First of all, maaf ya work ini lama banget ㅜㅜ. Oh iya mulai dari chapter ini, kalau ada kalimat yang ditulis italic berarti peristiwa dari kalimat itu adalah peristiwa masa depan yang dilihat Lee Jongsuk. Semoga membantu dan selamat membaca ~~~
...
Suzy melirik sebentar saat melihat seseorang keluar dari ruangan Vice president. Lalu ia memanggil manajernya.
"oppa, siapa dia?" bisik Suzy. Si eon melirik lalu wajahnya tak bisa menyembunyikan kekagetan.
"Lee Jongsuk?" ujar Si eon tak percaya.
"hah? Siapa??" tanya Suzy yang belum mengerti.Si eon menjelaskan bahwa lelaki yang ia lihat adalah Lee Jongsuk anak dari Vice president yang terkenal membuat onar, oleh karna itu tuan Lee menyuruh Jongsuk untuk tidak menetap di Seoul.
Setelah penjelasan panjang sang manajer, Suzy mengangguk mengerti lalu ia berlalu begitu saja, pergi meninggalkan Si eon tanpa lebih dulu berterimakasih. Si eon yang ditinggal hanya menghela napas lalu tersenyum masam.
Suzy berjalan menuju loker di ruang latihannya, tempat ia meninggalkan naskah project film selanjutnya.
"ini dia" ujar Suzy lalu memasukkan naskah itu ke dalam tasnya.
Ia keluar dari ruang latihan sebari memainkan ponselnya, namun saat ingin menuruni tangga tiba-tiba perutnya terasa sakit.
"arrrgh, kenapa sakit seperti ini" keluh Suzy yang memilih berhenti berjalan dan jongkok dipinggir tangga. Ia mencoba menelepon manajernya namun panggilannya sedang sibuk.
"Aish disaat seperti ini!!" umpat Suzy sebari menekan perutnya untuk menahan rasa sakitnya. Karna semakin sakit dan tak ada orang yang lewat, ia memilih melanjutkan berjalan sambil menahan rasa sakit.Wajah Suzy pucat setelah menuruni tangga dari lantai 3 kelantai 1. Keningnya penuh keringat karna menahan rasa sakit.
"Dimana manajer bodoh itu sih??" Gerutu Suzy yang daritadi menoleh kekanan kiri mencari Si eon.
Bukan bertemu sang manajer, Suzy malah berpapasan dengan Jongsuk.
"Chogiyo ~" ujar Suzy dengan nada pelan karna malu meminta bantuan.
Jongsuk yang hendak pergi berhenti sejenak, menoleh kearah wanita yang sedang duduk di ujung tangga dengan wajah pucat.Merasa tak mengenal dan malas membantu Jongsuk pergi meninggalkan wanita itu begitu saja.
"chogiyo" ujar Suzy mengeraskan suaranya agar lebih terdengar.
"HYA!!!" Suzy berteriak karna panggilannya sama sekali tak digubris. Karna kesal ia menghampiri lelaki tak tahu diri itu."HYA!!" teriak Suzy sebari mencengkram lengan Jongsuk.
Jongsuk menoleh dengan wajah datar ia berkata,
"Siapa?" membuat Suzy yang mendengar mendengus sebal."Kau pikir aku tak berani, hanya karna kau anak Vice president"
"lepas kacamatamu, sudah malam masih saja pakai kacamata hitam" menggerutu kesal Suzy membuka kacamata yang Jongsuk pakai, membuat lelaki yang berdiri berhadapan dengan Suzy itu kaget."APA KAU BODOH!" teriak Jongsuk sebari menghindari kontak mata. Ia mencoba mengambil kacamatanya yang sekarang berpindah ke tangan wanita itu.
Suzy tersenyum melihat lelaki itu panik hanya karna kacamatanya ia rebut. Namun karna rasa sakit di perutnya semakin menjadi-jadi, ia kehilangan tenaga dikakinya dan membuatnya terjatuh."Jangan bermain-main denganku" ujar Jongsuk dengan nada dingin sebari mengambil kacamatanya.
Kembali ditinggalkan begitu saja, Suzy berteriak keras karna marah.
"HYA! LELAKI GILA!! DASAR KAU TAK TAHU BELAS KASIHAN!!"
"SI EON OPPA KAU DIMANA SIH?! AKAN KUPECAT KAU JIKA KETEMU!"....
Jongsuk membenarkan kacamatanya, ia melihat keadaan wanita gila itu dari kaca spion mobilnya. Melihat Suzy yang jongkok dipinggir jalan sebari menekan perutnya yang sakit, Jongsuk memutar arah mobilnya, menghampiri wanita gila itu.
Bunyi rem mobil, Suzy mendongak dengan tatapan sinis melihat lelaki tak tahu diri, Jongsuk, keluar dari mobil sebari mengulurkan tangannya.
"Aku antar kau ke rumah sakit" ujar Jongsuk membantu Suzy berdiri.
Suzy duduk dikursi pengemudi sedangkan Jongsuk bersiap memutar mobilnya.
"Antar aku ke apartemen, tak usah ke rumah sakit" ujar Suzy memulai percakapan.
Jongsuk melirik, ia menggerutu dalam hati karna sikap dingin wanita itu padahal sudah ditolong.
"aku akan membawamu ke rumah sakit" jawab Jongsuk yang berpura-pura tak mendengar perintah Suzy untuk berbelok ke arah Kangnam tempat apartemennya berada.
Suzy tak bisa marah karna rasa sakit diperutnya yang semakin menjadi, melihat hal itu, Jongsuk meminggirkan mobilnya lalu menurunkan bagian belakang kursi yang Suzy tempati.
"aku baru bertemu wanita sekeras kepala sepertimu" ujar Jongsuk yang kembali menyalakan mesin mobilnya.
Saat Jongsuk mendekatkan badannya kearah Suzy, wanita yang daritadi menyebutnya lelaki gila itu hanya bisa diam, sampai kursi yang ia duduki dibuat lebih kebelakang agar membuatnya nyaman.
"Tidurlah, sesampainya di rumah sakit aku akan membangunkanmu" ujar Jongsuk......
Si eon terlihat panik karna sudah tiga kali memutari gedung agensi, ia belum menemukan Suzy. Terakhir kali ia terpisah lama dengan artisnya itu, keesokan harinya sudah ada artikel dari dispatch tentang Suzy yang mengamuk di bar. Ia harap artisnya itu tak melakukan hal yang menggemparkan kali ini.
"Kau kemana saja!!!" Sieon hanya tersenyum tipis sebari mengelus dada saat mengangkat panggilan dari Suzy.
"Kau dimana Suzy ya?" tanya Si eon sebari masuk kedalam mobil.
"Yeobsaeyo, apa ini manajer Suzy?" Si eon hanya diam kaget karna mendengar suara lelaki, pikiran bahwa suzy terlibat skandal kencan membuatnya panik.
"Hya! Siapa kau? Mana suzy?" ujar Si eon mencoba tegas.Dirumah sakit, Jongsuk mengambil ponsel yang suzy pakai untuk menelepon manajernya. Suzy tak bisa mengelak karna sekarang ia sedang duduk dikursi roda menuju ruang rontgen.
"Suzy ada dirumah sakit Seoul, cepatlah kemari, manajer mana yang membiarkan artisnya kesakitan" gerutu Jongsuk yang balik memarahi.
"Ganti saja manajermu" ujar Jongsuk sebari memberikan ponsel itu ke Suzy.Jongsuk duduk didepan ruangan menunggu Suzy menyelesaikan rontgennya, ia samasekali tak paham kenapa bisa berakhir mengantar aktris menyebalkan itu kerumah sakit.
"Seharusnya aku mengabaikan penglihatanku itu" gumam Jongsuk.20 menit yang lalu
Suzy mendekap lututnya lekat karna kedinginan, melihat mobil lelaki sialan itu semakin jauh ia hanya bisa mengumpat sebari menahan sakit di perutnya.
"hya oppa, kau dimana?" Suzy menelepon manajernya dengan wajah pucat pasi, ia meninggalkan panggilannya di kotak suara, entah apa yang sedang manajer bodohnya itu lakukan."SUZY YAAAA!!!" Sieon berteriak sebari berlari, matanya berbinar melihat Suzy ada dihadapannya.
"Suzy?" dari wajah bahagia, Sieon tiba-tiba panik karna Suzy yang pingsan dengan wajah pucat. Ia pun langsung menelepon 119......
Pagi yang nyaman bagi Suzy, karena ia bisa bolos dari semua kegiatannya dan menghabiskan waktunya berbaring di kasur sebari membaca novel yang sudah lama menanti di baca olehnya.
"Ambilkan minum" pinta Suzy yang menunjuk segelas air tak jauh dari tempatnya.
Sieon sang manajer hanya menghembuskan napas berat sebari memberikan gelas di tangannya. Sejak semalam ia harus melayani si artisnya itu.Saat suasana sedang hening, Si eon yang sibuk membolak-balik halaman majalah dan Suzy yang sedang mengikat rambutnya. Tiba-tiba suara pintu terbuka terdengar membuat Suzy dan Si eon menoleh bersamaan.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Lies
Fanfic[LOVE, LIES] Kisah: Lee Jongsuk, lelaki pembaca masa depan dan Bae Suzy, artis kelas A yang dihantui kematian.