Aku bahagia hampir 6 bulan ini aku dekat dengan rino. Bukan hanya secara langsung tapi lewat socmed. Seperti yang ku katakan waktu itu
Aku bangga ketika rino selalu memanggil ku ketika ia dalam kesulitan apapun. Aku bangga karena aku seperti spesial di matanya. Walau itu masih pendapatku.
Menjadi seorang yang dipriotaskan oleh seorang yang disukai. Seperti semua ini adalah mimpi yang nyata akupun tak ingin rasanya bangun dari tidur itu. Dan berharap semua itu bukan fatamorgana.
Tapi feeling aku kali ini salah.
Keadaan seperti itu tidak berlanjut lama seperti yang kuharapkan. Di semester 2 kelas XI ini aku merasa dia mulai menjauh dari ku. Aku ga tau salah aku apa. Tapi dia lakuin itu ke aku.Hal pertama yang kurasakan dia menjauh adalah ketika dia butuh tip-ex. Padahal aku tepat berada disampingnya. Barang itupun aku punya dan kebetulan tergeletak diatas meja ku tapi apa yang terjadi ?
Dia malah meminjam tip-ex itu kepada teman sebelahku. Memang ini terlihat agak lebay tapi kalau kalian tau dia jarang seperti itu. Maka dari itu aku merasa dia menjauhi ku. Seperti membatasi obrolan diantara kita.Jujur itu sakit banget setelah apa yang udah aku lewatin sama dia belakangan ini. Tiba tiba aja dia gitu. Emang ga berhak sih buat marah apalagi buat nanya kenapa dia begitu. Tapi rasanya aneh. Aku lupa itu hari apa dan tanggal berapa tapi aku masih ingat.
Semenjak hari itu obrolan kami seakan terbatas. Tidak seperti dulu, mau ngeledek juga lanjut terus. Tapi sekarang mau nanya tugas juga aku bingung harus mulai darimana.
Aku sedih kita bercanda terakhir bener bener ketawa itu gak jauh dari hari ulang tahun kamu no. Ucap lirih ku.
Aku sedih ketika semester 1 kamu meminta ku untuk mengerjakan tugas pengamatan. Aku seperti bangga ketika justru kamu yang mencari ku.
Tapi kini saat tugas itu dikumpulkan suasana udah berubah. Obrolan kita hanya sebatas tugas tak lebih tak kurang. Bicara mu saja nadanya sudah berubah. Aku sangat merasakan perubahan itu.
Apa kau tau ? Aku pernah menuliskan note di ponsel ku ketika kita hanya berdua diruang kelas. Saat itu aku harap kamu mau bicara. Aku harap kamu tidak serius dengan yang kamu lakukan. Tapi kenyataan nya kamu terus diam. Akupun diam mengikutimu. Karena aku tidak mau kamu semakin jauh.
"Diam seribu bahasa itu yang menghiasi kita sekarang.
Bertemu tanpa sapa itu jadi menyakitkan.
Tatapan yang asing yang sering kutemui dikala berjumpa.
Entah harus bahagia atau menderita. Kau seakan menggantung cerita kita.
Aku memang berharap tapi tidak mengharapkan.
Kau tau meskipun kau menganggap aku seperti tak nyata aku selalu mendoakan mu agar kau bahagia meski bukan dengan ku dan bukan karna aku. "-tari-
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate You I Love You
Romance"Kalau aja lo tau ini pertama kalinya gue suka sama orang dan nunggu sampe selama hampir 2 tahun. Itu ga gampang" -tari-