Hari ini si dermawan kaya raya akan mulai bekerja di kantor sosial Kota Seoul. Dia sudah mentransfer uangnya. Ternyata dia memang benar-benar seorang dermawan.
Baekhyun sangat gembira. Akhirnya pembangunan tempat rehabilitasi anak putus sekolah akan bisa segera terealisasikan.Baekhyun menunggu si dermawan yang akan bekerja di kantornya hanya selama 3 bulan. Dia tidak sabar ingin bertemu dengan pria itu. Pria yang misterius, sukses di usianya yang masih muda dan berhati mulia.
"Jam berapa ia datang?," tanya Chen.
"Mungkin satu jam lagi. Mau ku traktir minum kopi dulu?," tawar Baekhyun pada Chen.
"Let's go," Chen menerima ajakan Baekhyun. Mereka pun pergi ke cafe tidak jauh dari kantor mereka.
*-*
"Jadi, ceritakanlah padaku. Bagaimana bisa Kau menikah dengan Sehun, Baek? Sungguh.... Yang aku tau kalian benar-benar sahabat dari kecil. Dan tidak mungkin kalian pacaran... Aaaah... Tapi kalian bertunangan dan akan menikah??? Aku sangat bingung. Apa kalian sudah lama berpacaran dan kau mengelabui semua orang? Kalian sudah lama menyimpan perasaan satu sama lain? Atau... Sehun adalah cinta pertamamu?," Chen terus bertanya.
"Ya!!! Banyak sekali pertanyaanmu aku sampai pusing mendengarnya. Sejujurnya... Aku dan Sehun tidak pernah pacaran. Aku dan dia benar-benar bersahabat dari kecil. Sahabat yang tak terpisahkan. Dia segalanya bagiku. You know that."
"Lalu bagaimana Kau dan Sehun memutuskan menikah???."
"Aku tak tahu. Aku hanya... Aku hanya berpikir... inilah yang terbaik, untukku, untuk Sehun, untuk keluarga kami... Dan untuk Ziyu," Baekhyun menarik nafas panjang dan nampak matanya berkaca-kaca.
"Baek...," Chen bingung. Ia tak tahu apa arti dari air mata Baekhyun. Bahagia? Menyesal? Bimbang? Kesal? Entahlah.
Sisanya hanya ada keheningan di cafe itu. Chen menghabiskan kopinya dan Baekhyun masih terisak.
"Sudahlah. Kenapa aku jadi cengeng begini. Hahaha... Ayo kita ke kantor, Kepala mengirim pesan di grup kalau si dermawan sudah datang."
"Baiklah. By the way, makasih traktirannya."
Mereka pun kembali ke kantor dengan berjalan kaki.
Di depan pintu masuk, ramai orang-orang. Dan ada sebuah mobil mewah terparkir di sana. Mungkin harganya sekitar 3 Milyar."Daebaaak!!!," gumam Chen. "Aku harap aku bisa jadi sahabatnya".
"Jangan mimpi lah...," timpal Baekhyun.
"Sepertinya dia sudah diajak ke ruang tamu oleh kepala. Haruskah kita masuk?," tanya Baekhyun.
"Kau saja. Bukankah Kau yang akan jadi atasannya? Aku beda urusan dengannya. Ceritakan padaku tentangnya nanti. Bye!," ucap Chen sambil meninggalkan Baekhyun.
Chen dan Baekhyun memang berada di satu bidang yang sama namun Chen adalah staf bagian administrasi sedangkan Baekhyun Kepala Staf yang lebih mengurusi hal kerjasama dan pegawai.
Baekhyun pun menuju ke ruang tamu untuk menemui tamu itu. Ia merapikan rambutnya di depan pintu. Dan kemudian masuk.
"Permisi."
Kepala Lee Soo Man menyambutnya dengan senyum bahagia. Lalu ia memperkenalkan Baekhyun ke si dermawan itu.
"Ini dia Kepala Staf kami. Nantinya dia yang akan membimbing Anda untuk bekerja Tuan. Jangan sungkan-sungkan untuk meminta bantuannya."Si pria dermawan itu sedang melihat sebuah lukisan yang ada di ruang tamu itu. Seperti tidak mendengarkan ucapan Kepala Lee.
Nampak belakang, Baekhyun melihat sosok pria tinggi, gagah berdiri tegap dengan jas warna gelap yang sangat pas di badannya. Rambutnya rapi, menambah wibawanya. Dia sempurna. Bahkan bisa terlihat jelas dari sisi belakang.
"Tuan Park... Tuan Park," Kepala Lee memanggil si dermawan yang sedang terpaku pada lukisan di depannya.
"Tuan Park..."
Sekretaris pribadinya, Kim Jun Myeon menyadarkan pria itu dari lamunannya.
"Sesuatu akan terlihat indah jika kau memandangnya dalam waktu yang lama." Pria tinggi itu tiba-tiba mengatakan sebuah kalimat yang sangat indah setelah melihat lukisan itu.
Dan saat itu pula, ada sesuatu yang aneh dengan Baekhyun. Ia merasakan sesuatu yang sesak di dadanya. Suara itu... Suara yang sangat akrab di telinganya. Suara yang terngiang indah, berat, namun membuat hati nyaman. Dan puisi itu...
"Itu puisi Na Tae Joo yang berjudul Wildflower," lanjutnya.
Baekhyun menundukkan kepalanya. Ia kini semakin yakin bahwa pria ini adalah seseorang yang ia kenal dulu.
"Apakah ini Kepala Byun Baek Hyun? Senang bertemu dengan Anda. Nan... Park Chanyeol imnida." Pria itu mengajak Baekhyun bersalaman namun ia masih tertunduk.
"Byun Baek Hyun ssi," ia memanggil nama Baekhyun. Perlahan Baekhyun mengangkat kepalanya dan menjabat tangan Park Chanyeol. Hingga kedua pasang mata bertemu.
Tangan Baekhyun gemetar. Ia pun merasa sudah tak kuat berdiri lagi. Seorang pria telah berdiri tepat di depannya. Mata yang bersinar, sinar itu menusuk ke hati Baekhyun. Tatapan matanya begitu tulus dan indah. Dan senyumnya, sangat mempesona.
"Dia... Dia Park Chanyeol. Hari ini, aku bertemu dengannya lagi."
YOU ARE READING
Your Name (Semi HIATUS)
Fanfictie#Indonesian On Process 👌 Use many plots, so it'll be little confusing. Looks like a scenario of a Korean Drama. It will take much time. Casts : Park Chanyeol Byun Baekhyun (gs) Oh Sehun Luhan (gs) Kim Jongin Do Kyungsoo (gs) All EXO members. Genr...