Kalau pada zaman dahulu, binatang hanya bisa saling memangsa dan membunuh, sekarang semua sudah berubah. Mereka berevolusi. Bisa berjalan dengan dua kaki, membangun teknologi tinggi. Karnivor dan herbivor hidup berdampingan. Membangun peradabannya sendiri.
Dan tanpa disengaja, terciptalah pemahaman bahwa setiap hewan memiliki tingkat dan tugas masing-masing,
Karnivor bertubuh besar ditakdirkan menjadi pengawal dan pengaman, layaknya polisi dan lain-lain.
Apa yang akan terjadi jika seekor macan bercita-cita menjadi seorang petani? Cerita dimulai disini.
***
"Ace, masuk. Ayah akan mengajakmu ke pusat pelatihan menembak. Kau harus makan yang banyak," Mrs. Scar yang sedang memanggil anaknya, bingung melihat anaknya sedang asyik menyiram tanaman. Ketika anak-anak macan lain sibuk bermain mobil-mobilan ataupun senapan mainan, anaknya justru lebih memilih bermain di kebun belakang rumah.
"Ace?"
"Sebentar,bu," Ace menjawab malas. Dia tidak suka bila diajak ayahnya ke pusat pelatihan menembak. Dia benci mendengar suara tembakan dan betapa ganasnya sebutir peluru menembus boneka latihan.
Ace tidak sekejam itu.
***
"Kau gila!" Mr. Scar mengamuk. Melemparkan segala benda yang ada di dekatnya. Sisi liarnya keluar tanpa bisa dicegah.
"Apa kata orang jika kau, seorang macan, berprofesi sebagai petani, hah? Kau akan merusak nama baik keluarga Scar!"
Keadaan rumah menkadi kacau balau. Pecahan benda-benda kaca berserakan dimana-mana. Mrs. Scar tidak bisa mencegah amukan suaminya, sedangkan anak-anaknya yang lebih kecil hanya bisa meringkuk takut di dalam kamar.
Ace? Dia penyebab seluruh kekacauan. Berdiri memojok si ujung ruangan. Dia tidak tahu respon ayahnya saat ia berkata jujur akan begini parahnya. Apa yang salah jika seekor macan menjadi petani? Bukankah baik menjadi berbeda?
Sebelum Ace bicara, Ayahnya kembali mengaum.
"Pergi dari rumah ini! Aku tidak akan menganggapmu anak lagi!"
Ace membatu, Mrs. Scar terperangah, mencoba mencegah. Tapi Ace tidak akan lagi mengubah langkahnya. Dia berjalan keluar dari rumah. Tidak membawa apapun, berlalu dalam derasnya hujan.
-T.H.E-E.N.D-