"Aku Bahagia, Kuharap Kau Juga"
[SUDAH DI REVISI]-LIKE YA:)Masih subuh sekali. Langit masih sangat gelap. Angin membawa kedinginan untuk kota ini. Hanya beberapa orang yang terlihat asik berlalu lalang.
Rachel, ia bangun subuh sekali. Ini merupakan hal yang sangat jarang ia lakukan. Tapi entah kenapa ia terbangun dan sangat bersemangat.
"Yah kevin masih tidur" gumam Rachel kecil. Rachel kemudian memutuskan keluar rumah sendiri. Denga setelannya yang khas, menggunakan celana ketat dibawa lutut, menggunakan sepatu kets yang mencolok serta kaos kaki yang terlihat sudah bersembunyi dibalik sepatu. Tak lupa sweeter yang dipadukan dengan warna celanannya. Serta rambut pirangnya yang sengaja ia ikat.
Stylenya yang simple membuat Rachel menjadi pusat perhatian, saat mulai lari menelusuri jalan.
Setelah merasa cukup jauh berlari. Ia memutuskan untuk beristirahat sejenak. Bodohnya, ia lupa membawa beberapa uang. Selain itu, tak ada penjual eceran ataupun minimarket yang terlihat."Jauh lagi. Gak sanggup lagi nih gue pulang." gumam Rachel kecil.
"Hai?" sapa seorang lelaki yang tak dikenali sama sekali oleh Rachel. Ia tak merespon lelaki itu. Seolah olah lelaki itu tak ada.
"Hai?kamu gak bisu kan?"
"Nggak kok" jawab Rachel singkat.
"Aku boleh tau nama kamu nggak?"
"Sorry, gue duluan" ucap Rachel sambil berjalan menjauhi lelaki itu.
Rasa haus yang dirasakan Rachel belum usai, ditambah teriknya sinar matahari. Ia ingin berhenti saja, kakinya sudah tak kuat lagi untuk berjalan. Namun, lelaki tadi terus mengikutinya.
"Kevin?" teriak Rachel saat menyadari seorang lewat didepannya.
"Rachel. Kutu kupret. Ngapain lo disini?" tanya Kevin masih heran.
"Tadi gue rencananya mau ngajakin lo jogging . Ya, cuman, lo tidurnya enak banget. Jadi nggak gue bangunin. Terus pas gue jogging sendiri, tiba tiba gue haus. Jadi gue singgah bentar. Dan orang itu udah gangguin gue" jelas Rachel dan membuat Kevin tertegun menyimak kecerewetan sahabatnya itu.
"Kevin?" teriak seorang lelaki. Suara itu sudah tak asing lagi ditelinga Kevin. Namun, setelah mendengar suara itu, Rachel tampak ketakutan.
"Hai bro?" ucap Kevin.
"Kevin Ahmad" ucap lelaki itu.
"Dimas Anggara, lama banget yah bro" ucap Kevin.
"Tambah ganteng aja nih lo" ucap Dimas.
"Uek" sahut Rachel selalu saja setiap ada orang yang memuji sahabatnya.
Dimas kemudian menatap Rachel dengan tatapan penuh arti. Namun, Rachel hanya memalingkan penglihatannya.
"Siapa tuh bro?" ucap Dimas
"Biasa, gembel dipinggir jalan, gue pungut kemarin"
"Ternyata gembel ada yang cantik juga yah" ucap Dimas sambil terus menatap Rachel.
"Beh" jawab gadis itu malas.
Sedangkan Rachel menatap Kevin dengan tatapan tajam. Mungkin saja, Rachel sudah siap untuk menerkam Kevin. Butuh beberapa waktu lagi, dan Rachel akan melompat kemudian menerkam sahabatnya itu.
Flashlight"Lapar laparr" teriak Rachel ditelinga sahabatnya itu. Kevin terlihat fokus dengan sepedanya. Ia tak menghiraukan keluhan sahabat wanitanya itu sama sekali.
"Hel?"
"Mmm"
"Kayanya Dimas suka deh sama lo"
"Yang tadi itu?"
"Mmm". Rachel kemudian tertawa.
"Kenapa?" tanya Kevin, masih fokus dengan sepeda yg ia kendari.
"Gue kira,dia sukanya sama lo"
"Kamprett lo" Rachel tertawa lagi. Kali ini tawanya makin menjadi.
"Hel?" panggil lelaki itu sekali lagi. "Mmm"
"Tadi itu Dimas ngeliatin lo dalam banget"
"Jadi lo cemburu nih. Gue nggk bakalan ngambil dia kok. Tenang aja Vin, gue itu pengertian"
"Rachel?dengerin gue"
"Okeoke" ucap Rachel sambil mengatur nafasnya, setelah terbahak - bahak tertawa.
"Dimas anaknya baik. Kenapa lo nggak coba aja jalanin sama dia dan lupain sakit hati lo. Sampe kapan lagi lo bakal tunggu dia?tunggu sesuatu yang lo aja gak tau kalo dia bakal kembali ato nggak, cuman karena dia pernah janji sama lo, itu nggak ngejamin kalo dia bakal kembali lagi Hel. Rachel?lo harus tau kalo semua manusia itu bisa berubah, termasuk Erick, please kali ini lo dengerin gue, Ini saatnya lo bahagia dan lupain Erick yang gak pernah ngasi lo kepastian"
Rachel hanya terdiam. Matanya mulai berkaca kaca. Pegangannya masih ia eratkan di pinggang sahabatnya yang jenjang itu, perlahan ia mulai menyandarkan wajahnya di punggung Kevin.
Kevin mnyadari situasinya, ia tahu Rachel kini sedang menangis dibelakang punggungnya . Ia memilih memberikan waktu untuk sahabatnya itu.
Kevin hanya fokus kepada sepedanya, dan memilih memelankan laju sepedanya.
Flashlight
Ini Kevin dan Rachel😊😊😊
Hai? Jangan lupa meninggalkan voteyah, makaasih❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Flashlight
Truyện Ngắn|COMPLETED|👌 "Ini berarti kamu akan nyakitin dua hati sekaligus" "Maksudnya?" tanya gadis itu sambil menatap lelaki dihadapannya. "Yg pertama, kamu bakal nyakitin hati Erick, karena kamu nggak ngehargain kehidupan yg selama ini dia perju...