Epilog

13.1K 634 118
                                    


Aku baru saja keluar dari kelas pagiku saat aku berpapasan dengan Zayn Malik di koridor gedung Communication. Apa yang lelaki itu lakukan di gedung ini?

Dia merangkul leherku, "Kenapa buru-buru sekali?"

Aku menyikut perutnya, "Harry keluar dari rumah sakit hari ini. You should come with me!"

Setelah kejadian itu, hampir tidak ada yang berubah dariku dan Zayn. Kami tetap berteman, walau kadang terasa aneh karena kami tidak banyak menghabiskan waktu bersama lagi.

"Nope. Aku tau sepertinya kalian butuh waktu berdua."

Zayn menolak halus sambil tersenyum. Syukurlah senyumnya sudah kembali lagi. Maksudku, kini dia tersenyum dengan cara yang sama seperti yang biasa ia lakukan.

"Oh, ayolah! Jangan begitu."

Zayn tertawa, "B, percaya padaku. Aku tau sejorok dan sebejat apa otak Harry. Tentu saja dia ingin kau tanpa harus ditemani oleh 'orang ketiga', jika kau mengerti ucapanku." 

Aku memutar bola mataku. "Kau yakin? Kau akan melewatkannya."

Ia mengangguk mantap. "Ya! Lagi pula aku ada janji. Sebenarnya belum pasti karena dia belum memberi jawaban."

Aku mendekat. "Grace, hu?"

Zayn cukup terkejut, "Grace memberitahumu?"

Aku tertawa, "Bukan. Harry yang beritahu. Jadi benar."

"Fuck!" Zayn tampak cukup kaget. "Apa lagi yang Harry ceritakan padamu?"

Aku tersenyum miring, "Banyak. Termasuk, Grace berselingkuh dari Harry denganmu saat mereka berkencan. Aw, Zayn! Aku tidak tau kau juga brengsek."

Zayn tertawa, "Damn it! Grace dulu... gadis paling cantik diangkatan kelompok kami. Aku... tidak bisa bohong."

"Dulu, huh?" Tanyaku menggodanya.

"Sekarang! Sampai sekarang." Katanya mantap. Aku tertawa.

Kami berjalan beriringan di koridor sekolah. Aku menarik napas dalam-dalam. Aku senang, semua akhirnya berjalan lancar.

"Zayn."

Sesoranga memanggil, entar dari mana. Aku dan Zayn sontak menoleh ke arah suara, menemukan Grace yang selalu cantik tersenyum pada kami. Aku menyadari Zayn berubah tegang.

"Ya?"

"Aku cuma mau bilang, um, aku setuju, dengan tawaranmu."

Nada suara Zayn berubah, "Benarkah?"  riang.

Grace mengangguk kalem, "Hm."

"Great! Kujemput di rumahmu. Jam 7."

"Baiklah."

Grace tersenyum kecil, sebelum melenggang pergi. Aku menoleh pada Zayn dan menemukan lelaki itu tengah tersenyum sangat lebar.

Aku menyikut perutnya, "Oh-hoi. Ada yang akan berkencan nanti malam." Godaku.

"Diam kau wanita kejam. Haha." Mata Zayn tak lekat memandang punggu Grace yang menjauh.

"Kau jatuh cinta Zayn?" Tanyaku penasaran.

MARRIED TO A JERK [Harry Style]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang