Katanya
Kepada Ayahlah cinta pertama seorang gadis
Katanya
Kepada Ayahlah cinta pertama seorang gadis
Katanya
Kepada Ayahlah cinta pertama seorang gadisAku tak tahu sejak kapan
Ayah kehilangan anak gadisnya
Di dada Ayah debar pertama
Malu-malu
Dada Ayah hangat sekali
Tangan Ayah kokoh sekali
Bulu-bulu di kaki Ayah lucu sekali
Jarinya yang besar-besar kuat sekali
Cintaku tercengkeram dalam dekapanAyah berkata jangan
Pergi jauh
Aku berjingkat diam-diam
Ayah bilang jangan
tidur di depan
Kuterlelap di kursi panjangAyah datang
Lalu kumulai drama tentang anak yang jatuh cinta dengan pelukan
Kupejamkan mata
Direngkuh aku dalam dekapanHarus kuakui
Dada Ayah hangat sekali
Tangan Ayah kokoh sekali
Cintaku tercengkeram dalam dekapanBulu-bulu di kaki Ayah lucu sekali
Jarinya yang besar-besar kuat sekali
Aku pun menyamar
Hingga ia baringkan di peraduan
Lalu ia
menghilang di balik pintu kamarKetika itu aku jatuh cinta
Hilang hardik
Lepas pelik
Jatuh cinta itu begitu lepasnya
Bebas tak berbatasSuatu ketika
di hadapan lembar-lembar kertas
Di deretan toko-toko
Di tengah kota yang tak henti memamerkan lampu-lampunya yang memabukkanAyah berkata,
Teruslah berusaha
Sekali lagi
Sekali lagi
Sekali lagi
Sekali lagi hingga berbusa
Menggigil badan oleh kesal
Kaku kaki oleh keki
Tapi aku jatuh cintaDi tengah puing
Di antara bumi yang tak henti menenun ketakutan
Ayahku mengolah pasir menjadi rumah
Tak kenal payah
Walau resah
Campur gundah
Lalu aku jatuh cintaKepada gadis Ayah jatuh cinta
Untuk gadis-gadisnya ia tercipta
Aku jatuh berkali-kali
Pada cinta pertama seorang gadisJakarta, 12 Januari 2017