jum'at , 13 januari 2017

60 9 2
                                    

Note : cerita ini kebanyakan narasi jadi untuk kalian yang gampang bosen atau gakuat mending cepet cepet lambaikan tangan ke kamera hihi takut nya kalian mual .  ini sebebernya cuman cerita oneshoot aja terinspirasi dari kisah sahabat aku sih sebenernya cuman agak di ubah dikit tapi intinya sama . So enjoy reader ... 😊

*

Sudah hampir tiga puluh menit aku memandang ke arah pintu perpustakaan . Bolak balik memutar mata dari pintu ke buku business , life and love yang sedang iseng aku baca , hanya demi menunggu seseorang .

leher ku sudah mulai pegal  , aku beralih menatap jam di pergelangan tangan ku . Ini sudah jam nya berkunjung ke perpustakaan untuk rutinitas sehari hari nya , yaitu mengerjakan tugas . Tapi ko dia belum keliatan yah ? Atau mungkin hari ini dia sedang tidak ada tugas ? Atau dia kuliah pagi ? tapi tidak mungkin dia kan anak teknik mesin semester 4 pasti banyak tugas apalagi sebentar lagi uas . Ga mungkin kalau tidak ada tugas . Dan aku tau sekali kalau hari ini ia kuliah sore dan sebelum masuk ke kelas nya ia pasti menyempatkan diri ke perpustakaan .

Ini sudah sepuluh menit dari aku yang tadi mengeluh leher ku pegal . Apa dia tidak kuliah hari ini ? Atau terlambat ? Yang pasti Aku melirik lagi ke arah pintu . Jika kali ini dia tak ada aku akan segera beranjak , tapi setelah nya aku mendapati seseorang yang sedari tadi ku tunggu tunggu . Ia memasuki perpustakaan dengan gaya rambut baru , yang lebih rapih dengan memakai kemeja polos berwarna navy dan celana jeans , yang membuat nya terlihat lebih tampan dari biasanya . Oh beruntung nya aku .

ia terlihat menyapa bobby- petugas perpustakaan dengan ramah lalu Ia duduk di meja di sebrang meja yang aku duduki dengan posisi menghadap padaku . Aku hafal sekali tempat duduk kesukaaan nya di perpus makanya aku mengambil tempat duduk yang tak jauh dari tempat duduk kesukaan nya . Aku segera menaruh buku ku di depan wajah agar  lebih leluasa memperhatikanya dan agar dia tak menyadari bahwa sedari tadi aku memperhatikanya . bisa malu aku ke-gep merhatiin cowo the most wanted kaya dia . Bisa bisa aku di ejek abis abisan .

dia diam di sana beberapa saat lalu setelah itu membuka ransel nya . Dia seperti mencari cari sesuatu dari dalam sana . beberapa saat kemudian ia mengeluarkan benda pipih berwarna hitam yang ternyata ponsel lalu dalam sekejap ia larut bersama ponsel nya . Entah  apa yang ia lakukan dengan ponsel nya tapi ia terlihat sangat senang . Senyum manis terukir indah di bibirnya membuat ku selalu terpana .

Beberapa saat kemudian tiga orang laki laki yang ku tau teman sekelas nya menghampiri dia . Satu persatu teman nya menyalami ala ala anak muda jaman sekarang . Dia ga pernah berubah . Dia itu selain tampan , cowo popular , humble dia juga benar benar friendly abis . Buktinya , dia punya banyak teman . Iyalah , siapa juga yang ga mau temenan sama seorang Kiandra anggara secara dia itu bener bener cowo yang mendekati sempurna .

Walau pun dia cowo populer tapi dia ga sombong seperti sebagian temen nya yang cuman jual tampang doang buat popularitas . Dia itu beda . Itu yang membuat ku suka padanya sejak SMA . Ahhh aku jadi rindu masa SMA . Masa masa pendewasaan diri dengan berbagai cara . Masa masa mengenal persahabatan dan cinta yang sesungguhnya . Dan di masa itu lah aku di pertemukan dengan kian .

Jadi begini . Semuanya berawal saat aku mengikuti MOPD di SMA . ini hari terakhir masa masa terkutuk yang wajib diikuti siswa siswi baru di sekolah . Cuaca sedang terik teriknya Saat kian yang notaben nya menjabat sebagai ketua osis sedang berpidato di atas podium untuk penutupan acara MOPD dengan penuh wibawa . Aku tau saat aku melihat nya pertama kali di pidato pembukaan aku sudah mulai menyukainya . Siapa juga yang tidak menyukain ketos tampan macam kian ? Jika ada . Aku pastikan mata nya pasti katarak . Tapi ketika itu hanya sekedar suka .

di hari kedua mos aku mendapatkan masalah yang membuat aku di bully abis abisan oleh kakak kakak petugas osis . Masalah nya sepele sih , tapi ini MOPD ajang nya senior senior nindas junior junior nya . Dan sebagai hukuman nya aku di suruh joged joged kaya orang gila di depan semua siswa siswi peserta MOPD yang lain . Aku menolak dan itu membuat aku semakin di bully Dan kalian tau ? Kian dengan gagah nya membela aku yang sedang terdzolimi . dia membela ku dengan berkata bahwa ini semua salah . Bukan seperti itu memperlakukan siswi baru dan bla bla bla . Setelah nya aku tak mendengar apa yang kian katakan karna sibuk memperhatikan nya .

