Saatku terbangun, aku menatap bingung seorang gadis yang ku kenal menatapku dengan tatapan penuh amarah dan kecewa dengan mata yang sedikit sembab
terlihat seperti habis menangis ˝Ran- Neechan˝ Tegurku.Lalu entah kenapa tiba-tiba saja tangannya mendarat di pipi ku.
PlakIa menamparku
Aku melotot kaget dengan apa yang ia perbuat, aku menatapnya bingung. Ran kau kenapa? Kenapa kau bisa menamparku? Padahal kau tak pernah seperti ini dihadapanku, maksudku dihadapan Conan. Seorang anak kecil berusia 7 tahun. Aku ingin bertanya. Namun, entah dilubuk hatiku seperti ada suatu rasa penyesalan. Aku merasa aku telah melakukan hal yang salah.
==============================
Tangan ku tiba-tiba saja mendarat di pipinya, padahal aku tidak bermaksud melakukannya. Emosi ku pun semakin lama semakin meluap.. bahkan tak bisa ku kendalikan.. Amarah ku mulai tumpah, aku memakinya. ˝Bodoh, Apa yang kau lakukan? Kenapa selama ini kau berbohong.. Kenapa kau diam? Apa kau tak bisa menjawabnya?˝
Conan hanya terdiam memandangku.˝Kau selama ini selalu membohongi ku, Diam-diam selalu bersama ku, Selalu bilang 'Ran tunggulah aku, aku akan kembali' Padahal kau di sini, tak pergi kemana-mana, tak mempunyai kasus apapun, Shinichi Dengarkan Aku!˝ Pintaku membentak.
˝Jawablah, jawablah pertanyaanku shinichi! Jelaskan! Jelaskan kepada ku, Jelaskan pada ku apa yang telah terjadi pada mu.. Shinichi˝ Tanya ku lirih. Tanpa sadar air mata ku menetes. Mengalir semakin lama semakin deras.
=============================
Conan
˝Apa maksud mu Ran neechan˝ Elakku dengan nada pelan.
˝Sudahlah Shinichi kau jangan mengelaknya lagi. Aku sudah tahu semuanya, Kau sendiri yang memberi tahu ku kebenarannya bahwa kau Adalah shinichi˝ Jawabnya.
Aku semakin tak mengerti dengan jawabannya a-aku bahkan tidak tahu jika aku telah memberitahumu. ˝Aku tak mengerti maksudmu.˝
˝Apa kau lupa soal kejadian kemarin...˝ Aku tetap diam, mencoba mengingat-ingat kejadian kemarin.
˝Kau..˝ Lanjutnya.
Setelah itu, memori-memori itu berputar begitu saja dikepalaku. aku mulai mengingat semuanya.*Flashback
Pagi itu ketika aku bangun dari tidur ku.. dan ingin pergi untuk membersihkan tubuh ku. Di balik kamarnya aku tak sengaja mendengar nya.
˝bodoh mengapa kau melakukan itu, kenapa kau tak kan kembali, padahal kau sudah berjanji shinichi˝ Isaknya.
˝Ran, maafkan aku, andai aku bisa kembali˝ batinku lirih.
Ada banyak penyesalan di dalam hati ku karena tak bisa kembali padanya.. walaupun aku sudah menghapuskan organisasi itu.. tapi semuanya tetap saja tidak bisa.. Ai sudah tewas karena pertempuranku dengan organisasi sedangkan aku masih sedikit beruntung karena hanya di beri obat antibodi oleh mereka sehingga walaupun aku meminum paikaru aku tak bisa kembali ketubuhku yang asli
Aku terus bertanya-tanya pada diri ku. Bagaimana aku bisa kembali kepada nya?, Jika aku tidak meminum antidote itu sedangkan tubuh ku mulai kebal terhadap alkohol dan jika mengatakan langsung kepadanya dia pasti tidak akan memaafkanku..
Dengan hati yang sedih aku duduk di kursi yg ada di dapur. Tak sengaja aku melihat beberapa bir paikaru. Tanpa sadar aku mengambilnya dan langsung meminumnya. Saat itu, sudah 5½ botol aku meminumnya.
tiba tiba ran datang..
˝Conankun, conankun˝ panggilnya. Ran mencariku dan menemukanku tengah mabuk.˝Conankun kau ini, kenapa kau malah meminum ini,˝ Omelnya.
˝Kamu itukan belum cukup umur, apa kamu ingin seperti ayah˝ Lanjutnya dan mengambil botol paikaru itu dari ku.
˝Hik, Hik, Ran Hik, Hik Berikan itu kepada ku.. Hik, Hik, cepatlah ran, aku ingin kembali.. Hik, Hik˝
˝kembali apa maksud mu˝ tanyanya heran.
˝Bodoh, kau ini tak mengerti ya, kau ini selalu menangis karena aku bukan?˝ gurauku.
