Yeri Imagine

2.6K 344 6
                                    

Hari minggu Yeri libur kuliah. Dia duduk sendirian di depan TV. Abang Jongin sama keluarga kecilnya lagi nginep di rumah kak Krystal. Abang Mingyu lagi hiking ama squadnya. Mama papanya juga ada jadwal olahraga hari ini. Dan biasanya pulang siang.

Bosen

Banget. Mau nelfon Mark. Takutnya lagi sibuk. Yeri cuma merhatiin cincin dari Mark.

"Chagiaaaa." Yeri noleh dan ngedapetin Mark lagi nurunin tangga.

"Mark?." Heran banget Yeri liat Mark yang lagi ngucek matanya. Dia gak lagi mimpi kan?

"Kamu gak bangunin aku sih?" Sekarang Mark nyamperin Yeri dan duduk di sebelah Yeri. Nyenderin kepalanya ke bahu Yeri.

"Ini beneran Mark kan? Kok kamu ada disini?"

"Kamu masa lupa sama suami kamu sendiri?."

"Hah suami?."

"Iya sayang, kita kan udah nikah seminggu yang lalu masa udah amnesia aja sih."

"Seminggu yang lalu?"

"Kamu beneran lupa?." Kali ini Mark natap Yeri. Yeri ngangguk ngangguk aja. Biar cepet.

"Ya ampun sayang. Sini aku bantu ingetin. Sekarang tatap mata aku." Yeri ngikutin instruksi Mark.

"Kamu liat apa di mata aku?."

"Ada aku."

"Iya itu kamu. Sekarang pegang dada kiri aku." Yeri nyentuh dada kiri Mark.

"Kamu ngerasain apa?."

"Detak jantung kamu."

"Gimana?."

"Cepet banget. Kamu gak abis mimpi lari marathon kan Mark?."

"Gak lah sayang. Itu detakan jantung aku kalo lagi deket kamu. Sekarang kamu deketin wajah kamu ke aku." Yeri masih nurut. Kayaknya Mark hipnotis Yeri deh.

"Mark, aku ngerasain hembusan nafas kamu."

"Pejemin mata kamu dan peluk aku." Kali ini Yeri gak langsung nurut. Dia natap Mark.

"Kamu bisa hipnotis ya? Atau jangan jangan kamu kuliah di kanada ngambil jurusan hipnotis juga?"

"Ya gak mungkin lah sayang. Itu kan kata hati kamu. Aku cuma ngarahin aja."

"Kalau aku gak mau?."

"Tapi hati kamu mau kan?." Yeri ngangguk. Eh keceplosan.

"Sudah kuduga." Mark langsung nerjang Yeri. Dan sekarang posisi Yeri gak aman banget. Mark udah nindih dia di sofa.

"Mark kamu mau apa?."

"Kamu kan lupa kalau aku suami kamu. Nah otomatis kamu juga lupa malam pertama kita sayang."

"Terus?."

"Ya, kita ulangin lagi malam pertama kita."

"Tapi ini masih pagi Mark."

"Yaudah jadi pagi pertama kita."

"Nanti mama sama papa liat."

"Mana mungkin ada yang liat sayang. Ini kan rumah kita berdua. Jadi kita bebas ngelakuinnya dimana aja. Di halaman pun jadi."

"Mark sejak kapan kamu jadi byuntae."

"Sejak nikah sama kamu."

"Gak. Markkkkkkkkkk."

Bruk

Yeri bangkit dari lantai. Kepalanya pusing karena jatuh dari sofa. Yeri liat sekelilingnya. Gak ada Mark dimana mana. Yang ada suara Tv yang lagi nayangin film masak.

Yeri senyum bahagia.

"Jadi tadi itu mimpi? Gitu amat mimpi gue. Tapi syukur deh cuma mimpi."

Mulai dari mimpi itu Yeri udah nyiapin persyaratan kalo nanti nikah sama Mark. Siap siap ya Mark.

.
.
.
.
.
.
.
Eh anjir gue nulis apaan :'v
Kalo imagine Yeri terus berlanjut bisa jadi enceh ini :'v

Gue pan masih di bawah umur/? Jadi gak mungkin bikin enceh :'v
Padahal keknya ini nyerepet enceh :'v
Duh maapkeun gue :'v

Silahkan tinggalkan Vomment 😍

💞 Cintaku padamu berfaedah 💞

Temen rasa Cinta +markyeri ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang