to you . " Sehun mengangkat bahunya . Dia turut naik ke biliknya . Sehun turun semula ke bawah . Pintu bilik Haejin diketuk .

" Belum lagi nak baring dah kacau . Awak nak apa ? " Haejin melihat Sehun dihadapannya .

" Aku nak makan luar kau nak order apa-apa ? " Sehun menyandar di pintu Haejin .

" Beli je lah apa-apa pun . " Haejin menutup pintu biliknya . Sehun mencebik . Kurang ajar kau ni . Sehun terus pergi .

————————————————

" Nah . " Sehun meletakkan bungkusan makanan di atas meja makan . Haejin terus membuka .

" Gomawo . " Haejin terus menjamah makanan . Sehun membuka peti . Air sejuk diteguk . Dia duduk di sebelah Haejin .

" Ehm . Kau ada boyfriend ? " Sehun menggaru kepalanya . Apa jenis soalan ni . Haejin mengangguk .

" What about you ? " Haejin meletak sudunya . Sehun turut mengangguk . " Dia tahu tak pasal wedding kita ? " Sehun pantas menggeleng .

" Kalau dia tahu , matilah aku . " Sehun mengeluh kecil .

" Joohyuk pun tak tahu . But one day , if they know about us , will they accept us ? " Haejin nemandang Sehun . Sehun melihat Haejin .

" That why we should keep the secret . " Sehun mengusap bahu Haejin . " Kau kena pandai jaga rahsia . Aku pun . " Sehun terus berdiri . Haejin melihat Sehun yang berlalu pergi .

————————————————

Haejin menutup tv . Perutnya dari tadi memulas . Haejin berjalan ke dapur sambil memegang perutnya . Sehun yang sedang makan pelik melihat Haejin .

" Gwenchana ? " Sehun meletak sudunya . Haejin hanya mengangguk dan duduk di hadapan Sehun . Ubat tahan sakit didalam bakul diambil . Dia terus menelan ubat . Haejin terus bangun dan berjalan kebiliknya . Tiba-tiba dia terjatuh . Dia menangis .

" Yahh ! " Sehun menghampiri Haejin . Haejin menggenggam tangan Sehun . Sakit betul ni . Period kali ni teruk sangat . Jarang dia terkena senggugut . " Kau okay ke tak ni ? Aku hantar kau masuk bilik okay ? " Tubuh Haejin digendong . Pintu bilik dibuka . Haejin dibaringkan .

" Okay . " Sehun kembali bangun . Minyak didalam laci almari Haejin diambil . " Nah sapu ni . " Minyak dihulur kepada Haejin . Haejin terus mengambil . Sehun masih tidak keluar dari bilik .

" Awak keluar lah . Macam mana saya nak sapu kalau awak ada dekat sini . " Haejin melihat Sehun .

" Alah . Suami kau jugak . Okay aku keluar . " Sehun terus menghampiri pintu . " Kau period ke ? " Sehun menoleh melihat Haejin . Muka Haejin mula merah .

" Thanks . " Haejin melihat ke luar jendela . Sehun ketawa . Dia terus keluar . Haejin menyelak rambutnya . Haish buat malu je .

————————————————

Irene melihat Sehun dihadapannya . Apa pasal yang pucat sangat muka Sehun ni . Demam ke ? Irene memegang dahi Sehun . Sehun melihat Irene .

" Wae ? " Sehun memegang tangan Irene sambil tersenyum .

Stay With Me Where stories live. Discover now