˝Conan-kun sadarlah,˝ Ran menggucang-guncangkan tubuhku, ˝Pembicaraanmu semakin lama semakin aneh˝ cemas ran.
˝Kau tidak mungkin tahu.. hik karena aku tidak memberitahumu, hik, aku itu selalu memperhatikan mu, kau bersedih gara-gara pria bodoh ini, yang hanya bisa berjanji, tidak tahu kepastian apa ia benar-benar bisa kembali??.. hik bodohnya aku, tak seharusnya aku membuat mu menunggu.. hik ˝. Ocehan ku semakin lama semakin terdengar tidak jelas. Apa maksudnya Conankun?.
Ran yang mendengarkan perkataan ku semakin menghawatirkanku.
˝Sadarlah conan-kun, aku tidak mengerti dengan ucapanmu˝ Sahut Ran makin mencemaskanku. Ia terus saja mengguncangkan-guncangkan tubuhku supaya aku akan segera sadar dan menghentikan ocehanku.˝Aku itu shinichi bodoh˝ ungkapku jengkel.
Ran terhenti sejenak memikirkan kata-kata conan barusan. ˝K-kau berbohongkan˝ ucapnya tak mempercayainya.
˝Aku tidak berbohong bodoh. Hik.. Ini sungguh aku... Hiks˝
Ran terdiam dan air matanya tiba-tiba saja terjatuh tanpa sadar. Ia sungguh sulit untuk menerimanya. Ia tersenyum perih dan mengatakan ˝Aku tahu kau ingin sekali melindungiku kan conan-kun?˝ tanyanya lembut. ˝Kau ini pasti hanya mengaku-ngaku saja kan? Aku tahu aku cengeng. Tapi kumohonlah jangan kau mengakui sebagai pria idiot itu.˝
Lalu tiba-tiba saja Conan mengerang kesakitan. Arghhh.. aku panik dan saat ku sentuh tubuhnya. Tubuh nya sangat panas benar-benar panas seperti terbakar api. Aku yang saat itu panik langsung menyerukan namanya ˝Conan-kun conan-kun˝ ucapku khawatir. Ia terus saja mengerang bahkan semakin lama semakin kencang ia beriak. Kursi yang ia duduki pun terjatuh dengan sigap aku menahannya.
Argggghhhhhhhhh...
Pekiknya begitu keras.
Lalu tiba-tiba saja aku melihat perubahan tubuhnya yang semakin lama semakin membesar. Bahkan pakaian yang tadinya pas kini sudah merobek aku bingung dengan apa yang terjadi padanya. Hingga akhirnya semua pakaian nya terlepas. Saat itu aku langsung berinisiatif mengambil selimut besar menutupi tubuhnya karena, Aku tidak tahu apalagi yang bisa dipakainya. Mengingat ukuran tubuhnya semakin lama semakin membesar. Ku terus saja menatapnya khawatir memerhatikan perubahan tubuhnya. Lama-kelamaan entah kenapa aku bisa melihat wajah familiar yang sangat kukenali. Wajah seorang Pria yang beberapa bulan ini tidak pernah kulihat dan bahkan dia adalah Pria yang kurindui.
Aku bergumam pelan ˝Shi-shinichi.˝ panggilku.
Saat itu shinichi yang tengah memeluk tubuhnya sendiri menatapku sendu ˝Ran..., maafkan aku.˝ Lalu ia tertidur dengan sangat pulas. Sampai tubuhnya kembali ketubuh Conan.
Aku yang telah mengingatnya hanya terdiam membisu. Menatap sendu selimut yang kukenakan ditempat ku terduduk. Ku tetap terdiam mendengar tangisan lirih Ran. Kau tahu Ran, aku tak kuat jika terus mendengar mu menangis.
Aku mengangkat sedikit tangan kananku memberanikan diri menyentuhnya. Namun ku segera menurunkannya lagi. ˝Maaf.˝ itulah kata pertama yang ku ucapkan setelah mengingat kejadian itu. ˝Maaf selama ini aku terus membohongimu, dan membuatmu terluka. A-aku hanya....,˝ potongku terhenti sejenak dan menarik nafas dalam. Lalu melanjutkan perkataanku tadi. ˝aku hanya ingin melindungimu.˝ terangku berbisik.
Ia tetap saja menangis bahkan semakin lama semakin menjadi.
˝Maaf,˝ jawabku lirih. ˝Ku mohon janganlah kau menangis, aku tidak tahan mendengarnya. Tak seharusnya aku mengatakan itu. Aku bodoh, terlalu yakin mengatakan bahwa aku bisa kembali. Tapi kenyataannya....,˝ aku menyeringai tipis. ˝Aku tidak bisa kembali.˝
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Fanfic DC @Salra_Chan
FanfictionHai hai, Aku akan membagikan beberapa cerita Detective conan yang sudah lama ku simpan. Happy Reading.. Warning !!! Ini cerita lamaku, dan jika ada kesamaan unsur cerita yang pernah kalian baca aku tidak mengopinya dan aku tidak ta...