Semenjak saat itu aku semakin suka padanya . Setelah istirahat aku selalu menyempatkan diri untuk menaruh surat di loker milik nya . Menulis kata kata pujian , kekaguman ku untuk nya yang selalu diakhiri dengan nama inisial ku -K selama hampir tiga tahun tanpa ia ketahui siapa aku sebenarnya .

Singkat nya saja seperti itu . karna jika aku bercerita tentang awal mula nya secara rinci terlalu panjang . Aku takut kalian bosan membaca nya .

Tiga orang teman nya tadi pergi meninggalkan kian sendirian disana . Aku bisa melihat nya kembali terpaku pada ponsel nya . Entah merasa curiga atau menyadari ada yang menatap nya tiba tiba saja ia mendongak ke arah ku membuat aku buru buru menaikan buku sampai benar benar menutupi seluruh wajah ku .

Lalu ku lihat ia berdiri dan berjalan menuju rak buku yang berada tepat di belakang meja ku . ia mengambil beberapa buku tentang teknik mesin yang sama sekali tak aku mengerti setelah itu kembali pada tempat duduk nya . Aku sudah tau kian akan mengambil buku apa saja maka dari itu seperti biasa aku menulis surat untuk kian dan menyelipkan nya diantara buku buku yang tadi ia ambil . ia menemukan surat itu lalu membacanya . Seperti yang sudah aku kira , kian tak memperlihat kan respon apapun . Datar . Tidak seperti biasa nya . Dan kali ini benar benar tidak menunjukan ekpresi apapun .

Lucu ya , di fikir fikir aku sudah seperti detektif yang sedang mengawasi pelaku kejahatan . Dan yang lebih lucu nya lagi aku melakukan nya hampir lima tahun . Harus nya aku sudah di beri penghargaan untuk itu .

aku tau kian belum selesai membaca surat itu karna tiba tiba saja seorang gadis cantik menghampirinya . Dan buru buru ia menyembunyikan surat dari ku .

"Hay sayang" ucap nya sambil mengecup pipi kian sekilas . Lalu lengan nya mengelayut manja di lengan kian .

Oh , itu keisha . Pacar kian sejak dua bulan yang lalu .

Jangan tanya perasaan ku saat mengetahui mereka berhubungan . sungguh , aku baik baik saja .  Tapi yang pasti kalian tidak akan mau tau . Hanya tuhan lah yang tau bagaimana aku saat itu .

Iyah katakan saja aku bodoh , tolol dan sebagainya karna menjadi seorang yang pengecut . Karna selama hampir lima taun ini tak berani mengungkapkan perasaan ku dari awal . Tapi aku merasa tidak pantas bersanding dengan seorang kiandra anggara . Memang nya siapa aku ? Aku hanya gadis biasa yang tak punya kelebihan apa apa . Bahkan aku tak banyak di kenal orang . Aku sangat berbanding terbalik dengan keisha . Jika kian cowo the most wanted , maka keisha adalah queen the most wanted . walaupun aku malas mengakui nya tapi ... mereka sangat cocok .

Mata ku mulai pedih melihat tingkah centil keisha pada kian .

"Woy ris!!" Ucap suara cempreng mengagetkan ku . Ahh itu tasya . Sahabat karib ku dari jaman SMA . Dia yang selalu ada untuk ku saat senang dan susah bahkan kami sama sama merasakan pait manis nya masa SMA . Tasya tau semua tentang ku .

"Lo jadi pergi hari ini?"

Aku mengangguk . Setelah itu kami berdua diam . Hening tanpa ada satupun dari kami yang bicara . Tasya malah mengikutiku memperhatikan dua sejoli yang sedang kasmaran itu .

"Masih aja merhatiin kian dari jauh?" Katanya "ga bosen?"

Aku menggeleng pelan "ga tas gue ga pernah bosen kalau sama kian"

"Kalau gitu , kenapa ga ngomong aja sama dia . ya minimal ngaku kalau selama ini lo yang ngasih dia surat surat cinta"

Aku tersenyum getir bersamaan dengan keisha yang pergi meninggalkan kian sendiri setelah sebelum nya mengecup kembali pipi kian sebagai salam perpisahan .

"Gue pergi tas , salam buat anak anak . Jaga diri lo baik baik"

Setelah itu aku membereskan barang barang ku , memeluk tasya erat lalu beranjak dari perpustakaan . Sebelum nya aku melirik kian yang saat ini sedang mengambil surat yang ia sembunyikan di saku celana lalu membaca nya kembali . Lalu aku pergi . Benar benar pergi . Setelah nya aku tak pernah menunggu kian atau menulis surat surat lagi untuk nya .

love and LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang