enam

1.1K 36 0
                                    

"Bisakah aku?"


[SUDAH DI REVISI]-LIKE YA:)

Gadis mungil itu masih tertidur, nyenyak sekali.  Suara ketukan yang cukup keras, namun tak ada respon sedikitpun dari gadis yang kini telah menenggelamkan badannya di kasur empuk berukuran mini. Mungkin karena kecapean atau suasana dingin kampung yang memang membuat tidur lebih nyenyak.

Setelah tak ada jawaban, Putra memutuskan memasuki kamar Rachel. Awalnya ia berniat hanya mengetuk, namun setelah lama tak ada jawaban dan kebetulan kamar itu tak terkunci, ia memutuskan untuk masuk.

Putra mendapati sesosok gadis yang sedang tertidur pulas efek kecapeaan, mungkin. Bahkan pakaiaan yang ia kenakan belum terganti. Gadis itu terlihat sangat lelah.

Putra menatap wajah Rachel yang agak kusam karna perjalanan. Tak ada make-up . Wajah Rachel terlihat begitu natural, meskipun terlihat begitu kusam.

Putra mulai mendekatkan dirinya, namun setelah beberapa langkah, ia memutuskan untuk mundur kembali. Rasanya Putra ingin  membangunkan gadis itu untuk makan. Namun rasa tak tega terlintas di benaknya, ia tak tega membangunkan gadis didepannya dan memaksanya untuk keluar dari mimpi indahnya.

"Putra?" teriakan Oma terdengar dengan samar oleh Lelaki itu.

"Iya oma?"

"Bangunin Rachel, ini makanannya udah siap"

"Oke oma". Putra memutuskan untuk membangunkan gadis itu. Putra kembali berjalan mendekatinya.

"Eh bangun" ucap Putra sambil menarik kaki gadis dihadapannya.

Putra tak berani menyentuh yang lainnya.

"Mmm kenapa?" ucap Rachel tanpa membuka matanya.

"Bangun makan, lo udah ditnggu"

Tak ada respon, Rachel kembali memejamkan matanya.

Putra mulai menarik tangan gadis didepannya itu.

"Bangun" teriak Putra.

Suara Lelaki itu membuat Rachel kaget hingga hampir jatuh, sontak mata mereka bertemu. Keduanya hanya terdiam, sesaat setelah itu, Putra melepaskan genggamannya.

Membuat Rachel terjatuh,

"Awhh" ucap gadis itu sambil terus memegang pantatnya yang sebelumnya terbentur pada bagian tempat tidur.

"Eh sorry"

"Makanya bangun" ucap lelaki itu jutek.

"Sakit tau gak"

"Mananya yg sakit?" tanya lelaki itu dengan panik.

Rachel terlihat canggung. Tangannya spontan menggarut bagian leher yang sebenarnya memang tidak gatal. Debaran dihatinya kembali terjadi, setelah beberapa tahun tak pernah ia rasakan. Ia fikir, hatinya sudah mati rasa tentang itu.

Putra lelaki itu tidak merasa canggung sedikitpun, tidak seperti gadis yang sekarang sekamar dengannya.

"Sekarang yah?" tanya Rachel sambil mengalihkan pandangannya dari lelaki yang berada tak jauh dari hadapannya.

"Iya sekarang" jawab Putra bingung. Putra jalan duluan menuju ruang Makan. Sedangkan, Rachel mengikut dibelakang.

FlashlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang