Sick

1.1K 184 9
                                    

Setelah insiden 'gigitan' itu Wonwoo pulang diantar mamanya Jun.
Jun ada di rumahnya.
Menangis.
Tangannya berdarah.
Mingyu menggigit terlalu keras.
Mungkin Jun lupa bahwa Mingyu punya gigi taring yang panjang dan tajam.

Selama perjalanan Wonwoo murung.
Terlihat sekali bahwa dia menahan tangis.
Dan benar saja.
Setiba di rumah anak itu langsung menangis.
Meraung-raung kencang sekali.
Sampai mamanya dibuat bingung.

Di samping rumahnya terdengar tangisan Mingyu.
Tak kalah kencang dengan tangisan Wonwoo.
Mamanya makin bingung.
Ada apa dengan anak dan keponakannya?

Setelah menangis hampir satu jam akhirnya Wonwoo kelelahan.
Diapun tertidur di karpet bulu depan tv dengan mata sembab.

.

Setelah kejadian itu mereka belum pernah bertemu.
Sama-sama mengurung di rumah.
Sama-sama tidak mau minta maaf.
Terhitung sudah dua hari Mingyu dan Wonwoo tidak bermain bersama.

Orangtua Mingyu bingung.
Begitupun dengan orangtua Wonwoo.
Tidak biasanya mereka seperti ini. Apa yang terjadi?

Dan tak disangka-sangka.
Wonwoo sakit.
badannya panas.
Menggigil.
Flu.
Batuk.

"Hnggghh mama~~"

Mendengar panggilan anaknya buru-buru mama Wonwoo menghampiri.
Anak itu duduk di ranjangnya.
Keningnya masih tertempel kompres.

"Iya sayang? Jagoan mama sudah bangun?"

Wonwoo mengangguk.
Hidungnya merah, wajahnya pucat dan piyama keropinya basah oleh keringat.

Semalam Wonwoo rewel.
Rewel sekali
Dia menangis terus menerus.
Tidak mau makan, tidak mau minum obat.

Wonu mau ketemu Gyu. Tangisnya.

Sayangnya Mingyu masih ngambek dan masih tidak mau ketemu.
Dasar anak-anak!

Mama Wonwoo menempelkan punggung tangan ke kening anaknya lalu meringis.
Badan anaknya masih panas.
"Wonu makan ya? Mama sudah buatkan bubur."

Manyun.
Menggelen.
"Gamau~~"

Mama Wonwoo memijat pelipis.
Anaknya ini benar-benar.
"Wonu harus makan. Nanti setelah makan mama akan telepon Gyu supaya mau main kesini. Ya?"

Mendengar itu Wonwoo menoleh dengan mata mengerjab lucu.
Berbinar.
Tanda kalau dia tertarik dengan ucapan mamanya.

"Benelan? Janji ya?"

Mamanya mengangguk.

Itupun kalau Gyu mau

"Wonu mau makan. Mana bubulnya?"

Mamanya tertawa. Gemas. "Bentar yaa mama ambil dulu di dapur."

Wonwoo mengangguk.
Mamanya keluar menuju dapur.
Wonwoo melamun, menatap ke depan.
Tatapannya sendu.
Sesekali menggosok hidungnya yang gatal.
Tangannya merogoh sesuatu di bawah bantal.
Robot kesayangan Mingyu.
Dipegang. Dipandangi.

Gyu~~~

Tiba-tiba,

Brak!

Pintu kamarnya terbuka.
Wonwoo menoleh.
Melihat siapa orang yang membuka pintu kamarnya dengan keras.
Dan matanya membulat.
Berbina.
Senang sekal.

Itu Mingyu! Masih memakai piyama doraemon.

"Wonu!"

"Gyu!"

Mingyu berlari, menubruk Wonwoo yang masih duduk di ranjang.
Memeluknya.

"Wonu Wonu Wonu Gyu kangen~~~" Menggesek pipinya di pipi Wonwoo.

"Wonu juga kangen~~"

Pelukan anak kecil!

Mingyu melepas pelukan.
Melihat wajah Wonwoo yang pucat.
"Wonu sakit ya? Kemalin Gyu dengal dali mama kalau Wonu sakit. Gyu mau jenguk Wonu tapi Gyu masih ngambek. Gyu juga takut kalau Wonu masih ngambek sama Gyu."

Wonwoo manyun.
Toyor kepala Mingyu.
"Iya Wonu ngambek. Gyu kenapa ninggalin Wonu sendilian di taman? Gyu jahat. Kenapa Jun hyung digigit?"

Gyu ikutan manyun. "Wonu main telus sama Jun hyung. Gyu kan cembulu."

Wonwoo pukul kepala Mingyu. "Dasal cembuluan."

Mingyu tidak terima.
Melotot.
Mengusap kepalanya lalu memukul pundak Wonwoo.

Tiba-tiba mama Wonwoo masuk, terkejut melihat Mingyu. "Loh Gyu sejak kapan ada disini?"
Meletakkan semangkuk bubur diatas nakas.
Segelas air putih juga beberapa butir obat.

"Balu saja tante." Nyengir manis.
Matanya menatap semangkuk bubur lalu menatap Wonwoo.

"Wonu belum salapan?" Tanyanya.

Wonwoo mengangguk. "Wonu balu aja bangun."

"Tante itu bubul buat Wonu?" Tanyanya pada mama Wonwoo sembari tangannya menunjuk bubur diatas nakas.

Mama Wonwoo tersenyum lalu mengangguk.

Mingyu lompat dari atas ranjang.
Mengambil bubur tersebut lalu naik lagi ke atas ranjang. "Wonu salapan yaa Gyu suapin."

Menyendokkan bubur tersebut. Diarahkan kedepan mulut Wonwoo. "Buka mulut Wonu aaaaa~~"

Gayanya persis orangtua yang sedang menyuapi anaknya.
Tangannya diputar-putar.
Menirukan mamanya setiap kali menyuapinya.

Mama kalau menyuapi Gyu selalu memutal-mutal tangannya, mama bilang kapal telbang mau masuk.

Mama Wonwoo tertawa.
Gemas melihat kelakuan keponakannya.
Wonwoo menerima suapan Mingyu.

"Yey kapal telbang sudah masuk!"

Mingyu girang sekali.
Kembali menyendokkan bubur, diarahkan ke mulut Wonwoo.
Tangannya kembali diputar-putar. "Lagi lagi!~"

Mama Wonwoo hanya diam memperhatikan sesekali tertawa.

Akhirnya berkat suapan Mingyu Wonwoo mau makan.
Semangkuk buburpun habis.
Bukan dihabiskan oleh Wonwoo saja.
Tapi Mingyu juga ikut memakannya.
Dasar!



Sick
END

Lovely CousinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang