what the fuck

70 3 0
                                    

...Jessy POV...

"jenny kenapa kak?? Kok kaya habis nangis??" tanyaku pada kak jovan.

Yaa aku tentu sempat melihat saat kak jovan memeluk jenny yang sedang menangis lalu saat jenny mencoba menghapus air matanya..

"nggak pa pa.. Dia cuma butuh waktu sediri.. Mending lo jauh jauh dari dia jess.." jawab kak jovan yang awalnya lembut tapi berubah seperti biasa di akhir katanya..

Yaa.. Lo gue.. Memang sudah biasakan di antara aku dan kak jovan..

Tapi saat bicara dengan jenny kak jovan akan bicara dengan lembut..

Menggunakan kata aku kamu.. Tidak kasar seperti saat berbicara denganku..

Memang sih aku juga berbicara kasar saat dengan kak jovan, tapi sungguh di dalam hatiku.. Aku sempat merasa iri dengan jenny yang selalu di ajak bicara dengan lembut oleh kak jovan, mama dan papa juga.

Tapi aku selalu mencoba menghapus rasa iri itu, walapun sampai sekarang aku masih merasa iri.. Tapi setodaknya aku sudah mencoba.

"kakak.. Di ajak bicara lembut dikit aja nggak bisa.. Pasti lo gue nya keluar.." kataku lagi.

"nggak usah alay yaa jess.. Jijik gue.." kata kak jovan sambil berjalan menuruni tangga dan mendahului jalanku.

"lho mana jenny??" tanya mama saat kak jovan sudah sampai di meja makan sementara aku masih berjalan tapi aku bisa mendengar suara mama.

"nggak enak badan katanya.. Nanti jovan yang bawain makanannya ke atas" kata kak jovan.

Setelah aku sampai aku langsung duduk di samping aaron.

Oh iyaa.. Aaron ikut makan malam di sini..

Dari tadi siang aaron memang di sini, dan saat mama tahu jika aaron disini, mama langsung menyuruhnya untuk ikut makan malam..

Dan akhirnya aaron ikut makan malam..

"nggak enak badan kenapa??" tanya papa pada kak jovan.

Sesaat setelah papa bertanya aku melihat kak jovan sedikit kebingungan..

Ada apa ini??

Kenapa aku merasa jika kak jovan mencoba menyembunyikan sesuatu??

"cuma pusing.. Paling kecapean" jawab kak jovan sesantai mungkin.

"ya udah kamu bawa makananya.. Kasian kalo dia laper" kata mama.

Dan akhirnya kak jovan yang mengambilkan makanan untuk jenny..

Ini aneh..

Jenny terlihat menghindariku..

Atau mungkin menghindari aaron??

Entahlah.. Mungkin juga dia menghindariku dan aaron..

"jess ngapain nglamun?? Cepetan makan.. Kalo nggak mau makan pergi aja.." kata mama dengan dingin..

Yaa ini hanya lelucon..

Mama selalu bersikap seperti ini jika ada tamu..

"nggak mau makan.. Kalo gitu aku pergi aja yaaa " kataku pada mama.

"lho kok pergi sih jess??" tanya aaron sambil menggenggam pergelangan tanganku.

Aku berhenti seketika.. jantungku kembali berdetak dengan kencang..

Ini sangat berbeda..

Yaa aku tahu.. Aaron memang berbeda..

Seakan ada tempat khusus di hatiku yang memang tercipta hanya untuknya..

And I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang