Aku tidak marah pada orang lain.
Aku hanya kesal pada diriku sendiri.
Mengapa aku tidak bisa seperti daun, yang rela terhempas kemana arah angin membawanya.
Atau pasrah seperti air, mengalir dari tempat satu ke tempat lain untuk kemudian bermuara ke laut.Hidup ini rumit.
Orang-orang berkata seperti itu. Tapi mungkin, yang sebenarnya terjadi adalah hati yang sempit. Dan diri malu mengakui. Sibuk dengan hipotesis-hipotesis yang tak berujung.Aku malu.
Ingin berlari agar tak ada yang tahu.
Bahwa sesungguhnya aku rindu diriku yang dulu.
Yang entah mengapa, belakangan penuh dengan paradoks lengket melekat. Ingin kembali, sudah tak bisa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
General FictionSelamat tinggal kamu. Setelah pergi, aku lupa cara kembali. Tidak sama seperti terbang, aku tidak mau belajar pulang~ Aku tidak marah karena kamu tidak peduli. Aku hanya sedikit menyesal pernah lebih mencintaimu daripada diriku sendiri~ Terbanglah d...