-cerita ini hanya fiktif belaka, apabila ada kesamaan nama pemeran, kejadian, tempat, dan yang menyangkut urusan pembaca, harap dimaklumi-
---
9 September 2015
Pagi ini kelas XI Bahasa kedatangan murid baru. Murid itu sangat tampan dan mempesona. Sampai-sampai, para guru perempuan dari yang tua sampai yang muda—di kantor langsung jatuh cinta dengan murid baru itu.
Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan.
Panggil dia Iqbaal.
Lamunan beberapa siswa di kelas XI Bahasa membuyar saat mendapati sosok murid baru yang menjadi perbincangan dari hari kemarin.
"Selamat pagi.. Ibu bawa teman baru untuk kalian semua!" ucap bu Sandra lantang. Beliau adalah wali kelas XI Bahasa.
Terlihat beberapa siswa tengah berbisik-bisik ria. Selain itu, ada pula yang terpesona dengan murid baru itu. Wajahnya terlihat ramah dan pendiam.
"Silahkan perkenalkan dirimu, Iqbaal!" ucap bu Sandra kemudian kepada Iqbaal.
Iqbaal mengangguk.
Suasana kelas tiba-tiba hening saat Iqbaal mulai ancang-ancang untuk memperkenalkan dirinya. Jantungnya berdegup beberapa saat. Karena selama ini ia sangat jarang berbicara di depan banyak orang.
"Hallo, nama saya Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan. Panggil saya Iqbaal. Saya pindahan dari Bandung,"
Cukup simple perkenalan Iqbaal. Namun saat ia selesai berbicara, suasana kelas kembali ramai. Banyak yang mengoceh tak jelas. Dari ingin menjadi teman dekatnya, ingin minta nomor handphonenya, sampai ingin menjadi kekasihnya. Sedangkan siswa laki-laki hanya diam sesekali bergidik jijik dengan tingkah para siswi perempuan yang alay.
"Ibu rasa cukup. Kalian bisa berkenalan lebih dekat di kesempatan lain," bu Sandra kembali membuka mulutnya. "Silahkan mencari bangku kosong yang akan kamu duduki, Iqbaal.."
Iqbaal mengangguk kemudian berjalan pelan menuju bangku yang terlihat kosong.
"Iqbaal sini sama gue aja duduknya!"
"Sama aku aja Baal!"
"Gue aja sini Baal!"
"OMG! Kok lo ganteng sih, Baal?"
"Jangan senyum please, ntar gue leleh..."
"Ayank sini duduk sama aku,"
Iqbaal tersenyum ragu karena teriakan-teriakan itu membuat kelas XI Bahasa gaduh. Paket keahlian jurusan Bahasa memang satu-satunya kelas yang sangat ramai penduduknya, karena memang hanya tersedia satu romble. Dan setiap angkatan, sekelas jurusan Bahasa bisa mencapai lima puluh kepala manusia.
Setelah kedatangan Iqbaal, kelas XI Bahasa sendiri menjadi 56 siswa. Kelas benar-benar sangat berisik dan panas.
Iqbaal menghentikan langkahnya di depan sebuah satu-satunya bangku kosong di kelas ini.
Ia duduk.. di samping seorang gadis yang tengah menundukkan kepalanya ke meja. Mungkin gadis itu tengah asyik dalam dunia mimpinya. Karena hanya gadis inilah yang tidak fanatik seperti yang lain.
Banyak terdapat tampang-tampang kekecewaan di wajah para siswi kelas XI Bahasa. Mereka mengutuk gadis yang tak tahu dan tak berdosa yang dipilih Iqbaal untuk menjadi teman sebangkunya itu. Sedangkan Iqbaal enjoy-enjoy saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
3. Teman Semeja • IDR
Teen FictionSTORY IQNAM KE-2 [[SEBAGIAN CHAPTER HANYA BISA DIBACA FOLLOWERS]] ________________ Hidup (Namakamu) kembali berubah seiring datangnya murid baru yang sok' peduli, sok' perhatian, dan sok' baik hati dengannya. Baru saja hari pertama pertemuan...