04

2K 171 38
                                    

Happy Reading guys..!!
.

.

★★★

"Ketika hatiku sepenuhnya untukmu dan hatimu tidak, apa yang harus kulakukan?"

***

Teeet teet tett!!

Bel pulang sudah berbunyi, menandakan jam pelajaran sudah berakhir.

Tichania membereskan buku-bukunya dengan cepat dan segera bergegas,

"Mau kemana lo? Buru-buru banget." tanya Ara kepada Tichania.

"Eh itu Ra, anu.."

"Kok lo gugup gitu sih, mencurigakan!" selidik Ara.

"Apaan sih lo Ra, itu mmm.. Gu-gue mau ketemu sama kak Ray, ada janji, hehe." jawab Tichania.

"Ketemu?" Ara mengernyitkan dahinya menandakan bahwa ia bingung.

"Jadi yang kemaren itu lo berhasil?" lanjut Ara. Tichania tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

"Wah-wah, bau-bau pj nih. Tapi kok bisa? Lo kasih pelet apaan tuh si kak Ray?" tanya Ara.

"Enak aja lo! Jadi gini.."

Flashback on

Setelah Ray meninggalkan Tichania di taman, tiba-tiba Ray menghampiri Tichania kembali.

"Oh iya, thanks yah tadi bantuannya." ucap Ray dengan senyum tulus.

"Eh iya kak, sama-sama."

"Sebagai ucapan terimakasih, lo boleh minta satu permintaan ke gue, tapi gak sekarang yah, gue lagi ada urusan, gue cabut dulu. Bye!" ucap Ray kemudian pergi dari hadapan Tichania.

"Eh kak, tunggu dulu!" Tichania mencegah Ray saat Ray ingin pergi.

"Apa lagi? Gue gaada waktu sekarang."

"Mmm.. Minta id line nya kak!" ucap Tichania.

"Buat apaan?" tanya Ray.

"Buat nagih janji, siapa tau kak Ray lupa, hehe."

My Life With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang