Hitoka Yachi, 18 tahun, mengalami cinta pertama di umur ke-16 pada seniornya di klub voli. Kisah cintanya masa SMA berakhir tragis. Ia tahu cintanya bertepuk sebelah tangan saat ia mendengar Nishinoya dan Tanaka heboh tentang betapa cemburunya mereka pada Sugawara yang disemangati oleh Kiyoko dan secara terang-terangan bersumpah akan melamar manajer senior itu. Sampai saat ini, Hitoka hanya bisa tersenyum miris jika mengingatnya. Ia memang pengecut, tidak seperti kata Hinata, ia tidak bisa berubah begitu drastis. Ia bahkan patah hati sebelum menyatakan perasaannya.
Namun, entah ini merupakan keberuntungan atau kesialan, ia bertemu lagi dengan cinta pertamanya itu. Kini ia kuliah di Tokyo, dengan rekomendasi beasiswa dari teman ibunya yang mengerti bakatnya, ia mengambil jurusan desain grafis, mengikuti jejak ibunya.
Dan seniornya berada di universitas yang sama meskipun jurusannya berbeda. Sugawara mengambil jurusan ke-ekonomian. Dan Kiyoko –ya senior kesayangannya itu juga disini- mengambil jurusan pendidikan.
Kiyoko, baru seminggu bertemu dengan Hitoka sudah hapal jadwal gadis itu. Bahkan kini membujuknya untuk tinggal bersamanya di apartemen miliknya.
"Tapi, senpai, aku tidak mau merepotkanmu." Dan aku juga tidak mau melihat Sugawara-san menjemputmu kencan, tambahnya dalam hati.
Ya, menurut Noya yang sampai sekarang masih mengagumi Kiyoko, Sugawara dan Kiyoko kini resmi sepasang kekasih.
"Ayolah, Hitoka-chan." Kiyoko mengulas senyum terbaiknya.
Ugh, jujur saja perihal kecemburuan bisa dikesampingkan, tapi ia selalu mengingat kata ibunya; Jangan sampai menjadi beban untuk orang lain. Dan juga, Hitoka yakin tinggal bersama Kiyoko yg sangat dikaguminya akan menyenangkan.
"Aku yakin kau tidak akan merepotkanku, malah aku yakin kau bisa menjadi orang yang paling membantuku seperti dulu." Kiyoko menambahkan. "Asrama kampus sangat tidak nyaman, bukan? Kumohon."
Lihat matanya! Bahkan Kiyoko sangat cantik dan elegan meskipun memohon! Nyaris Hitoka menerjang kakak kelasnya itu, tapi tentu saja ia menahan diri.
"Ka-kalau begitu aku akan bertanya pada ibu dulu." Hitoka menunduk dan melirik Kiyoko malu-malu.
Tanpa basa-basi, Kiyoko memeluk adik kelasnya itu. "Arigatou, Hitoka-chan." Ucapnya, membuat perasaan saat dulu pertama kali Hitoka menjadi manajer kembali. "Dan," Kiyoko melepas pelukannya dan menatap Hitoka lurus. "Jangan panggil aku senpai. Panggil aku oneechan, oke?" ia tersenyum lebar.
Hitoka lantas menghela nafas lega, ia pikir Kiyoko akan memarahinya tentang sesuatu. Kiyoko hanya terkekeh melihatnya.
♫
"Kau benar-benar terlihat seperti remaja jatuh cinta, Suga-chan." Tooru menatap Koushi jenuh. "Kau sudah berpacaran dengannya bahkan sejak lulus SMA." Mantan setter Aoba Johsai itu menghela nafas panjang.
"Diamlah, Oikawa. Kalau kau menghela nafas seperti itu, bisa-bisa kau memperpanjang masa kesendirianmu." Sahut Koushi pedas, matanya masih terfokus pada kekasihnya yang sedang menunggu seseorang di kafetaria. Sebenarnya Sugawara ingin menemaninya, tapi dilarang oleh Kiyoko karena katanya ini adalah pembicaraan khusus para gadis.
Tooru menggembungkan pipi kesal, "Apa kau mendoakanku jadi perjaka tua, Suga-chan?! Kau benar-benar jahat!" Serunya dramatis.
Lirikan tajam Koushi seolah menyabet Tooru yang hanya tertawa melihat reaksi sahabatnya sejak masuk kuliah itu. Koushi kembali menatap gadis yang sudah menempati hatinya sejak ia masuk klub voli SMA itu, kedua matanya melebar, senyumnya pun turut hadir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attente N'a Pas Ete Vaine
RomanceMencintai orang yang sudah mencintaimu dengan tulus itu jauh lebih baik daripada menunggu seseorang yang sudah memiliki orang lain di dalam hatinya, terlebih lagi jika orang yang disayanginya itu adalah orang yang berharga bagimu. [ An OiYachi Ficti...