Part 7

3.3K 184 7
                                    

'Bertemu'

Reava terbangun dengan susah payah karena selangkangannya yang terasa nyeri. Mungkin karena belum terbiasa. Dia memakai pakaiannya dan keluar dari kamar nomor 28. Mengabaikan eksistensi pelanggannya yang masih terbaring di dalam sana. Dia harus segera pulang dan berangkat ke sekolah.

Kali ini pelanggannya adalah pria dewasa. Tidak bisa dikatakan tua, tapi cukup matang. Membuat Reava ingin mengeluarkan isi perutnya saat melakukan reka ulang antara dia dan pria itu di dalam otaknya.

Di perlajanan, dia melihat Anastasia, teman sesama pekerjanya, sedang disetubuhi seorang laki laki tua di luar kamarnya. Tempat umum. Reava hanya melewatinya dengan cepat. Jantungnya berdegup kencang saat melihat hal itu. Setelah yang dilihatnya, dia membatin mewanti wanti dewi batinnya yang sempat berkeluh saat dirinya mendapat pelanggan yang dilayaninya malam ini, bersyukur Reava.... Bersyukur pelanggan lo lebih sopan dan tau tempat.

Reava mengganti bajunya dan keluar dari tempat jahanam sekaligus sumber uangnya itu dengan cepat dan menuju kearah sepedanya terparkir. Dia mengayuh sepedanya menuju ke tempat singgahnya. Rumah sederhananya.

Tetapi sebelum keluar dari lapangan parkir, Reava melihat seseorang... Sangat familiar. Seseorang itu mengendarai mobil range rover hitam keluar dari Vience Club.

Sejenak Reava mengusap wajahnya dan mengucek matanya. Tetapi dia tidak salah lihat. Memang benar mereka adalah orang yang sama.

Tetapi sebelum Reava sempat mendatanginya, orang itu sudah melajukan mobilnya jauh kearah jalanan yang berlawanan dengan rumahnya. Sejenak Reava bimbang. Dia ingin mengikuti orang itu. Tetapi akhirnya dia memutuskan untuk mengabaikannya karena waktu untuk sekolah semakin dekat. Dia yakin -entah kenapa- bahwa mereka pasti bertemu lagi suatu hari nanti.

★★★★★★★★

Seperti pagi biasanya, Reova sudah duduk di menjanya, dia merogoh lacinya dan benar saja... Surat dari secret admirer sejatinya sudah ada di lacinya. Dia menarik tangannya yang sudah memegang surat dari laci itu keluar dan kembali membukanya.

Setelah membaca surat itu, Reova tersenyum kecil. Dan tepat saat itu juga, kedua lelaki yang baru saja masuk ke kelasnya menggodanya.

"Cieee... Bapak aktor udah senyum senyum aja nih. Padahal masih pagi. Kalo malem malem kan kesurupan, lah kalo pa---"

"Bacot." Ucap Alan pada Devan. Seketika Devan langsung mengatupkan bibirnya dan mendesis sebal.

"Kenapa lo pagi pagi senyum sendiri, Re?" Reova berdehem sebelum menjawab pertanyaan Alan. "Lo tau lah."

"Secret admirer lo lagi, kan? Istimewa banget tuh fans kayaknya." Ucap Devan. Reova mengangguk. "Kalo lo tau siapa dia, lo mau ngapain ke dia?" Lanjut Devan.

"Say thanks." Ucap Reova singkat. Memang apalagi yang akan dia berikan?

"Eh, temen lo mau dateng kesini, ya?" Tanya Alan. Reova menoleh dan mengernyit sebentar.

"Oh.. Alvin... Iya. Dia mau nemuin gue di sekolah. Soalnya dia gak enak kalo ke rumah gue pas gak ada gue... Gitu katanya." Devan dan Alan manggut manggut.

"Lo mau satu film ya sama Alvin?" Tanya Devan. Reova hanya mengangguk sebagai jawaban. "Tapi jangan kasih tau siapapun. Soalnya sama produsernya masih dilarang." Reova membuka mulutnya. Sekarang giliran kedua temannya yang mengangguk.

"Udah ah... Lo berdua balik ke kelas sana. Gue mau belajar." Reova mengibaskan tangannya menyuruh keduanya pergi.

"Percaya deh yang hobinya SKS." Ucap Devan. "Sistem Kebut Sejam." Lanjutnya lalu pergi dari kelas Reova sambil mendorong Alan agar juga keluar.

Reova & ReavaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang