"Perkenalkan nama saya Riana Arini biasa dipanggil Riana. Saya pindahan dari SMA Taruna Negara. Semoga kalian mau berteman dengan saya. Senang bertemu dengan kalian!"
Suara kelas berubah menjadi gemuruh karena adanya murid baru dikelas mereka. Laki-laki dikelas itu riuh bersuit-suit ria dan para perempuan menantap sinis para laki-laki.
"Baiklah anak-anak. Tolong ketenangannya! Riana silahkan duduk disana tepat dibelakang Angga. Ibu harap kamu betah disini" ucap bu Kartin.
Riana berjalan menuju bangku yang telah ditunjukkan oleh bu Kartin. Bangku itu merupakan bangku untuk 2 orang namun cuman Riana yang menjadi penghuni bangku tersebut. Riana lalu duduk dibangku itu lalu mengeluarkan buku matematika. Angga yang berada didepan Riana memberikan buku matematika cetaknya pada Riana.
"Buat lo. Lo anak murid baru" kata angga dingin lalu berbalik
"Makasih" ucap Riana senang.
Matematika. Mematikan, itu menurut Riana. Matematika itu rumit. Serumit kehidupan Riana. Matematika dapat membuat Riana puyeng bahkan pusing.
Sembari berfikir tiba-tiba datang seorang murid lain."Assalamualaikum bu Kartin." Ucap cowok itu.
Cowok itu tampaknya bukan anak baik-baik. Itu tercermin dari cara berpakaiannya, cara berbicaranya, senyum dan tingkahnya."Kamu Bara! Kenapa baru masuk? Itu bajunya lagi! Aduh baraaaaaa!!!! Kamu ini buat saya puyeng!" Celoteh bu Kartin panjang lebar.
Sontak semua siswa disana tertawa terbahak bahak kecuali Angga.Bara langsung keluar. Setelah masuk kembali bajunya sudah rapi.
"Maaf bu. Saya tadi telat karna ngebantuin mami semalam katanya masuk angin bu. Jadi saya sebagai anak yang baik itu ngerokin dia hehe" kata Bara cengegesan.
"Sudah! Sana ketempat kamu"
Bara langsung menuju ketempatnya. Tiba-tiba ia langsung berhenti dimeja Riana. Riana yang sedang sibuk berfikir bahkan tidak menyadari keberadaan Bara.
"Ehem... Lo duduk dibangku gue. Gue gak bisa duduk diujung sini. Gue biasanya didekat jendela. Maaf ya
" kata Bara sambil tersenyum.Riana yang mendengar itu langsung pindah kesebelah ujung dan membiarkan Bara duduk tepat disampingnya. Bara lalu mengeluarkan bukunya dan melihat jawaban yang dikerjakan oleh Riana. Sontak Bara tertawa melihat itu.
"Em. Bukannya sok pintar ya. Tapi itu salah. Masa sih itung-itungan lo kayak gitu. Malu-maluin ih. Pinteran juga adek gue. Bahahahaa" Bara tertawa sambil memegangi perutnya.
Wajah Riana merah padam mendengar itu. Ia malu sekali. Sangat malu! Riana langsung mengambil buku cetak dan menutupi wajahnya.
Tiba-tiba Bara mengambil buku yang sedang dipegang Riana."Eh kamu ngapain?" Kata Riana polos.
"Ih lucu banget sih lo. Sini deh. Gue tulisin rumusnya." Bara langsung menulis sejumlah rumus dibuku tersebut.
Apabila dilihat-lihat sepertinya Bara adalah orang yang pintar. Ia tampak serius menuliskan sejumlah rumus dibuku Riana. Setelah selesai Bara mengembalikan buku Riana.
"Makasih yah!!" Ucap Riana senang. Raut Riana saat itu seperti anak kecil yang dibolehkan bermain tanah oleh orang tuanya.
Tiba-tiba Riana teringat sesuatu"Em. Tapi ini bukan gue. Ini buku dia" Riana menunjuk Angga yang ada didepannya.
Bara langsung menepuk belakang Angga.
"Ngga. Buku lo gue kasiin ilmu biar pinter. Gapapakan?" Kata Bara"Iya" balas Angga singkat padat dan jelas.
Riana mengucap syukur didalam hatinya karna ini hari pertama yang menyenangkan.
"Gue Bara Yusuf. Panggil Bara aja. Panggil ayang juga gapapa kok ehehe" Bara mengulurkan tanganya.
"Aku Riana Arini. Panggil Riana aja. Mamah bilang ayang itu buat orang dewasa aja. Kamu kan masih anak-anak jadi gaboleh" ucap Riana dengan polosnya lalu membalas jabattangan Bara.
Bara yang mendengar itu langsung tertawa dan mengacak poni Riana.
"Lo lucu banget syiiiii"
****
Vote!
Next part will be posted as soon as you give me your star
Lafyaaaa!