Answer(Cat!Gintoki x Reader)

2.7K 166 1
                                    

a/n:
(yn) : your name

☆Desclaimer: The character belong to Sorachi-sensei as the mangaka and the author of Gintama.

Enjoy!

Di siang hari ditengah musim gugur, kau duduk termenung disudut kota Edo.

Ya, entah kenapa beberapa hari ini kau begitu kehilangan mood dan juga malas melakukan apapun; hanya makan dan tidur pun kau ogah-ogahan.

Rasa-rasanya ada yang mengganjal dihatimu. tapi kau tak tau apa itu, bicara pada seseorang juga percuma. Mereka hanya akan bertanya balik tanpa memberikan solusi.

Kau mengeratkan mantel luar yukatamu lalu mengusap kedua telapak tanganmu beberapa kali dan menempelkannya diwajah. Tidak begitu hangat tapi bisa sedikit menghilangkan rasa dingin yang begitu menusuk ini.

Ya. entah kenapa Edo begitu dingin; padahal sudah tengah hari.

Kau menduga-duga apakah ini pengaruh cuaca ataukah mood-mu yang sedang tak baik yang membuatmu begitu kedinginan seperti ini?

Keduanya kah? gumammu sambil terkekeh.

Tiba-tiba kau merasakan ada sesuatu yang mengelus kakimu. Kau melirik kebawah; ada gumpalan bulu besar berwarna putih agak kucel(?) disana.

Kau mengangkatnya dan menaruhnya dipangkuanmu.

"Oh. kau begitu manis! dan juga... uh.. gemuk? kau berat sekali"
Katamu sambil memegang kedua kaki depannya gemas.

Kucing itu mengeong; nyaaw.

"hm? apa? kau lapar ya?"

"nyaaww"

"Ah. maaf aku tak membawa apa-apa untuk dimakan.."

Seperti kecewa, kucing berbulu panjang itu langsung menggulung tubuhnya; dengan posisi wajah pas diperutmu dan ekor disampingnya.

Mengetahui itu mood-mu tambah memburuk. Bahkan kucing saja enggan menatapmu.

Kau menghela napas. berat. sesuatu yang mengganjal itu bertambah. Entahlah. dadamu semakin sesak. rasa-rasanya kau ingin menangis, tapi tak bisa.

Yang kau bisa hanyalah mengelus bulu kucing gemuk ini sambil menatap hampa jalanan.

"hah. ini sangat menjengkelkan" gumammu out of blue.

"sini, kau.." katamu lagi sambil mengangkat kucing itu lalu mendudukannya untuk menatapmu.

Ia terlihat terganggu. "nyaaaw"

"apa? kau kesal? kau sudah menumpang secara gratis dipangkuanku setidaknya temani aku bicara"

Ia hanya berkedip dan menatapmu pasrah. kau tersenyum kecil.

"nah begitu; oh ya. gemuk.. apakah kau pernah menunggu seseorang?"

"nyaw?"

"ah. kau tak mengerti?"

yappari. kucing mana yang mengerti bahasa manusia? ini percuma. pikirmu merasa bodoh.

Tapi bibirmu tak bisa berhenti bicara. "kau tau, menunggu seseorang itu begitu meresahkan. dan apalagi menunggu sesuatu yang tak pasti. seperti aku. aku bahkan tak tau apa yang sedang kutunggu. seseorang kah? peristiwa kah? entahlah; yang pasti aku merasakan sesuatu, abstrak. Tapi begitu menyesakkan"

Kau berhenti sebentar; melihat sekeliling. Khawatir suaramu terlalu lantang sehingga didengar orang lain; tapi tidak. tidak ada satupun orang disana, sepi senyap. Hanya ada kau dan kucing itu.

Husbu-Husbu kece x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang