Part 1 [Annoying Warlock]

413 68 19
                                    

[PART 1] THE PRODIGIUM HIGH SCHOOL

Main Cast: Park Jiyeon, Kim Myungsoo etc.
Genre: Fantasy, Romance, School life, Comedy, Family, etc.
Author: RinHyomi

Based on Hex Hall by Rachel Hawkins

......

"Ige mwoyaa??" gerutu Jiyeon setelah keluar dari mobil. Dihadapannya telah menjulang gedung salah satu sekolah Prodigium yang diberi nama Haneul High School. Bagi Jiyeon sekolah itu lebih mirip dengan sebutan "Lembaga Pemasyarakatan untuk Remaja Prodigium".

Prodigium adalah istilah latin untuk menyebut monster. Orang-orang semacam itulah yang berada di sana.

Dan Jiyeon adalah salah satunya. Dia sudah membaca brosur tentang sekolah itu sebanyak empat kali di pesawat dari Seoul ke Jeju, dua kali saat menumpang feri ke pulau Nami, dan sekali saat mobil sewaan ibu Jiyeon menggilas batu karang dan kerikil jalan dari pantai menuju ke parkiran sekolah. Jadi seharusnya Jiyeon sudah hapaf betul, tetapi ia tetap mencengkeramnya dan di luar kesadaran membacanya lagi.

Tujuan dari Haneul High School adalah untuk melindungi dan mengajar shapeshifter - makhluk yang dapat berubah wujud, penyihir dan anak-anak peri yang telah menimbulkan resiko memaparkan kemampuan mereka, dan membahayakan masyarakat Prodigium secara keseluruhan.

"Huft, aku masih tak habis pikir bagaimana menolong seorang yeoja untuk mendapatkan namjachingu bisa membahayakan penyihir lain," ucap Jiyeon, sambil memicingkan mata kepada ibunya saat mereka berdua mengulurkan tangan ke dalam bagasi untuk mengambil barang-barangnya. Pikiran itu sudah mengganggu Jiyeon sejak pertama kali ia membaca brosur tersebut, tetapi ia belum sempat mengutarakannya.

Eomma bahkan menghabiskan sebagian besar perjalanan dengan berpura-pura tidur, mungkin untuk terhindar dari melihat ekspresi wajah masamku, pikir Jiyeon.

"bukan hanya yeoja itu saja, Jiyeon-ah, dan kau tahu itu. Tapi juga anak laki-laki yang tangannya patah di Amusement Park, dan saem yang kau coba buat lupa tentang ulangan di Busan ..."

"Kwon saem kan akhirnya mendapatkan ingatannya kembali," kata Jiyeon. "yah, sebagian besarnya."

Min Ah hanya menghela napas mendengarkan protes anak gadis satu-satunya itu. "ayahmu dan aku sudah memperingatkanmu bahwa ada konsekuensi dari menggunakan kekuatanmu. Aku juga tidak senang dengan ini, tapi setidaknya disini kau akan berada di antara ... emm di antara anak-anak lain seperti dirimu."

"maksud eomma pecundang?" Jiyeon menarik tasnya dan menyampirkannya di pundak. Ia mengamati ibunya yang tengah mendorong kacamata hitamnya ke atas dan mencoba menyakinkan dirinya bahwa ini keputusan terbaik. Jiyeon menyadari ibunya tampak lelah dan ada garis-garis dalam di sekitar mulutnya, garis-garis yang belum pernah Jiyeon lihat sebelumnya. Ibunya hampir empat puluh tahun, tapi biasanya ibunya dikira sepuluh tahun lebih muda.

"kau bukan pecundang, sayang." Mereka mengangkat koper itu bersama-sama. "kau hanya membuat beberapa kesalahan."

Begitu, ya. Batin Jiyeon. Sebagai penyihir ternyata sama sekali tidak semenyenangkan seperti yang ia bayangkan. Salah satunya, Jiyeon tidak pergi ke mana-mana dengan sapu lidi. Jiyeon pernah menanyakannya pada ibunya tentang hal itu sewaktu Jiyeon mendapatkan kekuatan untuk pertama kalinya, dan katanya tidak, Jiyeon harus tetap naik bus seperti orang lain. Jiyeon tidak punya buku mantra atau bisa bicara dengan kucing. Jiyeon bahkan alergi dengan kucing. Tapi, Jiyeon bisa menyihir. Ia sudah bisa sejak berumur dua belas tahun yang menurut brosur lembab ditangannya itu merupakan usia semua Prodigium mendapatkan kekuatannya. Mungkin ada hubungannya dengan pubertas, pikir Jiyeon.

"lagi pula ini sekolah bagus," sahut Min Ah saat mereka mendekati bangunan tersebut.

Tetapi, bangunan itu tidak terlihat seperti sekolah, tempat itu kelihatan seperti persilangan antara sesuatu dari film horor kuno dan rumah hantu Disney World. Pertama-tama, jelas-jelas umurnya hampir dua ratus tahun. Tingginya tiga lantai, dan lantai ketiganya bertengger seperti puncak kue pengantin. Jika kau berpikir bangunan sekolah ini sama seperti Hogwarts kau salah besar karena Hogwarts bahkan terlihat lebih indah dari kejauhan. Di sekitar bangunan utama banyak pepohonan besar yang menjulang tinggi yang sepertinya jauh lebih tua dibandingkan bangunan sekolah itu. Semua pepohonan yang ada membuat seakan bangunan itu hampir menyatu dengan hutan belantara yang ada dibelakangnya.

(Haneul) The Prodigium High SchoolWhere stories live. Discover now